Usaha menjamin keseimbangan besar dan menstabilkan ekonomi makro membantu Vietnam mencapai pertumbuhan yang stabil

(VOVWORLD) - Menurut laporan tentang situasi sosial-ekonomi Vietnam selama 9 bulan tahun 2020 dari Direktorat Jenderal Statistik, pertumbuhan GDP selama 9 bulan ini mencapai 2,12 persen. Ini merupakan pertumbuhan yang paling rendah dibandingkan dengan masa yang sama 10 tahun belakangan ini. Akan tetapi, dampak pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang serius terhadap semua bidang sosial-ekonomi di semua negara di dunia, dengan pertumbuhan ini, Vietnam dinilai oleh Organisasi Pemeringkatan Kepercayaan Internasional “S&P Global Ratings” (S&P) sebagai negara yang mengalami pemulihan ekonomi terbaik kedua di Asia-Pasifik.

Mengendalikan wabah Covid-19 dengan baik – merupakan aksentuasi pertama yang membantu Vietnam cepat keluar dari situasi “pembatasan sosial” dan segera berubah menjadi situasi menanggulangi wabah sambil mengembangkan ekonomi. Untuk melaksanakan instruksi Pemerintah, sangat banyak solusi untuk mengembangkan produksi yang terkait dengan restrukturisasi dan penerobosan pasar domestik, membuka usaha mencari pasar, menganekaragamkan produk-produk ekspor sesuai dengan kebutuhan negara-negara lain, dan sebagainya, telah dilaksanakan oleh instansi industri dan perdagangan. Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Tran Tuan Anh menekankan:

“Untuk mengembalikan perekonomian normal, harus memperhatikan 2 subyek penting, yang pertama adalah badan usaha dan kepala keluarga yang melakukan bisnis, yang kedua adalah warga dan konsumen. Kami harus mengatasi kesulitan bagi para subyek ini untuk beraktivitas kembali secara normal. Di samping itu, kami menganggap bahwa badan-badan usaha mengalami problematik dan kesulitan yang sangat besar di pasar. Oleh karena itu, satu langkah sangat penting yang harus kita lakukan untuk membantu mereka ialah menerobos pasar”.

Mendorong pengucuran modal investasi publik – adalah aksentuasi kedua yang harus disebutkan dalam politik Pemerintah. Perdana Menteri telah memberlakukan instruksi tentang tugas dan solusi mendesak untuk mengatasi kesulitan dalam produksi dan bisnis, menjamin jaring pengaman sosial dalam menghadapi wabah Covid-19. Karena investasi publik merupakan salah satu langkah penting yang membantu mengatasi kesulitan sekaligus mengembangkan insrastruktur yang pokok, diikuti oleh keikutsertaan sektor swasta dan sektor investasi asing pada perekonomian, sehingga mendorong aktivitas produksi dan bisnis, pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, memberikan sumbangan pada APBN.

Usaha menjamin keseimbangan besar dan menstabilkan ekonomi makro membantu Vietnam mencapai pertumbuhan yang stabil - ảnh 1PM Nguyen Xuan Phuc memimpin sidang Pemerintah  (Foto: VGP) 

Aksentuasi ke-3 juga teramat penting, yaitu inisiatif dan upaya sektor swasta, badan usaha kecil dan menengah dalam negeri dalam aktivitas ekspor. Pada saat wabah Covid-19 mengalami perkembangan rumit di dunia sehingga memutus perdagangan internasional, tetapi aktivitas ekspor barang Vietnam tetap berhasil menjaga pertumbuhan plus, dengan total nilai ekspor dan impor mencapai hampir 389 miliar USD, di antaranya nilai ekspor mencapai hampir 203 miliar USD, atau meningkat 4,2 persen. Neraca perdagangan selama 9 bulan awal tahun ini terus mengalami surplus perdagangan dengan mencapai hampir 17 miliar USD. Dalam sumbangan pada hasil pertumbuhan ekspor tersebut tidak bisa bicara tentang nilai ekspor yang menggembirakan dari berbagai barang seperti beras, kopi, alas kaki, dan sebagainya ke pasar Uni Eropa karena telah segera bisa memanfaatkan prioritas tarif dan harga yang diberikan Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa-Vietnam (EVFTA) ketika perjanjian ini berlaku mulai 1 Agustus 2020. Pham Tat Thang, pakar perdagangan senior mengatakan:

“Ada tanda-tanda yang sangat yang menggembirakan ketika kita berhasil memasukkan barang-barang unggulan yang kita miliki ke pasar Uni Eropa, pasar yang menuntut banyak standar yang ketat. Di tengah wabah Covid-19, di gerai-gerai Uni Eropa ada banyak barang buatan Vietnam. Bahkan, ada penilaian bahwa “Barang Vietnam telah berhasil mendominasi gerai-gerai Uni Eropa di tengah wabah Covid-19 yang baru-baru ini”.

Di antara sangat banyak solusi dari makro sampai mikro, konkret, dan mendesak, bisa diungkapkan bahwa Pemerintah Vietnam untuk pertama kalinya memutuskan pelaksanaan paket bantuan jaring pengaman sosial senilai 62 triliun VND untuk membantu kaum miskin, kaum rentan, termasuk pekerja lepas yang tidak punya kontrak kerja, serta badan usaha, basis produksi-bisnis kecil yang terkena dampak wabah Covid-19. Bisa dilihat bahwa keseluruhan kebijakan-kebijakan pemerintah telah membantu Vietnam mempertahankan keseimbangan-keseimbangan besar perekonomian, menjamin secara serempak target gantung yaitu mengembangkan ekonomi sekaligus menanggulangi wabah secara efektif, berupaya agar GDP sepanjang tahun 2020 bisa mencapai lebh dari 2 persen.

Komentar

Yang lain