Artefak arkeologi Vietnam dan perjalanan di negeri Jerman

(VOVWORLD) - Kira-kira 400 artefak arkeologi Vietnam sedang dipajang di Museum Reiss-Engelhorn, Kota Mannheim, Negara Bagian Badan-Wuerttemberg, Jerman Barat Daya. Ini adalah tempat pemajangan ketiga dan juga adalah pemajangan terakhir yang berada dalam rangka peristiwa menyambut peringatan ulang tahun ke-5 penggalangan hubungan strategis antara Vietnam dan Jerman (2011-2017) untuk memperkenalkan kebudayaan Vietnam kepada massa rakyat Jerman.
Artefak arkeologi Vietnam dan perjalanan di negeri Jerman - ảnh 1Nguyen Van Cuong, Direktur Museum Sejarah Nasional Vietnam   (Foto: vovworld.vn) 

Pameran artefak arkeologi Vietnam di Museum Reiss-Engelhorn dibuka untuk para pengunjung dari tanggal 16 September 2017 sampai tanggal 7 Januari 2018. Dalam ruang yang luasnya kira-kira 500 meter persegi di lantai dua museum ini ada kira-kira 400 artefak arkeologi Vietnam dari zaman logam sampai zaman dinasti feodal Nguyen tahun 1945. Doktor Nguyen Van Cuong, Direktur Museum Sejarah Nasional Vietnam memberitahukan: “Kami memilih pemajangan menurut jadwal waktu, dari zaman batu sampai zaman perunggu dan zaman feodal Vietnam. Pihak Jerman juga menambahkannya dengan desa-desa kerajinan tangan tradisional dan sebagian dari zaman kontemporer. Bersama dengan jadwal waktu zaman-zaman feodal Vietnam  juga dipajang menurut daerah-daerah kebudayaan Vietnam. Misalnya, di Vietnam Utara adalah kebudayaan Dai Viet, di mana yang paling cemerlang ialah kebudayaan Dong Son. Di Vietnam Tengah ada kebudayaan Cham Pa, di mana yang paling cemerlang ialah kebudayaan Sa Huynh dan Cham Pa. Di Vietnam Selatan ialah kebudayaan Oc Eo dan Phu Nam yang paling cemerlang. Melalui daerah-daerah kebudayaan, orang bisa melihat sebuah negeri Vietnam yang berkembang secara terus-menerus dari zaman kuno sampai sekarang ini dan sebuah negeri Vietnam yang beranekaragam dalam hal kebudayaan dan ada penggabungan, persatuan dan kesatuan dalam keanekaragaman itu”.

Sebelumnya, artefak-artefak arkeologi Vietnam telah dipajang di Museum Arkeologi LWL di kota Herne, Negara Bagian Nordrhein-Westfalen dari tanggal 7 Oktober 2016 sampai tanggal 26 Februari 2017 dan Museum Arkeologi Kota Chemnizt, Negara Bagian Sachsen dari tanggal 30 Maret sampai tanggal 20 Agustus 2017. Direktur Museum Arkeologi LWL, Kota Herne, Negara Bagian Nordrhein-Westfalen, Doktor Josef Muhlenbrock menilai pameran ini adalah salah satu pameran paling sukses yang dilakukan oleh Museum Arkeologi LWL.

Bersama dengan pameran lebih dari 400 artefak arkeologi Vietnam di tiga museum di Jerman, para ilmuwan Vietnam dan Jerman telah bekerjasama meluncurkan buku dengan judul “Artefak arkeologi Vietnam” dengan isi-isi yang bersangkutan dengan pameran ini. Doktor Nguyen Van Cuong menambahkan: “Dalam buku ini, kami punya syarat untuk banyak berbicara tentang kebudayaan Vietnam dalam tulisan-tulisan dari para pakar Jerman dan Vietnam. Para pembaca mendapat waktu untuk banyak berpikir dan melakukan penelitian lebih banyak lagi. Bisa dikatakan ada dua mujud dalam satu program, satu maujud intuisi dengan artefak yang dipajang dan satu maujud dengan bahasa dalam buku ini dipadukan menjadi satu program yang sangat efektif dan mendekati dengan para orang yang memperhatikan program ini”.

Agar supaya artefak-artefak arkeologi Vietnam bisa menceritakan kisah kebudayaan Vietnam di negeri Jerman, para ilmuwan Vietnam dan Jerman telah memakan waktu 9 tahun untuk membuat persiapan dan mengatasi banyak kesulitan. Tapi sebagai gantinya, ada kira-kira 100.000 pengunjung Jerman dan diaspora Vietnam di Jerman telah dapat dengan mata kepala sendiri memandangi lebih dari 400 artefak arkeologi maupun lebih mengerti tradisi kebudayaan dan sejarah Vietnam yang  sudahada  sejak lama. Pemajangan  artefak arkeologi Vietnam akan berakhir pada awal tahun 2018, tapi nilainya tetap disosialisasikan melalui buku “Artefak arkeologi Vietnam yang diedarkan di Jerman.  

Komentar

Yang lain