Ca Tru: tidak kekurangan penyanyi yang “menyulit api menyalakan lampu

(VOVworld) – Ca Tru, satu ragam seni lagu rakyat yang sulit untuk mendapatkan pelaku seninya maupun massa penggemarnya, walaupun demikian, pada waktu lalu, lagu rakyat “Ca Tru” tetap disukai dan diperhatikan kalangan pemuda. Dari tempat asal usulnya maupun di kelab-kelab seniman lanjut usia, maka selalu terlihat para penyanyi Ca Tru yang masih muda. Banyak diantara mereka baru berusia 11 atau 13 tahun saja, tapi suaranya sudah satu irama dengan suara instrumen musik ragam seni ini. Mereka sendiri akan menjadi faktor-faktor yang mengkonservasikan dan mengembangkan nilai warisan kesenian Ca Tru dan membawa ragam seni ini kembali ke kehidupan masyarakat. 

Ca Tru: tidak kekurangan penyanyi yang “menyulit api menyalakan lampu - ảnh 1
Pertunjukan Ca Tru di Wisma "Bich Cau Dao Quan"
(Foto: baomoi.com)

Pada 1999, kakek Ngo Trong Binh di provinsi Thanh Hoa (Vietnam Tengah) berpartisipasi pada wisma lagu rakyat “Bich Cau Dao Quan” milik penyanyi Le Thi Bach Van, setelah setengah abad melupakan kecapinya. Sejak saat itu sampai sekarang, tangannya yang terampil beraktivitas terus-menerus dengan fikiran “Jika tidak bisa menjaga Ca Tru maka dia berutang kepada nenek moyang dan generasi kemudian”. Beberapa tahun belakangan ini, karena usianya sudah lanjut dan tidak kuat lagi untuk datang ke kota Hanoi, maka bapak Ngo Trong Binh tinggal di provinsi Thanh Hoa dan mendirikan kelab lagu rakyat “Ca Tru” yang bernama “Huong Xua” untuk menjaga dan mewariskan ragam seni ini kepada generasi muda. Pernah berpartisipasi pada banyak pesta lagu “Ca Tru” dan merebut banyak penghargaan, tapi seniman yang sudah berusia 85 tahun bernama Ngo Trong Binh selalu memikirkan bagaimana mewariskan ragam seni ini.

Bapak Le Trong Binh mengatakan: “Sekarang saya sudah mewariskan lagu rakyat Ca Tru kepada beberapa orang untuk memainkan instrumen dan menyanyikan lagu rakyat Ca Tru. Saya akan berusaha mempertahankan ragam seni ini, jika tidak bisa maka saya berutang kepada nenek moyang dan generasi kemudian. Sebenarnya di kelab kami ada banyak orang yang menjalankan usahanya di tempat yang jauh, penjuala sayur-sayuran atau tukang ojek. Usaha menghimpun dan mempertahankan ragam seni ini sangat sulit, tapi harus dikatakan bahwa semua orang sangat antusias”.

Ca Tru: tidak kekurangan penyanyi yang “menyulit api menyalakan lampu - ảnh 2
Penyanyi cilik ikut melestarikan seni lagu "Ca Tru"
(Foto: dantri.com.vn)

Yang tidak bisa kurang dalam festival-fetival lagu rakyat “Ca Tru” adalah wajah-wajah yang masih muda. Setiap kelab ada dari 3 sampai 4 penyanyi muda dan ketika mereka mulai bernyanyi, semua orang selalu terfokus mendengarkan dan memuji mereka. Penyanyi Nguyen Thi Thanh Dung, anggota kelab lagu “Ca Tru” di kabupaten Thuan Thanh, provinsi Bac Ninh, sampai sekarang baru berusaha 13 tahun dan mendapat pendidikan dari seniman rakyat Nguyen Thi Thiep, sekarang sudah bisa mempertunjukkan dua irama lagu. Nguyen Thi Thanh Dung memberitahukan: “Sepanjang pekan, saya harus pergi ke sekolahan. Kadang-kadang, pada hari Minggu atau pada malam hari saya datang ke kelab untuk belajar dari 1 sampai 2 jam, pulang di rumah saya juga belajar lagi. Belajar satu lagu sangat sulit. Setelah berhasil, saya harus mendengarkannya berulang kali lagi untuk memahami isi lagu. Jika merasa enak didengar atau menyukainya, maka kita baru berhasil belajar”.

Sekarang ada semakin banyak orang yang datang kepada ragam seni ini dan jumlah kelab di berbagai provinsi dan kota semakin bertambah. Diantaranya jumlah pemuda yang menyukai dan menaruh perhatian pada ragam seni ini semakin banyak. Profesor To Ngoc Thanh, Ketua Himpunan Kesenian Folklor Vietnam, memberitahukan bahwa walaupun banyak orang masih harus berlatih untuk menyanyikan lagu rakyat Ca Tru secara benar, memainkan instrumen musik supaya enak didengar, tapi perasaan cinta mereka terhadap lagu rakyat “Ca Tru” tidak pernah kurang.

Ca Tru: tidak kekurangan penyanyi yang “menyulit api menyalakan lampu - ảnh 3
Penyanyi kecil ikut festival seni lagu Ca Tru
(Foto: dantri.com.vn)

Di atas panggung, para seniman yang paling kecil baru berusia 4 tahun sampai para seniman paling tua yang sudah berusaha 87 tahun, semuanya berbaur pada irama instrumen musik. Untuk mengkonektivitaskan perasaan cinta yang erat dengan ragam seni ini, maka para penyanyi cilik selalu mendapat pendidikan, pemupukan dan kegandrungan dari para seniman lanjut usia. Khususnya banyak diantara pemuda ini telah mendapat pendidikan di berbagai kelab, dalam keluarga-keluarga tradisional dan dalam kelompok-kelompok lagu “Ca Tru” yang baru dibentuk. Bersama dengan waktu, para seniman lanjut usia akan pergi untuk selama-lamanya, tapi semangat antusias dari kalangan pemuda dalam berpartisipasi pada kelab-kelab “Ca Tru” merupakan dasar untuk kita percaya bahwa ragam seni lagu rakyat “Ca Tru” tetap dijaga dan dikembangkan oleh berbagai generasi seniman Vietnam./. 

Komentar

Yang lain