(VOVworld)- Dukuh Cat Cat adalah satu tempat persinggahan yang tidak bisa dilewatkan begitu saja oleh banyak wisatawan ketika datang ke kota madya Sa Pa, provinsi Lao Cai, tidak hanya karena pemandangan alamnya yang indah, tetapi juga karena ciri-ciri budaya tradisional yang khas dari rakyat setempat, di sini ialah rakyat etnis minoritas Mong.
Sawah bertangga di kota madya Sa Pa
(Foto: dulich-sapa.com)
Dari pusat kota madya, melewati zona pasar budaya Sa Pa yang jauhnya lebih dari dua kilometer maka tibalah kita di dukuh Cat Cat. Kemiripan yang paling jelas di dukuh-dukuh di sini dengan banyak desa di daerah dataran rendah ialah jalan-jalan di dukuh kecil dan berkelok-kelok. Setelah melewati pintu gerbang, turun ke tangga-tangga di jalan dukuh, tempat pertama yang dilihat oleh wisatawan ialah serentetan toko barang suvenir yang dikaitkan dengan kerajinan tradisional yang dibuka oleh rakyat sendiri. Ini adalah dukuh pemukiman rakyat etnis minoritas Mong yang ada sudah tua, maka kejarinan tradisional di sini juga punya satu daya hidup yang lama. Sudah sejak lama, kerajinan tradisional rakyat etnis minoritas Mong di sini telah menarik bagi wisatawan mancanegara. Selendang-selendang sulaman, rok yang berwarna-warni dari rakyat etnis minoritas Mong, kalung dan gelang dari perak yang canggih, semuanya dibuat dari tangan yang halus rakyat etnis minoritas Mong di sini.
Kota madya Sa Pa
(Foto: luhanhvietnam.info)
Menenun kain ikat yang berwarna-warni dan bermotif adalah ciri menonjol bagi wisatawan ketika datang ke dukuh Cat Cat. Citra wanita etnis minoritas Mong yang menyulam di depan pintu, di bawah pohon atau di tepian jalan telah menyatakan sebagian akan daya hidup satu kerajinan menyulam tradisional. Thao Thi Si, 27 tahun, seorang etnis minoritas Mong di dukuh Cat Cat mengatakan: “Kami harus membuat barang-barang ini untuk ada pakaian. Setiap tahun, kami hanya berhasil membuat dua pasang pakaian saja, waktunya lama sekali. Kalau kedatangan banyak wisatawan, kami merasa sangat gembira”.
Rakyat etnis minoritasd Mong
(Foto: dulichonline.vn)
Dalam pada itu, ibu Bang Thi Tung juga sedang menenun kain ikat di satu perkakas tenun lama yang dibuat oleh suaminya dan telah menjalani profesi selama lebih dari 30 tahun, ia mengatakan: “Saya menenun baju ini untuk anak saya. Baju untuk kebutuhan kerja dan kebutuhan hiburan sama saja. Menenun baju sangat sulit. Kalau tahu kami kerjakan, kalau tidak yang sudah. Harusbelajar dari ayah-ibu baru bisa menenun. Kami menenun baju untuk kebutuhan sendiri, jadi tidak kami jual”.
Kota madya Sa Pa
(Foto: dddn.com.vn)
Di dukuh Cat Cat ada satu zona untuk memperkenalkan dan menjual produk kerajinan tradisional etnis minoritas Mong. Zona pameran ini tidak menonjol dan megah seperti di tempat-tempat lain, melainkan dibangun secara sederhana dengan kayu dan bambu. Ruangnya walaupun tidak besar, tapi juga memanifestasikan secara jelas tangan yang prigel para wanita di daerah pegunungan melalui beberapa pakaian tradisional atau lukisan-lukisan sulaman. Di sini ada tiga atau empat perkakas tenun untuk melakukan presentasi kepada wisatawan. Selain itu, ukiran batu juga merupakan satu kerajinan yang sudah ada sejak lama dan sekarang ini mendatangkan pendapatan yang berarti bagi rakyat di sini.
Pemandangan alam di kota madya Sa Pa
(Foto: dulichanz.com)
Selain kerajinan menenun, mengukir batu, dukuh ini juga punya kerajinan mengukir perak tradisional yang khas. Walaupun melakukannya secara manual, tapi kejuruan membuat barang penghiasan dari perak dan perunggu di dukuh ini telah berhasil menciptakan produk-produk yang canggih. Pada pokoknya ialah gelang pipa, kalung dan lain-lain. Dukuh Cat Cat dan dukuh-dukuh lain seperti Den dan Narin di kota madya Sapa membawa bentuk pola perkampungan budaya-wisata. Semua jalan dan rumah membawa ciri-ciri budaya dukuh etnis minoritas Mong./.