Desa saya, pagelaran yang kental dengan kebudayaan Vietnam

(VOVworld) – Menggunakan bahan bambu sebagai bahan pokok dalam drama sirkus “Desa saya” yang dilakukan oleh para seniman-seniwati muda telah berhasil melukiskan satu panorama desa yang romantis dan hangat. Drama sirkus ini merupakan kombinasi dari banyak ragam seni panggung misalnya, sirkus koprol, rekstok gantung, main sulap, pantomim dan menyanyi. Ini adalah ragam seni yang cukup baru di Vietnam, maka hanya dalam waktu pendek saja, drama sirkus ini telah menciptakan kesan yang eksotis terhadap orang Vietnam dan wisatawan mancanegara. 

Desa saya, pagelaran yang kental dengan kebudayaan Vietnam - ảnh 1

Adegan dalam drama sirkus "Desa saya"
(Foto: thethaovanhoa.vn)

Drama sirkus “Desa saya” dibuka dengan adegan yang membawa para penonton datang ke satu daerah pedesaan Vietnam pada waktu fajar menyingsing. Ketika petani membuat persiapan alat-alat produksi untuk satu hari kerja baru di tengah-tengah suara kokok ayam jantan pada pagi hari. Akhirnya ketika malam tiba, setelah satu hari kerja yang susah payah,  ibu sedang berbaring  menina-bobokkan anaknya, gadis yang sedang menyulam, laki-laki sedang bernyanyi lagu yang memuji jasa ayah dan ibu. Yang menjelujuri dua adegan ialah seluruh kehidupan dalam institusi desa orang Vietnam selama banyak generasi ini, dari  menangkap kepiting, siput, menanam padi, usaha jual-beli, pasaran, malam-malam pertunjukan ragam seni A Dao dan lain-lain. Diantaranya, 20 pemain sirkus tidak henti-hentinya mempertunjukan permainan koprol dengan alat-alat utama ialah pohon-pohon bambu baik panjang maupun pendek untuk merekonstruksikan kehidupan yang mengalami perubahan terus-menerus, tapi tenteram sentosa di daerah pedesaan Vietnam.

Desa saya, pagelaran yang kental dengan kebudayaan Vietnam - ảnh 2

Adegan dalam drama sirkus "Desa saya"
(Foto: giaitri.vnexpress.net)

Ruang arsitektur dengan bambu tidak henti-hentinya mengalami perubahan di panggung. Badan bambu menjadi bahan pokok untuk drama ini. Bambu ikut serta dalam kisah sebagai satu tokoh dalam kehidupan orang Vietnam. Puluhan pohon bambu berbagai macam ukuran diciptakan di panggung menjadi jembatan, sungai, rumah dan lain-lain. Pemain sulap melakukan pertunjukan di atas batang-batang bambu. Drama sirkus ini membawa penonton berbaur pada perjalanan yang tenteram tapi bergelora dan puitis. Drama sirkus “Desa saya” kental dengan warna-warni dan suara  orang Vietnam yang hidup jauh dari kampung halaman mengenangkan kembali ke asal-usul, sedangkan para wisatawan mancanegara lebih mengerti tentang kebudayaan pedesaan Vietnam melalui setiap adegan, dari waktu fajar sampai malam bulan, dari jembatan bambu sampai pasar pedesaan dan lain-lain. Para penonton dapat melihat adanya perkaitan yang erat antara pohon bambu dengan kehidupan manusia. Pohon bambu adalah sahabat, alat mencari nafkah dan membantu kehidupan rakyat di daerah pedesaan . Ibu Aster, guru asal Skotlandia yang tinggal di kota Ho Chi Minh memberitahukan: “Banyak rekan saya menyatakan bahwa program ini sangat baik. Hampir semua orang yang saya kenal telah menonton program ini dan sekarang sampai pada giliran saya. Melalui program ini, saya mengerti lebih banyak lagi tentang kehidupan orang Vietnam di daerah pedesaan. Hal yang mengesankan bagi saya ialah kekreatifan ketika mereka menggunakan bahan-bahan seperti pohon bambu. Saya juga melihat kepandaian para pemain. Suara, sinar, semuanya dikombinasikan  dengan baik sehingga menciptakan satu keseluruhan yang sangat baik”.

Panggung tanpa warna-warni yang megah, tanpa jaringan lampu Led, tapi, di situ hanyalah kesederhanaan dan kelugasan seperti namanya “Desa saya”. Drama ini membawa para penonton kembali ke masa kanak-kanak di tengah-tengah dalam suara kokok ayam jantan, suara kerbau dan sapi siap berangkat ke sawah dan suara seruling yang jernih. Para penonton masuk desa dengan pohon bambu melalui seni instalasi, sirkus tali keseimbangan, main koprol melalui nyanyian yang kental dengan identitas 3 penjuru Tanah Air Vietnam beserta aktivitas-aktivitas yang paling khas dari kehidupan pedesaan Vietnam juga direkonstruksikan. Ibu Manuela, wisatawan Jerman memberitahukan: “Sebenarnya senang ketika mereka menggunakan pohon bambu untuk membangun rumah. Itulah yang saya lihat dengan mata kepala sendiri. Ini untuk pertama kalinya saya menonton program ini. Saya belum pernah melihat mereka menggunakan pohon bambu untuk membangun rumah. Sangat kreatif”.

Desa saya, pagelaran yang kental dengan kebudayaan Vietnam - ảnh 3

Adegan dalam drama sirkus "Desa saya"
(Foto: giaitri.vnexpress.net)

Untuk pertama kalinya unjuk muka di Vietnam pada tahun 2005, tapi sampai tahun 2009, drama sirkus bambu dengan nama “Desa saya” baru disempurnakan dan dipertunjukkan di negara-negara lain di dunia. Sutradara Tuan Le menyatakan bahwa ketika melakukan pertunjukan di luar negeri, rombongan sirkus ini menjumpai tidak sedikit kesulitan, karena ada perbedaan tentang bahasa dan kebudayaan. Ketika selesai menonton, ada yang belum mengerti sehabis-habisnya, tapi mereka menangis, karena citra-citra dalam drama ini telah menyentuh perasaan pribadi. “Ini merupakan program yang khas di Vietnam dan di dunia tentang isi program, adalah program kesenian yang kreatif. Ia tidak hanya  sirkus, tarian, musik, tapi merupakan kombinasi dan kekreatifan baru di panggung berdasarkan pada alat-alat sederhana yang bersangkutan dengan kebudayaan dan orang Vietnam”.

Tenggelam dalam ruang pedesaan Vietnam asli atau suara orang yang terkesima karena pertunjukan  sulap dan koprol yang piawai di atas dasar pohon bambu mengesankan para penonton ketika datang ke malam sirkus “Desa saya”./. 

Komentar

Yang lain