Usaha jurnalistik dari Tran Hong dimulai pada tahap peperangan menentang Amerika Serikat yang sengit. Dengan semangat prajurit, semangat pemuda dan kesensitifan dari seorang wartawan, fotografer Tran Hong mempunyai banyak artikel dan foto yang dimuat secara periodik di koran Quan Doi Nhan Dan atau Tentara Rakyat Vietnam, koran Nhan Dan, koran  bergambar Vietnam.

Dia mengatakan: “Saya bekerja di koran Quan Doi Nhan Dan, maka cepat mempunyai syarat untuk melakukan aktivitas, mendekati penderitaan dan kehilangan yang dialami prajurit di medan perang. Dan ketika datang ke daerah, saya melihat penderitaan-penderitaan yang lebih besar dari orang yang ikut serta dalam pertempuran. Saya melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh koran, tapi saya tetap menyediakan 30% waktu untuk memotret para ibu. Dari saat itu hingga sekarang, tema tentang para ibu benar-benar menarik saya”.

          

Dia tidak hanya ingin mempertahankan detik-detik di wajah kaum ibu, tapi juga ingin memanfaatkan watak-watak yang mirakel dari para ibu Vietnam. Ketika berdiri di depan para ibu, dia merasa mendapat perlindungan, karena dalam setiap potret, dia melihat ada citra ibunya. Bagi dia, semua ibu di Vietnam pada sesuatu sudut adalah ibu heroik. Dengan keingingan  menemukan sampai akhirnya kemampuan yang potensial dari kaum wanita Vietnam, dimana yang menonjol ialah para ibu yang mempunyai banyak anak yang sudah gugur demi Ibu Pertiwi, maka pada tahun 1995, fotografer Tran Hong telah menyelenggarakan pameran dengan tema “Potret Ibunda”.

Fotografer Tran Hong mengatakan: “Seorang wartawan Amerika Serikat ketika menonton pameran saya telah menyatakan bahwa potret para Ibunda ini adalah sebab dari sebab untuk menciptakan kekuatan bagi kaum komunis Anda Sekalian yang telah mengalahkan kami. Kalau dipikir-pikir memang masuk akal, semua anak ketika melakukan pekerjaan, terutama ketika berada di tengah-tengah medan perang dan antara hidup dan mati, mereka selalu berpikir tentang ibunya dan mereka ingin melakukan tindakan sebaik-baiknya untuk memamerkannya kepada ibu. Ibu adalah tenaga pendorong untuk menciptakan kemenangan”.

          

Beberapa foto ibunda yang dia miliki adalah bebrapa kunjungan yang dilakukan oleh fotografer Tran Hong ke semua daerah pedesaan untuk menemukan potret  ibunda. Hanya tentang tema Ibunda, koleksinya sendiri juga ada kira-kira 200 buah foto ibunda. Setiap foto adalah satu kisah yang mengharukan. Dia menceritakan bahwa foto tentang ibu Nguyen Thi Khanh di Hon Dat, provinsi Kien Giang, Vietnam Selatan yang berada dalam rumah dari kayu sangat indah yang dihadiahkan oleh Korps Militer nomor 4 meninggalkan  keterharuan paling besar bagi dia.

Dia mengatakan: “Saya memotret ibu Khanh di desa Tam Ngan, kecamatan Binh Son, kabupaten Hon Dat, provinsi Kien Giang yang punya 7 orang anak, tapi semua mereka sudah gugur di medan perang. Untuk pertama kalinya menemui ibu, saya melihat dia duduk di sudut rumah yang sangat besar dan indah yang dihadiahkan oleh Korps Militer nomor 4 dengan satu talam nasi, seekor kucing. Seberapa besarnya rumah, maka dia semakin sendirian dan sebatang kara. Kali itu, saya mengenakan pakaian seragam, dia lari ke pihak saya karena mengira anaknya sudah kembali. Kali itu, saya tidak dapat memotret karena saya dan dia hanya menangis. Sampai kali ke-4 saya baru berhasil memotretnya dan itu adalah salah satu foto yang paling saya gemari”.

 
         

Atau foto yang dia memotret Ibu Thu, kehidupan Ibu Thu telah menjadi legenda dan tugu monumen dari patriotisme dan pengorbanan. Ibu Thu adalah Ibu Vietnam Heotik yang mempunyai paling banyak anak dan cucunya yang sudah gugur dalam dua perang perlawanan menentang Perancis dan Amerika Serikat  di provinsi Quang Nam. Yaitu suaminya, 9 anak kandang, seorang penantu laki-laki dan dua cucunya adalah pahlawan gugur demi kemerdekaan nasional. Foto dengan tema Menunggu kembalinya anak ciptaan fotografer Tran Hong telah mengharukan banyak hati. Fotografer Tran Hong menyatakan bahwa ketika memotret foto ini, ibu Thu sedang duduk, wajahnya yang konsisten tetapi masih memancarkan sinaran-sinaran harapan terakhir.

Fotografer Tran Hong mengatakan: “Ketika saya dan pengarang Le Van Dung datang ke rumah ibu, saya melihat ibu Thu sedang duduk seperti dalam foto ini. Ibu Thu menyatakan bahwa saya masih menunggu anak saya. Diantara 9 anak saya pasti ada yang akan kembali kepada saya”.

Foto-foto tentang ibunda ciptaan fotografer Tran Hong telah dicetak menjadi buku foto dengan tajuk “Potret Ibunda” yang diedarkan oleh Balai Penerbitan Tentara pada tahun 1997 dan dipilih oleh Perhimpunan Fotografer Vietnam sebagai karya yang mencapai penghargaan menonjol pada tahun 1998. Kebahagiaan yang lebih besar bari fotografer Tran Hong ialah ketika kembali ke kampung halaman untuk memotret, para ibu menyambutnya dengan kecintaan dan menganggapnya sebagai anak laki-laki mereka, anak dari para Ibu Vietnam heroik./.