Hari Raya Tet bagi kaum muda Vietnam

(VOVworld)- Orang Vietnam muda sekarang punya konsep yalah libur pada Hari Raya Tahun Baru Tradisional  Imlek (atau Hari Raya Tet), tapi tidak  mengatakan: “Makan Hari Raya Tet”. Ketika Hari Raya Tet tiba, mereka mau berlibur, berwisata atau melakukan aktivitas sosial untuk memperluas wawasan dan pengertian sebagai pengganti hanya  melakukan aktivitas dalam ruang Hari Raya Tet di keluarganya seperti yang sudah menjadi  tradisi. 

Hari Raya Tet bagi kaum muda  Vietnam  - ảnh 1
Ilustrasi.
(Foto: socnhi.com)

Ini adalah tahun ke-empat, keluarga kecil saudari Cao Thi Le Anh di kota Hanoi merayakan Hari Raya Tet  di kota Sapa (propinsi Lao Cai). Saudari Le Anh memberitahukan bahwa semua kunjungan seperti itu menciptakan syarat kepada suami-istrinya untuk bisa libur bersama, lebih saling memahami dan yang lebih penting yalah dua orang anaknya bisa mengalami pengalaman kehidupan, menguak tabir kehidupan di daerah yang baru.Saudari Le Anh mengatakan:“Setiap tahun, anak-anak saya menunggu-nunggu tibanya Hari Raya Tet. Mereka menunggu satu kunjungan yang kami selenggarakan. Kami mengemudikan mobil sendiri. Maka kami bisa berhenti dimana saja untuk mencari tahu akan kehidupan warga di daerah itu. Pada Hari Raya Tet tahun ini, kami membawa bingkisan, misalnya pakaian, buku untuk diberikan kepada anak-anak di tempat-tempat itu”.

Sedangkan, bagi saudara Vu Thanh Cong, seorang fotografer freelance, Hari Raya Tet merupakan saat-saat untuk memotret pemandangan – pemandangan alam yang indah di seluruh negeri.  Setiap tahun, dia juga melakukan satu paket wisata pada Hari Raya Tet.  Pada Hari Raya Tet tahun ini, dia berencana  menuju ke daerah Tay Bac untuk memotret bunga meihua yang bersemarak lebih lambat pada  tanggal 3 bulan satu tahun Imlek. Dia memberitahukan: “Bagi orang yang asyik memotret dan berwisata, maka Hari Raya Tet menjadi kesempatan baik untuk mengumpulkan gambar-gambar yang paling indah. Warga setempat mengenakan pakaian-pakaian paling indah, berlangsung banyak permainan dan pesta yang terjadi sehubungan dengan kesempatan ini. Cuaca dan ruang Hari Raya Tet sangat khas. Suasana musim semi  membuat semuanya menjadi lebih gembira”.

Berbeda  dengan saudari Le Anh  dan saudara Thanh Cong,  Saudari Thu Huong - seorang staff satu perusahaan media massa di kota Hanoi ingin membawa kegembiraan kepada anak-anak yatim piatu dan kaum lansia yang hidup sendirian sehubungan dengan Hari Raya Tet.Saudari Thu Huong memberitahukan: “Pada Hari Raya Tet, semua orang gembira. Anak-anak mengenakan pakaian baru, kaum lansia bicara dan bergembira disamping anak-cucunya, tetapi di pusat perawatan kemanusiaan hanya orang-orang sendirian yang tinggal bersama. Kami masih muda dan masih  ada banyak waktu untuk menikmati kehidupan, maka kami hanya ingin mengurangi kerugian yang diderita anak-anak dankakek-nenek. Kalau bertindak sepeti itu, kami juga merasa musim semi lebih sempurna, lebih indah dan lebih mencintai kehidupan”.

Meksipun melakukan banyak aktivitas di luar keluarga, akan tetapi kau muda  Vietnam seperti saudari Le Anh, saudari Thu Huong atau saudara Thanh Cong, semuanya dengan hormat menghargai ciri- ciri budaya yang indah dan adat istiadat bangsa pada Hari Raya Tahun tet bangsa.  Selain itu, saudari Le Anh juga menginginkan agar anak-anaknya memahami lebih mendalam akan nilai asal- usulnya.Saudari Le Anh menjelaskan: “Selain merayakan dan melakukan persiapan untuk menyongsong Hari Raya Tet dan menyongsong dewa dapur (atau Ong Tao), maka kami mengajar mereka membuat kue Chung,  membuat daging babi gulung dan melakukan urusan tradisional. Seluruh anggota keluarga bersama –sama merayakan Hari Raya Tet. Pada  sore  tanggal 30 bulan duabelas tahun Imlek, menyongsong detik-detik alih tahun, menonton kembang api dan nenek- nenek tetap menyiapkan angpao untuk cucu- cucu setelah mereka kembali dari menonton kembang api”.

Setiap kali Hari Raya Tet tiba, saudari Thu Huong merasa tambah dewasa. Tetapi dia juga tidak lupa akan adat- adat pada Hari Raya Tet di samping keluarga. Dia tetap antusias memilih dan mengenakan pakaian-pakaian yang indah dan menunggu- nunggu angpao yang diberikan oleh nenek, kakek dan ayah-ibunya. Khususnya, dia suka berjalan- jalan pada malam tanggal 30 bulan duabelas tahun Imlek dan kembali ke rumah sebelum detik –detik alih tahun tiba. Saudari  Thu Huong memberitahukan:“ Saat alih tahun  antara tahun lama dan tahun baru sangat suci. Setiap tahun, meskipun suka berjalan- jalan untuk melihat orang  dan jalan - jalan yang dihias cemerlang, akan tetapi saya tetap ingin pulang  ke rumah untuk menyongsong detik alih tahun disamping keluarga. Saya ingin mendengarkan kata –kata ucapan selamat Tahun Baru dari nenek, ayah dan ibu. Sedangkan, saya sendiri juga menyiapkan cindramata-cindramata yang bermakna untuk dihadiahkan kepada para sanak keluarga”.

Kaum muda Vietnam mempunyai fikiran dan cara bertindak yang berbeda dengan generasi sebelumnya, tetapi mereka tetap menghormati dan mempertahankan adat-istiadat  indah dari Hari Raya Tet yang sesuai dengan kecenderungan perkembangan. Makna suci, ciri indah Hari Raya Tet  terukir selama-lamanya dalam hati setiap orang Vietnam./. 

Komentar

Yang lain