(VOVworld) – Ada satu jalan kecil di jantungnya Kota Ho Chi Minh- Jalan Nguyen Van Binh yang menyambungkan jalan raya Hai Ba Trung dengan Jalan Cong Xa Paris (Jalan Komune Paris). Dewasa ini, jalan ini disebut dengan nama yang cukup istimewa yaitu “Jalan buku Kota Ho Chi Minh”. Karena selama lebih dari setahun ini, jalan ini telah menjadi tempat memajang buku dan berbagai produk budaya yang terkait dengan buku, sekaligus adalah tempat berkumpulnya dan temu pergaulan dari para pembaca yang menggemari buku.
Jalan buku di Kota Ho Chi Minh
(Foto: tuyengiao.vn)
Buku di jalan ini sebenarnya banyak, ada sampai puluhan ribu buku. Buku memenuhi di dua tepi jalan. Ada banyak jenis buku, termasuk buku cerita anak-anak yang berwarna-warni. Buku menarik para pembaca sampai-sampai kalau sudah datang ke tempat ini sulit untuk tidak bisa menahan keinginan hanya memiliki satu buku saja. Saudari Khanh Minh, seorang pembaca di Kota Ho Chi Minh memberitahukan: “Saya melihat bahwa jalan buku ini sangat bagus, saya bisa membaca banyak buku dan mencari banyak buku untuk diri sendiri. Supaya ada banyak jalan buku seperti ini bagi para pemuda untuk bisa membaca lebih banyak buku lagi”.
Membangun jalan buku adalah ide dari Doktor Quach Thu Nguyet, seoerang perempuan mantan Kepala Balai Penerbitan Tre Kota Ho Chi Minh. Gandrung dan berkaitan dengan buku selama bertahun-tahun ini, maka dia selalu bermimpi ada satu jalan buku di jantungnya Kota Ho Chi Minh. Dia mengatakan: “Saya warga Kota Sai Gon (Kota Ho Chi Minh sekarang), maka sejak masa anak-anak, selar dari jalan-jalan yang punya banyak buku telah terukir secara mendalam dalam hati saya seperti jalan-jalan Le Loi, Nguyen Hue, Dang Thi Nhu dan lain-lain. Di kemudian hari ketika bekerja di luar negeri, saya sangat terkesan dengan jalan-jalan buku di Jepang, Perancis dan lain-lain. Saya mempunyai ide tentang jalan buku untuk Kota Ho Chi Minh sejak waktu itu. Di kemudian hari, saya mengeluarkan ide itu dan mendapat dukungan dari para rekan, mendapat perhatian dan syarat yang diberikan oleh pimpinan kota sehingga terbentuklah jalan buku ini”.
Pada awal tahun lalu, jalan buku ini lahir dengan 19 gerai, 2 warung kopi buku dan satu zona untuk buku lama yang dirancang secara indah dan santun. Unit-unit peserta jalan buku ini dipilih secara teliti, mayoritasnya adalah unit-unit penerbitan, percetakan dan peluncuran buku yang berprestise dan berkualitas seperti Balai Penerbitan Tre, Balai Penerbitan Seni-Budaya Kota Ho Chi Minh, Balai Penerbitan Kim Dong dan lain-lain. Walaupun adalah jalan buku, tapi ini tidak hanya merupakan tempat jual-beli buku saja, tapi juga adalah tempat berhimpun dan pertemuan dari para pembaca yang punya hobi buku di seluruh negeri. Saudara Nguyen Dinh Hung memberitahukan: “Saya adalah warga Kota Da Nang, sehubungan dengan kunjungan kerja, saya singgah di jalan buku ini. Saya merasakan bahwa di jalan ini sangat tenteram, jalan buku sangat indah, ada banyak jenis buku dan gerai buku yang dipajang sangat indah”.
Ruang budaya dari jalan buku walaupun tidak besar, tapi dimanfaatkan secara lihai untuk kebutuhan temu pergaulan antara para pengarang, karya, pemajangan foto artistik, pagelaran fesyen dan talkshow yang bersangkutan dengan buku. Saudari Vu Hai Ly, seorang pembaca dari Kota Hanoi merasa sangat heran ketika di tengah-tengah satu kota yang paling ramai di seluruh negeri ada satu jalan buku yang “sangat puitis” seperti ini. Dia mengatakan: “Saya asal Kota Hanoi. Saya datang ke jalan kecil ini untuk mencari kembali hal-hal yang sudah saya baca, tapi sudah lupa. Saya pada pokoknya memperhatikan buku lama, buku sastra Unisoviet dulu. Sebenarnya di luar dugaan ketika di jantungnya Kota Ho Chi Minh masih bisa mencari buku-buku yang saya sukai”.
Suara baik mudah tersebar ke mana-mana, jalan buku di Kota Ho Chi Minh cepat menjadi destinasi yang atraktif bagi wisatawan domestik dan wisman. Warga Kota Ho Chi Minh telah merasa sangat senang ketika menemukan Perdana Menteri Irlandia dan istrinya sedang menikmati kopi di jalan buku ini atau melihat ibu Konsul Jenderal Amerika Serikat mengenakan Ao Dai Baju panjang tradisional Vietnam untuk berjalan kaki bersama dengan para gadis Vietnam di jalan buku. Kemudian disusul Menteri Luar Negeri Inggris ketika datang ke Kota Ho Chi Minh juga mengunjungi jalan buku ini.
Keberhasilan yang dicapai oleh jalan buku pertama di seluruh negeri telah menjadi satu saranan bagi masalah menggandakan dan memperluas pola ini, yang mendesak ialah satu jalan buku di kabupaten nomor 5, satu pusat ekonomi besar di Kota Ho Chi Minh. Juga dari pola ini, Kota Da Nang sedang membangun taman buku dan Kota Hanoi juga melahirkan jalan buku pertama dari ibu kota pada Desember tahun lalu. Di antara 10 peristiwa yang dipilih oleh Kota Ho Chi Minh pada tahun 2016 ada nama jalan buku. Jelaslah bahwa jalan buku Kota Ho Chi Minh telah memenuhi secara tepat dan pada tempatnya kebutuhan budaya baca bagi warga, satu ciri musim semi yang indah di jantungnya Kota Ho Chi Minh.