(VOVworld) – Sehubungan dengan konferensi tahunan ke-4 Asosiasi Museum Nasional Asia (ANMA-4) yang diadakan di Vietnam, Museum Sejarah Nasional Vietnam baru saja mengadakan pameran dengan tema “Benua Asia-warna-warninya kebudayaan”. Pameran ini memperkenalkan artefak, benda dan pusaka budaya yang khas dari negara-negara Asia. Khususnya ialah artefak-artefak khas yang sangat bernilai dari Vietnam yang dipamerkan di sini telah turut menganekaragamkan lebih lanjut lagi panorama yang berwarna-warni dari kebudayaan Asia.
Ilustrasi
(Foto: dulichhaiphong.gov.vn)
Ketika mengunjungi pameran dengan tema “Benua Asia-Warna-warninya kebudayaan” yang diadakan dalam pekarangan Gedung Museum Sejarah Nasional Vietnam di kota Hanoi, massa rakyat dapat melihat artefak-artefak yang tipikal dan sangat bernilai dari 10 negara Asia yaitu Tiongkok, Jepang, Republik Korea, India, Thailand, Indonesia, Myanmar, Kamboja, Laos dan Vietnam. Semua artefak ini dibuat dari banyak bahan seperti perunggu, keramik, perak, tanah bakar dengan berbagai macam bentuk tentang bahan arsitektur seperti perabot rumah tangga, barang hiasan, alat pemujaan dan lain-lain. Master Nguyen Quoc Huu, Wakil Kepala Seksi Pameran Museum Sejarah Nasional Vietnam memberitahukan: “Pameran ini memperkenalkan benda-benda yang dipilih secara teliti dan tipikal yang terdiri dari artefak-artefak tentang seni ukir, kesenian agama Buddha, agama Hindu. Selain itu juga beberapa seni kerajinan tangan tradisional dari negara-negara Asia juga diperkenalkan, diantaranya ada ciri-ciri khusus dari kesenian setiap negara seperti seni keramik-porselen Tiongkok, barang perlakan dari Jepang, barang mozaik dari Thailand dan barang dari perunggu dan emas dari Vietnam”.
Nekara Dong Son dari Vietnam
(Foto: hanoimoi.com.vn)
Pada pameran ini, Vietnam pamer bersama dengan peradaban-peradaban Asia lain dengan artefak-artefak yang menonjol yaitu nekara Dong Son terkenal yang kenaman dari periode yang cemerlang kebudayaan Dong Son (pada 2.000 sampai 2.500 tahun). Kampung halaman nekara Dong Son ialah Vietnam Utara dan Trung Bo Utara. Di permukaan nekara ada gambar matahari dengan pancaran sinar yang menjadi simbol dari cuaca dan masa tanam dari orang Vietnam yang berkaitan dengan peradaban padi sawah. Binatang-binatang seperti kerbau, sapi, padi dan sawah padi di permukaan nekara dan badan nekara dimanifestasikan secara sangat hidup-hidup. Disamping itu, semua hiasan di nekara ini juga memanifestasikan keahlian-keahlian peleburan logam, metalurgi, kerajinan tangan dan pertanian seperti misalnya menanam pohon kertau, membudidayakan ulat sutera, menenun kain, menanam sayur, bunga, membudidayakan dan menangkap ikan, berburu, melakukan usaha perdagangan dengan perahu, pelayaran dan lain-lain. Semuanya memperlihatkan bahwa nekara Dong Son merupakan produk dari peradaban pertanian padi sawah dan nekara Dong Son ini merupakan produk kearifan etnis Viet kuno. Orang Kinh kuno dengan kecerdikan dan kekreatifannya telah menciptakan teknik peleburan logam yang tergolong pada papan atas di Asia Tenggara. Pada pameran ini, juga ada satu karya artistik yang tipikal lagi dari Vietnam yaitu patung kayu Kwan Im dengan seribu mata dan seribu tangan. Patung ini dianggap sebagai karya agung dalam seni ukir agama Buddha Vietnam yang disimpan di pagoda But Thap, kecamatan Dinh To, kabupaten Thuan Thanh, provinsi Bac Ninh. Patung Kwan Im ini dipahat dari kayu pohon nangka, tingginya 3,7 meter, lebarnya 1,15 meter. Semua tangan dan matanya memanifestasikan simpati dan empati dari Sang Buddha terhadap semua makhluk hidup. Patung ini merupakan tipikal tentang pandangan estetika, mengandung filosofi pandangan hidup orang Vietnam pada paro kedua abad ke-17. Semua artefak dari Vietnam yang dipamerkan bersama dengan artefak-artefak dari negara-negara lain telah turut menganekaragamkan warna-warni kebudayaan Asia. Nguyen Truong, seorang penonton pameran dari kota Hanoi menilai: “Melalui pameran ini, para penonton akan bisa membedakan mana kebudayaan Vietnam dan mana kebudayaan Kamboja atau Thailand. Tapi para pengunjung juga memlihat satu hal yang bagus ialah adanya temu pertukaran kebudayaan antara negara-negara di kawasan, terutama ialah barang-barang ukiran Champa. Itulah pemahaman saya dan pameran ini sangat khas”.
Satu artefak dari Indonesia dalam pameran
(Foto: giaitri.vnexpress.net)
Ruang budaya kuno dengan artefak-artefak yang tipikal dari negara-negara Asia di pameran ini telah membantu para pengunjung mendapat cara memandang yang lebih jelas tentang ciri yang khas maupun temu pertukaran antara kebudayaan-kebudayaan Asia. Melalui semua artefak Vietnam yang dipamerkan di sini, para pengunjung bisa melihat bahwa Vietnam adalah negara yang punya kebudayaan yang sudah ada sejak lama, beranekaragam dan berkembang di atas fundasi kebudayaan setempat secara mantap dan ada temu pertukaran dengan kebudayaan Tiongkok, India dan Barat./.