Keyakinan memuja Raja Hung dari warga etnis minoritas di Provinsi Phu Tho

(VOVWORLD) - Dalam kesedaran setiap orang Vietnam dari generasi ke generasi, para Raja Hung telah berjasa mendirikan Negara Van Lang-Negara pertama dari bangsa Vietnam. Oleh karena itu, keyakinan memuja Raja Hung punya satu posisi yang sangat penting dalam kehidupan spiritualitas dan perasaan dari generasi-generasi orang Vietnam. Keyakinan memuja Raja Hung sangat suci sekaligus kongkrit, merupakan sandaran semangat dan menciptakan kekuatan persatuan besar seluruh bangsa untuk bersama-sama membangun dan membela Tanah Air.
Keyakinan memuja Raja Hung dari warga etnis minoritas di Provinsi Phu Tho - ảnh 1Kuil Ha di Situs Peninggalan Sejarah Kuil Hung  (Foto: vovworld.vn) 

Keyakinan memuja Raja Hung dimulai dari zaman para Raja Hung dengan kepercayaan bahwa seluruh bangsa Vietnam  mempunyai leluhur bersama “anak Naga cucu Bidadari”, mempunyai satu asal-usul bersama, bersamaan itu memanifestasikan moral “Minum air harus ingat akan sumbernya”, semangat persatuan besar seluruh bangsa dan  mengaitkan komunitas. Keyakinan memuja Raja Hung punya bermacam bentuk, yang tipikal ialah Raja Hung dipuja bersama dengan banyak tokoh seperti Putri Raja Tien Dung, Ngoc Hoa, Dewa Gunung Tan Vien, dua Ibu Trung dan lain-lain di kumpulan situs peninggalan sejarah di Provinsi Phu Tho. Dan bagi warga berbagai etnis di Vietnam, keyakinan memuja Raja Hung selalu punyai nilai besar dalam kehidupan rohani dan spiritual. Bapak Ha Van Ly, warga etnis minoritas Muong, di Desa Dinh Chung, Kecamatan Giap Lai, Kabupaten Thanh Son, Provinsi Phu Tho memberitahukan: “Saya lahir dan dibesarkan di daerah bumi ini. Sejak masa kanak-kanak,  saya sudah mengetahui kuil ini dan mengalami masa peperangan, adat dan pesta dilupakan, tetapi sejak bertahun-tahun sebelumnya, Negara Vietnam telah berhaluan memulihkan pesta-pesta dan adat memuja Raja Hung. Kami merasa sangat gembira”.

Selama bertahun-tahun ini, Kuil Chung, Kecamatan Giap Lai telah diperbaiki dan dipugar dengan wajah baru. Ini merupakan kegembiraan bersama bagi warga Kecamatan Giap Lai ketika kuil ini direvitalisasikan, merupakan tempat  penyelenggaraan berbagai aktivitas kebudayaan dan keyakinan di kecamatan. Kuil Chung dibangun dengan ciri-ciri arsitektur tradisional, membawa ciri klasik dan menciptakan rasa tenteram. Ini tidak hanya tempat untuk memanifestasikan penghormatan dan pengenangan atas jasa Dewa Gunung Tan Vien, tokoh legendaris dari zaman Raja Hung, tapi juga merupakan tempat aktivitas kebudayaan bagi rakyat di kecamatan ini.

Desa Dinh Chung tidak lagi menyimpan banyak benda kuno, tapi bekas-bekas yang masih tersimpan memanifestasikan penghormatan dan kesedaran menjaga warisan yang dilakukan oleh pemerintahan dan rakyat kecamatan. Ibu Nguyen Thi Sam, warga Kecamatan Giap Lai mengatakan: “Kami ingin melakukan sosialisasi di kalangan semua warga supaya bertanggung-jawab membangun dan menjaga kuil ini agar selalu megah, bersih dan indah. Kami melakukan pemujaan setiap hari dan pada hari bulan purnama dan hari pesta dalam bulan dan dalam tahun sesuai dengan aturan Negara”.

Sekarang ini, di Kabupaten Thanh Son, Provinsi Phu Tho ada 11 situs peninggalan sejarah yang mendapat pemeringkatan. Hampir semua situs peninggalan sejarah ini berkaitan dengan tokoh-tokoh pada zaman Raja Hung, yang tipikal ialah Dewa Gunung Tan Vien. Untuk mengkonservasikan “Keyakinan memuja Raja Hung”-Pusaka Budaya Nonbendawi dari Umat Manusia perlu dikaitkan dengan mengkonservasikan semua situs peninggalan sejarah dan pesta tradisional dari warga etnis minoritas Muong. Doktor Nguyen Anh Tuan, Direktur Museum Raja Hung Provinsi Phu Tho, orang yang telah melakukan penelitian tentang ciri-ciri budaya rakyat, khususnya keyakinan memuja Raja Hung selama bertahun-tahun ini mengatakan: “Sekarang ini, keyakinan memuja Raja Hung dari warga etnis minoritas Muong membawa satu selar yang sangat tersendiri. Mereka juga memuja nenek moyang dan para dewa alam, tapi mereka tetap mempertahankan adat memuja orang-orang yang berjasa dalam menegakkan dan menjaga Tanah Air, di antaranya ada Raja Hung. Situs-situs pemujaan agama seperti Kuil Tan Lap, Kuil Ca, Kuil Te dan Kuil Thach Hoan dan lain-lain merupakan kuil-kuil  di mana warga etnis minoritas Muong memuja Raja Hung. Ini merupakan salah satu di antara ciri-ciri indah dari warga etnis minoritas Muong dan mereka menganggapnya sebagai pencipta dan pemimpin semua suku etnis minoritas Muong”.

Menurut statistik, di wilayah Vietnam ada lebih dari 1.400 tempat pemujaan para Raja Hung dan para tokoh yang bersangkutan dengan zaman Raja Hung. Khususnya, di Provinsi Phu Tho ada 326 situs pemujaan Raja Hung, ibu, istri, anak dan para hulubalang yang bersangkutan dengan Raja Hung. Melalui pemeriksaan untuk menguasasi keseluruhan dan kenyataan ruang keyakinan memuja Raja Hung, dari situ melakukan langkah-langkah mengkonservasikan, memulihkan dan mengembangkan situs-situs peninggalan sejarah ini. Semua situs peninggalan sejarah ini punya nilai budaya besar dalam kehidupan rakyat.  

Komentar

Yang lain