Mendengarkan lagu nina bobok pada malam hari mengenangkan Paman Ho

(VOVWORLD) - Pada bulan Juni tahun 1957, warga desa Sen, kampung halaman keluarga dari pihak ayah dan Hoang Tru, kampung halaman keluarga dari pihak ibu, rakyat kabupaten Nam Dan dan seluruh provinsi Nghe An (Vietnam Tengah) untuk pertama kalinya menyambut kedatangan Presiden Ho Chi Minh yang melakukan kunjungan di kampung halaman setelah bertahun-tahun hidup jauh dari Tanah Air. Pada waktu itu, pemimpin agung bangsa dengan mengenakan pakaian khaki yang sudah luntur warnanya dan memakai sandal karet yang sudah aus,  bersenyum melambai-lambaikan rakyat yang sedang menyambut Beliau. Program kesenian “Mendengarkan lagu nina bobok pada malam hari mengenangkan Paman Ho” telah berlangsung di provinsi Nghe An dengan penuh emosi yang dipertunjukkan oleh para seniman-seniwati Teater Musik Radio Suara Vietnam tentang peristiwa istimewa ini sehubungan dengan kunjungan Presiden Ho Chi Minh di kampung halamannya (16 Juni 1957-16 Juni 2017). 
Mendengarkan lagu nina bobok pada malam hari mengenangkan Paman Ho - ảnh 1Pertunjukan kesenian dalam program  (Foto: vovworld.vn) 

Sepenuh hati  memikirkan urusan Tanah Air dan rakyat, setelah separo abad meninggalkan kampung halaman, Presiden Ho Chi Minh baru berkesempatan mengunjungi kampung halamannya di provinsi Nghe An. Perasaan yang mesra terhadap kampung halaman, lebih dari segala-galanya ialah watak yang luhur dari pemimpin bangsa yang tercinta telah menyampaikan api kepada para penyanyi dan seniman yang melaksanakan program kesenian “Mendengarkan lagu nina bobok pada malam hari mengenangkan Paman Ho”. Profesor Muda, Doktor Nguyen The Ky, Direktur Jenderal Radio Suara Vietnam, unit penyelenggara program kesenian ini memberitahukan: “Dalam program kesenian tentang peringatan kunjungan Presiden Ho Chi Minh di kampung halaman pada 60 tahun lalu, dengan lagu-lagu yang berjalan bersama dengan waktu, pengaturan panggung dan cara membuat program ini telah berhasil memanifestasikan perasaan Presiden Ho Chi Minh terhadap kampung halaman dan perasaan dari kampung halaman terhadap Beliau. Para pembuat program ini menginginkan agar ini adalah program yang khas, berhasil menciptakan selar, kegandrungan estetika, khususnya perasan yang mendalam dalam hati orang-orang Vietnam dewasa ini, khususnya orang-orang dari kampung halaman Presiden Ho Chi Minh terhadap Beliau”.

Seumur hidup melakukan aktivitas revolusioner, dari waktu berangkat mencari jalan menyelamatkan Tanah Air sampai Tanah Air merebut kemerdekaan serta sampai akhir hidupnya, Presiden Ho Chi Minh hanya dua kali berkunjung di kampung halaman walaupun perasaan-perasaan terhadap kampung halaman dan keluarga selalu penuh dalam hati Beliau.Para seniman-seniwati peserta program kesenian ini telah mempersembahkan seluruh semangatnya untuk memuji perasaan dan harkat Presiden Ho Chi Minh maupun perasaan-perasaan yang diberikan oleh kampung halaman kepada Beliau. Semua lagu dan acara dalam program kesenian ini diciptakan secara kreatif, teliti, sederhana dan dekat tapi penuh dengan perasaan yang menggandrungkan hati orang. Seniman terkemuka Hong Duong, orang yang membuat adekan “Paman Ho berkunjung di kampung halaman” mengatakan bahwa Presiden Ho Chi Minh meninggalkan kampung halaman sejak masa kanak-kanak dan ketika kembali berkunjung di kampung halaman, rambutnya sudah ubanan, mengingatkan kembali kenang-kenangan pada masa anak-anak, tempat di mana-manaada perasaan dari ayah, ibu, abang, kakak, tetangga dan kampung halaman. Melakukan pertunjukan dengan emosi seniman, tubuh seniman di atas fundasi lagu, jadi tidak ada lirik sehingga menuntut kepada bintang harus membuat persiapan psykologi secara teliti,  dengan rincian yang paling bernilai dan khususnya harus berhasil menyampaikan, memanifestasikan  ilham kepada penonton  perasaan yang diberikan oleh Presiden Ho Chi Minh kepada kampung halaman, Tanah Air dan khususnya kepada para warga daerah Nghe An.

Tanpa mempedulikan cuaca yang tidak membantu, lebih dari 100 seniman-seniwati telah berupaya keras agar program kesenian “Mendengarkan lagu nina bobok pada malam hari mengenangkan Paman Ho” berlangsung sukses. Para seniman-seniwati tidak hanya menyanyikan lagu-lagu abadi yang berjalan bersama dengan waktu seperti lagu-lagu: “Dari desa Sen”, “Suara nyanyi di tengah-tengah hutan Pac Bo”, “Memuji Presiden Ho Chi Minh”, “Vietnam Tengah mengenangkan Paman Ho” dan lain-lain, tapi juga memperkenalkan karya-karya musik yang dikedepankan massa rakyat untuk pertama kalinya. Yaitu lagu “Mengingatkan hari kunjungan  Paman Ho berkunjung di kampung halaman” ciptaan almarhum komponis Phan Lac Hoa.

Tidak menggunakan film-film dokumenter yang sudah biasa dikenal, program kesenian “Mendengarkan lagu nina bobok pada malam hari mengenangkan Paman Ho” merekonstruksikan citra, peristiwa sejarah di mana Presiden Ho Chi Minh mengunjungi kampung halaman melalui cara dekorasi panggung, adekan di fundasi bahan lagu rakyat daerah Nghe An, melalui itu, memberikan emosi-emosi yang paling jujur dan mendalam.

Para pendengar dalam program kesenian “Mendengarkan lagu nina bobok pada malam hari mengenangkan Paman Ho” tidak hanya dapat menikmati ciri-ciri indah dari musik, suara nyanyi, sajak dan keindahan panggung, tapi juga berhasil merasakan kehangatan dan kesucian dari kampung halaman dan manusia terhadap seorang yang hidup jauh dari kampung halaman serta perasaan dan kecintaan rakyat terhadap Presiden Ho Chi Minh, pemimpin agung bangsa Vietnam.  

Komentar

Yang lain