Wayang golek air adalah ragam seni yang sangat digemari di Vietnam, karena sifatnya yang massal dan membawa identitas sendiri. Lahir pada kira-kira 10 abad lalu di daerah delta sungai Merah, ini adalah ragam seni khas yang membawa sifat lokal dari peradaban padi sawah. Grup wayang golek air desa Rach dibentuk dan berkembang sudah sejak lama dengan namanya Grup wayang golek air Nam Chan. Ini adalah salah satu diantara tiga grup wayang golek air tradisional yang terkenal di provinsi Nam Dinh dan seluruh Vietnam. Hoang Cong Khuong, Kepala Pusat promosi pariwisata provinsi Nam Dinh memberitahukan: Desa Rach, kecamatan Hong Quang, kabupaten Nam Truc, provinsi Nam Dinh adalah salah satu tempat lahirnya seni wayang golek air di Vietnam Utara dan di sini ada banyak artisan yang telah turut membangun Teater Wayang Golek Pusat. Grup wayang golek air ini dibentuk sudah sejak lama dan hingga sekarang ini, masih berhasil mengkonservasikan ciri budaya tradisional dengan kisah yang dikaitkan dengan kehidupan, aktivitas, kerja produksi  rakyat. Ragam seni wayang golek air ini selalu dipertunjukkan oleh para artisan pada kesempatan-kesempatan pesta, turut menganekaragamkan lagi identitas semua pesta desa di daerah dataran rendah sungai Merah”.

Pesta wayang golek air tradisional desa Rach  diadakan setiap  lima tahun sekali pada tanggal 16 bulan pertama menurut kalender Imlek untuk mengenangkan pendiri kejuruan yang menjadi Dewa Desa yaitu Linh Ung Dai Vuong- orang yang mendirikan seni wayang golek air. Rakyat  menyelenggarakan pesta desa untuk memuliakan “Himpunan kejuruan” dan itu membawa ciri indah yang membawa nilai kemanusiaan yang mendalam di pesta wayang golek air tradisional di desa Rach. Lebih dari 600 tahun lalu, telah ada 20 generasi artisan di desa yang meneruskan dan mewariskan acara-acara wayang golek air yang khas di kampung halamannya. Diantara tiga marga yang besar yaitu Phan, Dang dan Pham yang telah memelihara dan melestarikan kejuruan ini sebagai pusaka warisan. Rakyat di sini selalu merasa bangga karena belum pernah membiarkan aset kuno warisan nenek moyang menjadi aus. Kakek Phan Van Niem, seorang artisan lansia di desa, ketika bercerita kepada kami mengatakan: “Generasi-generasi setengah baya harus punya generasi muda penerus, lalu harus memberikan bimbingan kepada mereka agar ragam seni ini tidak punah. Sedangkan, semua lansia akan mewariskan seluruhnya ragam seni ini kepada generasi kemudian hari”.

          

Seniman Phan Van Me dilahirkan di satu keluarga yang punya 7 generasi mewarisi kejuruan wayang golek air. Ayahnya, kakek Phan Van Ngai adalah orang pertama yang membentuk Teater Wayang Golek Air Pusat sekarang ini. Seniman Phan Van Ngai menceritakan: “Ketika kami lahir dan dibesarkan, seni wayang golek air telah meresap ke dalam hati kami. Sejak masa kecil, syarat-syaratnya sulit, tetapi kami telah mengikuti para kakek melakukan pertunjukan-pertunjukan dan dari situ menggemarinya dan minta masuk menjadi anggota grup wayang golek air. Saya sendiri belum pernah mengalami kursus tentang seni ukir, tapi, karena sejak kecil berkontak  dengan wayang-wayang golek, maka  sekarang ini, saya bisa membuat wayang golek, menyempurnakan teknik mengendalikan wayang golek”.

          

Sekarang ini, di daerah dataran rendah sungai Merah ada sampai 15 grup wayang golek air, sebagian besar pertunjukan punya bentuk yang sama, tapi, di desa Rach ada beberapa acara yang tidak dipunyai di daerah-daerah lain. Ketika mengunjungi desa Rach, wisatawan bisa menonton wayang golek air di panggung air di kolam desa, dibawah bayangan pohon beringin dengan acara-acara yang hidup-hidup dalam tata ruang desa yang sederhana tapi hangat. Khususnya ialah para pemainnya adalah para petani yang baru saja menyelesaikan pekerjaan di sawah dan bersedia melakukan pertunjukan untuk mengabdi wisatawan./.