“Program “Jiwa desa Vietnam” membawa para penonton lebih mendekati musik rakyat Vietnam“

(VOVWORLD) - Baru-baru ini, di Gedung Pertunjukan Hong Ha, Ibu Kota Hanoi,  Pusat Penelitian, Konservasi dan Pengembangan Musik Tradisional meluncurkan program kesenian dengan tema “Jiwa desa Vietnam”. Program ini dipentaskan dengan tujuan mengabdi para wisdom dan wisman ketika datang ke Ibu Kota Hanoi.
“Program “Jiwa desa Vietnam” membawa para penonton lebih mendekati musik rakyat Vietnam“ - ảnh 1Satu acara dalam program   (Foto: vovworld.vn) 

Para pendengar sedang mendengarkan suara-suara dalam program “Jiwa desa Vietnam”, acara pertunjukan tentang musik rakyat, tempat di mana para penonton bisa berkesempatan bertemu dengan para seniman-seniwati Vietnam yang berbakat dan pernah melakukan pertunjukan di festival-festival musik internasional. Mereka memainkan berbagai jenis instrumen musik tradisional seperti  Bau,  Nhi, Dan Day, Thap Luc, berbagai jenis seruling, genderang dan kira-kira 20 instrumen musik yang dibuat dari bambu dan buluh, yaitu berbagai jenis pohon yang khas dan populer dalam kehidupan rakyat Vietnam. Khususnya ialah benda-benda dalam kehidupan sehari-hari seperti guci dan sapu juga hadir dalam program “Jiwa desa Vietnam” sebagai satu instrumen musik. Komponis Mai Tuyet Hoa, Direktur Pusat Penelitian, Konservasi dan Pengembangan Musik Tradisional memberitahukan: “Kami melaksanakan program ini dengan keinginan membawa nilai tradisional dari musik rakyat Vietnam kepada para wisdom dan wisman. Dalam program ini, kami ingin mengarah ke tujuan yaitu adanya satu ruang daerah pedesaan daerah dataran rendah Bac Bo (Vietnam Utara) dengan berbagai jenis instrumen musik, dekorasi panggung dan  efek suara yang membawa ruang pedesaan di daerah dataran rendah Bac Bo”.

Program “Jiwa desa Vietnam” adalah kisah musik sempurna yang dikonektivitaskan satu sama lain melalui 7 bagian yaitu waktu fajar, pasaran pedesaan, hari panenan, waktu lohor musim panas, kerja kerajinan tangan, gadis sedang keramas dan pesta desa. Program ini mencerminkan kehidupan, usaha kerja, aktivitas kebudayaan dan keyakinan dari warga pedesaan Vietnam di daerah dataran rendah Bac Bo dalam waktu sehari dari dini hari sampai larut malam. Komponis Mai Tuyet Hoa menambahkan: “Melalui program ini, para penonton dapat mengalami dan menikmati semua hal yang paling lugas dari warga daerah dataran rendah Bac Bo. Di ruang Gedung Pertunjukan Hong Ha dan dengan durasi 50 menit, kami ingin memberikan satu produk kebudayaan kepada wisatawan ketika datang ke Kota Hanoi”.

Program ini menggunakan secara halus 4 ragam musik rakyat Vietnam yang telah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai Pusaka Budaya Nonbendawi Dunia yaitu lagu rakyat Ca Tru, Musik Istana Kerajaan, Ritual menyanyikan lagu Van, memuja Ibunda dan lagu rakyat Quan Ho.. Melalui musik, dikombinasikan dengan pagelaran di panggung dengan langgam yang jujur dan paling dekat dengan alam sekitar, pertunjukan tersebut memberikan berbagai tingkat emosi kepada para penonton. Komponis Mai Tuyet Hoa mengatakan: “Program “Jiwa desa Vietnam” adalah satu program umum, tidak hanya ada pertunjukan instrumen musik saja, tapi juga ada alat-alat penunjangnya seperti cahaya, pentas dan lain-lain. Kami harus merancang layar pentas  secara manual untuk mengubah penglihatan penonton, bahkan, kami juga punya bagian efek suara yang menimbulkan kerinduan tentang pedesaan Vietnam seperti suara serangga, suara burung berkicau, suara gemericiknya air yang mengalir dan lain-lain. Itulah hal-hal yang khas, membawa para penonton kembali ke masa kanak-kanak, terutama bagi orang-orang yang hidup jauh dari kampung halaman”.

Program “Jiwa desa Vietnam” adalah hasil karya seni yang dilakukan oleh kelompok seniman, artisan dan peneliti musik rakyat Vietnam yang ingin membawa hal-hal yang baik dan indah dari kebudayaan tradisional kepada para penonton. Pemain genderang Pham Dinh Dung, personil Gedung Tetater Wayang Golek Thang Long memberitahukan: “Ide kelompok kami ialah ingin membuat satu program musik rakyat untuk menyosialisasikan musik daerah dataran rendah Bac Bo  kepada wisatawan dan para penonton domestik. Dari sekarang sampai sebelum tanggal 3 Oktober, program ini akan diupgrade tentang isi dan peralatan untuk melayani para penonton secara lebih baik”.

Ketika ikut serta dalam program ini, pemain instrumen musik  Bau, Pham Trang, personil Sekolah Seni Perfilman mengatakan: “Program “Jiwa desa Vietnam” adalah program yang kental dengan sifat kerakyatan dan musik tradisional Vietnam. Bagi saya, ini merupakan satu pengalaman yang variatif tentang ragam musik yang sudah saya sukai sejak dulu hingga sekarang. Ketika ikut serta dalam program ini, saya juga dapat belajar pengalaman-pengalaman yang bernilai tentang pertunjukan musik tradisional dari para seniman yang lain”.

Pertujukan program “Jiwa desa Vietnam” pada tanggal 15 September ini telah mendapat banyak respon yang baik dari kalangan penonton. Khususnya, wakil berbagai perusahaan pariwisata juga merasa senang karena mereka menemukan satu program musik yang kental dengan sifat kerakyatan Vietnam untuk bisa diperkenalkan kepada para wisatawan di dunia. Saudari Hoang Thi Mai Huong, personil Perusahaan Pariwisata 365 Travel memberitahukan: “Saya telah menonton Program “Jiwa desa Vietnam” dan melihat bahwa ini adalah satu program yang potensial bagi para wisatawan yang datang ke Vietnam. Program ini adalah produk yang penuh  semangat dari para seniman-seniwati bidang musik tradisional. Hanya dengan instrumen-instrumen musik yang sederhana dari bambu dan buluh, tetapi ia telah menciptakan satu program yang mengesankan. Program ini akan merupakan satu pilihan bagi wisatawan ketika datang mengunjungi Kota Hanoi”.

Program “Jiwa desa Vietnam” berdurasi 50 menit dan diselenggarakan secara periodik pada pukul 18.15 dan 20.00, hari-hari Selasa, Jumat dan Sabtu dan dimulai dari bulan Oktober mendatang di Gedung Pertunjukan Hong Ha, Kota Hanoi. Ketika datang kepada program “Jiwa desa Vietnam”, wisatawan dapat berbaur pada ruang kesenian dan berhasil merasakan keindahan jiwa dan perasaan warga pedesaan Vietnam di daerah dataran rendah Bac Bo. 

Komentar

Yang lain