Selar 60 tahun perfilman Vietnam dipandang dari Festival ke-18 Film Vietnam tahun 2013

(VOVworld) – Festival ke-18 Film Vietnam tahun 2013 yang baru saja berakhir di provinsi Quang Ninh, Vietnam Utara merupakan peristiwa budaya yang menyerap perhatian dari para penggemar perfilman seluruh negeri. Festival film kali ini tidak hanya memuliakan, menyampaikan hadiah kepada para pencipta, karya perfilman yang menonjol, tapi juga merupakan kesempatan bagi generasi-generasi seniman mengenangkan kembali tradisi sejarah selama 60 tahun dari perfilman Vietnam.

Selar 60 tahun perfilman Vietnam dipandang dari Festival ke-18 Film Vietnam tahun 2013 - ảnh 1          

Pembukaan Festival ke-18 Film Vietnam tahun 2013
(Foto: dantri.com.vn)

Sejak Presiden Ho Chi Minh menandatangani dekrit membentuk  perfilman dan pemutaran film pada 1953 hingga sekarang, perfilaman Veitnam telah mengalami banyak pasang surut sejarah, tapi juga mencapai banyak prestasi yang membanggakan. Tonggak yang penting pertama dari perfilman revolusioner Vietnam ialah film cerita “Satu aliran sungai bersama” yang dilahirkan pada 1959, terkait dengan pembentukan Perusahaan Film Cerita Vietnam. Kemudian, banyak film pada periode ini telah mencapai patokan baik tentang isi maupun bentuk manifestasi seperti misalnya film-film: “Suami-istri A Phu”, “Burung kacamata”, “Saudari Tu Hau”, “Jalan kembali ke kampung halaman Si Ibu”, “Garis lintang ke-17- siang malam”, “Anak kota Hanoi” dan lain-lain. Disamping film-film tentang tema perang, beberapa film telah mencapai sukses dengan tema tentang pembangunan Tanah Air, seperti misalnya, “Suami-istri saudara Luc”, “Datang sesuai dengan janji” dan lain-lain. Setelah 1975, ketika Tanah Air menjadi satu telah muncul banyak film yang meninggalkan selar dalam hati penonton seperti misalnya “pesawahan liar”, “Ibu tak ada di rumah”, “Kapan bulan Oktober tiba” dan lain-lain. Banyak film pada periode ini dianggap sebagai film-film “klasik” dari perfilman Vietnam, diantaranya ada film “Kapan bulan Oktober tiba” ciptaan sutradara Dang Nhat Minh telah berada dalam daftar 18 film Asia yang paling baik dalam semua zaman hasil seleksi Kantor Berita Amerika Serikat, CNN pada 2008. Ketika mengenangkan kembali ke periode membuat film yang penuh dengan kebanggaan ini, sutradara Dang Nhat Minh mengatakan: “Pada waktu itu, kami membuat film dengan kegandrungan kejuruan dan dengan hati yang selalu berkaitan dengan nasib Tanah Air. Kami membuat film bukan demi dorongan apapun selain semangat patriotisme, hanya ingin membuat film-film yang berkualitas setinggi mungkin, menyatakan hal-hal yang paling menggetarkan hati, mencerminkan secara paling jujur kehidupan pertempuran bangsa”.

Selar 60 tahun perfilman Vietnam dipandang dari Festival ke-18 Film Vietnam tahun 2013 - ảnh 2          

Film "Penulis legenda" yang diputar pada upacara pembukaan festival ke-18 film Vietnam tahun 2013
(Foto: baodienbienphu.info.vn)

Memasuki periode pembaruan (dari 1986) juga merupakan periode yang sukses bagi banyak karya film yang menonjol seperti misalnya “Gadis di atas sungai”, “Jenderal purnawirawan”, “Masa kanak-kanak yang berkobar”, “Jalan simpang tiga Dong Loc”, “Menuju ke Vietnam Selatan dan ke Vietnam Utara”, “Kota Hanoi, 12 hari siang malam” dan lain-lain. Film dokumenter pada periode pembaruan juga mengalami perubahan arah yang mantap, terus-menerus memperoleh penghargaan dalam 4 Festival Film Asia-Pasifik seperti film-film: “Kembali ke Ngu Thuy”, “Suara instrumen musik biola di My Lai”, “Saudari Nam  naik pitam”, “Daerah pedesaan” dan lain-lain.

      Dalam proses perkembangannya, perfilman Vietnam pernah mengalami pasang-surut sejarah, ketika pada tahun-tahun 90-an abad yang lalu muncul film-film yang hanya dengan maksud menyerap kedatangan penonton ke bioskop lebih dari pada memperhatikan kualitas. Akan tetapi kecenderungan ini tidak berlangsung lama. Pada 2003, film “Gadis pedansah” ciptaan sutradara Le Hoang yaitu film hiburan komersial telah menyerap kedatangan ratusan ribu penonton ke bioskop dengan omset yang tinggi. Ini nampaknya bagaikan satu permulaan bagi aliran film komersial, bersamaan itu, tutut menghangatkan kembali perasaan para penggemar terhadap perfilman Tanah Air. Menurut kencenderungan integrasi, selama 10 tahun ini, perfilman Vietnam mengalami banyak perkembangan. Yaitu bersemaraknya banyak perusahaan film swasta dan menyerap lagi para pembuat film dari kaum diaspora Vietnam sehingga menciptakan keanekaragaman di dunia perfilman Vietnam pada periode integrasi. Bintang film wanita Hong Anh yang pernah memperoleh hadiah dalam festival film nasional mengatakan: “Ketika meninjau kembali penggalan jalan perkembangan perfilman Vietnam selama 60 tahun ini, saya merasa sangat gembira dan bangga, karena usaha saya telah berkaitan dengan perfilman selama seperempat penggalan jalan itu. Dari hadiah pertama dalam film “Kehidupan pasir” hingga sekarang ini sudah 16 tahun, selaku bintang film, saya melihat bahwa perfilman Vietnam sedang mengalami perubahan sangat jelas”.

Selar 60 tahun perfilman Vietnam dipandang dari Festival ke-18 Film Vietnam tahun 2013 - ảnh 3          
Upacara penutupan Festival ke-18 Film Vietnam tahun 2013
(Foto: thethaovanhoa.vn)


Melalui 18 kali festival, dari festival film  pertama yang diadakan di kota Hanoi pada 1970 sampai festival film ke-18 yang diadakan di provinsi Quang Ninh, maka semua festival film ini tidak hanya bermaksud memuliakan film-film tapi juga merupakan hari pesta bagi para pembuat film untuk melakukan pertemuan, tukar-menukar kejuruan, tapi juga turut mengembangkan perfilman bangsa.

      Festival ke-18  Film Vietnam tahun 2013 yang berlangsung di provinsi Quang Ninh baru-baru ini telah mencapai angka yang mengesankan tentang jumlah film peserta dengan 139 film dari 44 basis perfilman di seluruh negeri. Ada sangat banyak film yang telah mendapat hadiah tentang berbagai macam misalnya, film sinetron, film televisi, film dokumenter, film video, film ilmiah, film animasi. Hasil itu membuat massa rakyat lebih percaya pada perkembangan perfilman Vietnam pada penggalan jalan baru yang mampu berintegrasi pada kawasan dan dunia./. 

Komentar

Yang lain