(VOVWORLD) - Seni Bai Choi yang meliputi lagu rakyat dan permainan rakyat di daerah Trung Bo Selatan yaitu di provinsi-provinsi Quang Binh, Quang Tri, Thua Thien Hue, Quang Nam, Quang Ngai, Binh Dinh, Phu Yen, Khanh Hoa dan Da Nang, baru saja mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai Pusaka Budaya Nonbendawi yang mewakili umat manusia. Pemuliaan ini punya arti besar, menegaskan identitas kebudayaan bangsa Vietnam yang variatif dan beranekaragam, sekaligus membuka komitmen-komitmen Vietnam bagi pekerjaan mengkonservasikan dan melestarikan seni Bai Choi pada khususnya dan semua nilai budaya umat manusia pada umumnya.
Pertunjukan seni Bai Choi (Foto: vovworld.vn) |
Setelah menglami bencana hujan dan banjir, halaman patung di Kota Hoi An, Provinsi Quang tetap ramai dengan wisatawan di sekitar halaman Bai Choi. Saudari Vo Thi Phuong Hoai, pengasuh seni Bai Choi memperkenalkan: “Para tamu bisa ikut serta dalam permainan dan mendengarkan irama-irama lagu rakyat daerah Quang. Permainan berlangsung dari 5 sampai 7 menit. Setiap kartu meliputi 3 kata, kalau ada yang tepat pada 3 kata ini akan menjadi pemenang”.
Nama “Bai Choi” bertolak dari bentuk permainan, karena para pemain duduk di 8 atau 10 gubuk yang dibagi menjadi dua barisan yang berhadap-hadapanan dan di tengah-tengah dua barisan itu ada satu gubuk Hieu (pembagi kartu). Alat mainnya ialah 32 kartu yang dibagi kepada 10 orang, setiap orang memiliki 3 kartu, ada dua kartu sisanya. Pemimpin permainan ini juga memiliki satu kumpulan kartu serupa yang disimpan dalam satu tabung bambu yang dipasang di satu tiang yang cukup tinggi agar gubuk Hieu tidak bisa melihat kartu itu, tapi bisa menarik kartu itu. Ketika orang di gubuk Hieu menarik kartu itu akan menyanyikan satu kalinat “thai” agar semua orang di gubuk lain menduga apa kartu itu. Di antara 10 pemain, siapa yang ada kartu yang mirip seperti kartu yang ditarik oleh gubuk Hieu akan berkata “ada”, seorang petugas akan menyampaikan satu panji kepada itu sebagai pengganti kartu. Orang yang memiliki cukup 3 kartu akan menjadi pemenang dan permainan berakhir sampai di situ.
Seni Bai Choi adalah satu bentuk aktivitas budaya yang memenuhi kebutuhan berrekreasi dan menikmati kesenian dari masyarakat. Seni Bai Choi ada dua ragam utama yaitu “Memainkan Bai Choi” dan “Pertunjukan lagu rakyat Bai Choi”.
Seni Bai Choi, sebenarnya adalah ragam kesenian rakyat dengan kombinasi antara musik, sajak, pertunjukan, seni lukis dan sastra. Kisah-kisah dalam seni Bai Choi merupakan pelajaran-pelajaran tentang moral, memanifestasikan kecintaan terhadap Tanah Air, keterkaitan komunitas dan pengalaman-pengalaman dalam kehidupan warga. Para pemain dan keluarga mereka memainkan peranan dalam menyimpan pusaka dengan cara mengajar teknik menyanyi, teknik pertunjukan dan cara membuat kartu untuk generasi muda.Pengakuan UNESCO terhadap seni Bai Choi sebagai Pusaka Budaya Nonbendari yang mewakili umat manusia mengajukan tuntutan-tuntutan yang lebih tinggi dalam mengkonservasikan pusaka ini. Phung Tan Dong, seorang peneliti seni Bai Choi di Kota Hoi An mengajukan pendapat: “Bagi seni Bai Choi, itu merupakan kebanggaan daerha Vietnam Tengah dan seluruh negeri. Kalau ingin mengkonservasikannya harus punya kebijakan tingkat nasional, jadi bukankan tingkat daerah agar seni ini eksis dan disosialisasikan secara luas di masyarakat. Hal ini sangat penting. Hal kedua yang juga sangat penting ialah memberikan pendidikan kepada massa rakyat yaitu satu generasi yang selalu mencintai dan bisa mengembangkan seni Bai Choi”.
Selama ini, bersama dengan badan-badan manajemen negara dan masyarakat, para artisan seni Bai Choi telah membentuk 90 tim, kelompok dan kelub untuk berlatih dan mewariskan seni Bai Choi di kalangan masyarakat. Kota Hoi An telah menjadi pelopor dalam mengajar seni Bai Choi dan melakukan praktek di sekolahan. Tran Dinh Chau, Wakil Kepala Pusat Kebudayaan dan Olahraga Kota Hoi An memberitahukan: “Selama 15 tahun ini, kami telah memberikan pendidikan kepada generasi-generasi muda di berbagai sekolahan pada kuliah esktrakurikuler. Dari saudari Thu Sang sampai Thu Ly dan banyak anak yang lain telah tumbuh mendewasa dari sekolahan, menjadi seniman-seniwati yang digemari di kota kami. Kami membuka banyak kursus belajar lagu rakyat Bai Choi selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, generasi muda telah tahu menikmati, mengerti dan tahu menyanyikan lagu rakyat Bai Choi”.
Seni Bai Choi yang telah menjadi Pusaka Budaya Nonbendawi yang mewakili umat manusia juga takan terus memacu dialog antar komunitas dan kelompok orang serta perseorangan tentang pengetahuan dan kemampuan yang bersangkutan dengan pelaksanakan seni Bai Choi dan mengkonservasikan pusaka ini.