(VOVworld) – Untuk melaksanakan kebijakan Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam, dari 9/2016, rombongan-rombongan kesenian tradisional seperti opera Cheo, opera Tuong, opera Cai Luong dan wayang golek air secara bergilir menyelenggarakan pertunjukan untuk melayani penonton seluruh negeri di Gedung Teater Besar Hanoi. Bagi Teater Tuong Vietnam, peristiwa ini memberikan banyak emosi kepada para seniman-seniwati dan pemain musik opera Tuong, seni istana akademik yang mendapat syarat untuk lebih dekat dengan massa rakyat.
Gedung Teater Besar Hanoi
(Foto: hanoimoi.com.vn)
Lahir sangat dini dan bersemarak pada abad ke-16, seni opera Tuong adalah ragam seni panggung klasik yang khas di Vietnam. Ragam-ragam seni opera Cheo, lagu rakyat Quan Ho di Vietnam Utara yang dianggap sebagai ragam kesenian rakyat dan lapangan balai desa, maka opera Tuong adalah kesenian akademik dan kesenian istana. Lirik dalam opera Tuong adalah sastra akademik yang merupakan kombinasi secara harmonis antara sastra aksara Han dan sastra aksara Nom. Oleh karena itu, dalam sejarah, opera Tuong dipertunjukkan di istana untuk para aparat negara feodal dan para hulubalang. Baru di kemudian hari, terutama sejak Vietnam merebut kemerdekaan pada Revolusi Agustus 1945, opera Tuong baru keluar dari lingkungan istana, datang kepada massa rakyat dan berdiri sama derajat seperti halnya dengan berbagai ragam seni lain.
Bagi para seniman-seniwati Teater Operasi Tuong Vietnam, walaupun melakukan pertunjukan secara terartur dua kali sepekan di Gedung Hong Ha, Kota Hanoi, tapi kali ini, ketika menyelenggarakan pertunjukan di Gedung Teater Besar Hanoi, maka suasana latihan dan perasaan bagi pertunjukan berlangsung dengan penuh semangat dan antusias. Seniwati Nguyen Thi Loc Huyen, talenta muda dari Teater Opera Tuong menyatakan bahwa perasaan kali ini berbeda dengan kali-kali sebelumnya, dapat main di Gedung Teater Besar Hanoi menjadi impian dari banyak seniman-seniwati. Dia mengatakan: “Seperti halnya dengan seni opera Cheo, seni opera Cai Luong, para seniman bisa melakukan pertunjukan di panggung manapun, tapi di Gedung Teater Besar Hanoi, satu panggung yang besar dan terkenal di Vietnam menjadi satu kehormatan dan kebahagiaan besar bagi kami para seniman”.
Pham Ngoc Tuan, Kepala Teater Opera Tuong Vietnam menyatakan bahwa kalau mau Gedung Teater Besar Hanoi akan menciptakan syarat kepada para seniman punya semangat dan tanggung-jawab terhadap peran yang dia mainkan. “Teater Opera Tuong Vietnam telah melakukan banyak pertunjukan, tapi menurut program teater televisi. Melakukan pertunjukan di Gedung Teater Besar Hanoi kali ini ada bedanya. Ruang Gedung Teater Besar Hanoi menjadi terkenal dengan arsitekturnya yang indah . Para pemirsa tidak hanya datang untuk menonton pertunjukan kesenian, tapi juga melihat arsitektur Gedung Teater Besar Hanoi. Itu merupakan syarat bagi kesenian untuk mengembangkan hasil-guna, sekaligus juga menyerap kedatangan pemirsa untuk menonton pertunjukan”.
Kali ini, Teater Opera Tuong Vietnam mempertunjukkan drama “Ngheu, So, Oc, Hen” (Kerang, Kerang Darah, Remis, Siput). Hingga kini, drama ini tetap bersifat aktual dan tetap utuh nilainya, tema ideologi dan seninya. Drama ini juga mempunyai sifat rekreasi tinggi.
Opera Tuong adalah ragam seni yang paling jarang penontonnya di antara berbagai ragam kesenian tradisional. Tidak semua orang bisa menonton pertunjukan seni opera Tuong, tapi siapa yang pernah sekali menonton pertunjukan seni opera ini akan menjadi gandrung. Drama “Ngheu, So, Oc, Hen” dipentaskan oleh Teater Opera Tuong Vietnam sejak tahun 1959. Mengalami banyak generasi, karya seni panggung ini tetap utuh seperti semula, tidak diubah, tapi hanya meningkatkan sifat artistiknya.
Ketika drama ini dipertunjukkan di Gedung Teater Besar Hanoi, itu juga adalah waktu ketika seni opera Tuong dipantaskan untuk menggelar semua inti sari yang dimilikinya di satu panggung besar dan juga merupakan kesempatan bagi para seniman-seniwati untuk memanifestasikan sehabis-habisnya semangat dan kepandaian mereka. Dan juga menegaskan daya hidup yang tekun, nilai yang berkesinambungan dari seni opera Tuong, satu ragam seni yang sangat memilih penonton dan ruang pertunjukan.