Orang-orang yang menyimpan dan menyosialisasikan buku-buku

(VOVWORLD) - Menghadapi ledakan media, sekarang ini buku tidak lagi memegang posisi tunggal dalam kebutuhan hiburan semua orang. Akan tetapi, masih ada orang-orang yang secara diam-diam menjalankan kegandrungan mengoleksi, menyimpan dan menyosialisasikan buku-buku dan koran lama. Hal ini tidak hanya memuaskan kegandrungan membaca buku bagi mereka sendiri, melainkan juga merupakan hobi yang elegan, menyimpan intisari-intisari pengetahuan bangsa. 
Orang-orang yang menyimpan dan menyosialisasikan buku-buku - ảnh 1Pengoleksi buku Ta Thu Phong (Foto: VOV5) 

Selama kira-kira 20 tahun ini, saudara Trinh Hung Cuong, di kota Bac Ninh, telah menjelajahi semua jalan dan toko buku di Vietnam Selatan, di Vietnam Utara untuk membeli buku-buku yang bernilai. Sekarang ini, dia telah memiliki lebih dari 8.000 buku, koran dan majalah, di antaranya ada banyak buku dan koran yang langka seperti Kamus Truong Vinh Ky, terbitan tahun 1884; Kamus Latin – An Nam, terbitan tahun 1877; naskah asli dari banyak hasil cetak seperti majalah Nam Phong, koran Wanita Tan Van, koran Gia Dinh – koran dalam bahasa Vietnam yang beraksara Latin yang pertama di Vietnam dan ratusan versi “Kisah Kieu” dalam aksara Nom dan aksara Latin. Saudara Cuong mengatakan: “Waktu kecil saya sudah sangat suka membaca buku dan mencaritahu tentang sejarah dan budaya, dan hal itu terus berangsur-angsur mencengkam pada diri saya. Jadi saya membeli buku dan mengkoleksinya semakin banyak. Teman-teman saya mengatakan, saya manusia yang lain dari pada yang lain, tapi saya sendiri ingin menyimpan sesuatu dari bangsa karena buku lama sedang berangsur-angsur hilang, sedangkan kaum muda sekarang tidak banyak memperhatikan bidang ini. Saya ingin menyimpan buku dan menganggap pekerjaan ini sebagai menyimpan memori bangsa”.

Orang-orang yang menyimpan dan menyosialisasikan buku-buku - ảnh 2 Satu sudut koleksi buku dan koran lama dari saudara Phong (Foto: VOV5)

Bagi saudara Ta Thu Phong, di kota Hanoi, mengoleksi buku dan koran lama tidak hanya bertujuan untuk memuaskan kegandrungannya dalam membaca buku, melainkan juga merupakan cara bagi dia menyimpan buku-buku yang bernilai. Dia mengatakan bahwa setiap kali ikut serta dalam forum buku lama, pameran-pameran buku dan koran merupakan jembatan penghubung bagi dia  untuk berbagi buku-buku yang bernilai kepada teman-teman. Dengan kira-kira 9.000 buku dan koran, rumah saudara Ta Thu Phong selalu menjadi alamat bagi para mahasiswa dan peneliti yang ingin mencaritahu tentang sejarah dan kebudayaan bangsa. Dia mengatakan: “Bagi para pemuda yang terlalu beken dengan koran-koran elektronik sekarang ini, ketika berpeluang membaca koran yang diterbitkan sudah sejak lama dengan hasil cetak dan gambar yang indah seperti itu, mereka merasa sangat terharu. Saya telah melihat keharuan seperti itu pada mata beberapa pemuda itu. Saya menganggap bahwa para pemuda yang bisa mendekati dokumen-dokumen seperti itu, akan membantu mereka lebih suka membaca”.

Mengoleksi buku dan koran lama juga sangat makan banyak waktu dan tenaga. Untuk bisa memiliki buku - buku yang bernilai, selain memburu dan tahu cara menyimpan buku, pengoleksi buku juga harus punya pengetahuan yang luas tentang pengarang, tentang karya, balai penerbitan, waktu penerbitan dan event-event yang bersangkutan dengan karya itu, dari situ bisa memverifikasi nilai buku-buku itu.

Peneliti sejarah dan budaya, Vu The Long menilai bahwa mengoleksi buku merupakan hobi yang “bersifat nostalgis” yang menunjukkan bahwa orang-orang selalu tahu menghargai nilai-nilai sejarah dan budaya yang diwariskan oleh pendahulu. Dia mengatakan: “Mengoleksi buku dan koran merupakan kegiatan yang berkultur tinggi. Apa yang sudah dicetak semuanya punya nilai tertentu, dan kita harus dengan hormat menyimpannya. Koran-koran lama menyimpan sangat banyak informasi dari zaman puluhan tahun atau ratusan tahun sebelumnya, dan sekarang merupakan benda kuno tentang budaya, merupakan bukti yang hidup-hidup tentang zaman waktu itu, termasuk bahasa dan pola  fikir manusia”.

Hobi mengoleksi buku lama, ikut serta dalam forum buku lama merupakan kesempatan bagi para kolektor buku dan koran lama untuk berbagi koran dan buku yang bernilai di kalangan masyarakat. Berbaur pada kehidupan digital, para pemuda juga memperkenalkan buku dan koran lama di jejaring sosial pribadinya atau pameran-pameran yang diadakan oleh para kolektor buku dan koran lama. Pekerjaan-pekerjaan yang bermakna ini turut membangkitkan kegandrungan terhadap buku dan koran, turut menjaga budaya baca di kalangan muda, melalui itu turut mengkonservasikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya tradisional dari bangsa Vietnam. 

Komentar

Yang lain