Warga etnis minoritas Mong menjaga adat –istiadat tradisional

(VOVworld) – Warga etnis minoritas Mong adalah salah satu diantara etnis-etnis minoritas yang jumlah penduduknya banyak di Vietnam Utara. Bersamaan dengan 53 etnis sesaudara yang lain, warga etnis Mong mempunyai kebudayaan yang sarat dengan identitas etnis-nya, turut menganekaragamkan kebudayaan semua etnis-etnis di Vietnam. 


Warga etnis minoritas Mong menjaga adat –istiadat tradisional - ảnh 1
Hari Raya Tet Tradisional Imlek etnis Mong di Vietnam Utara.
(Foto: VTV4).

Jalan menuju ke daerah pegunungan  Phong Tho, propinsi Lai Chau, Vietnam Utara sedang berada dalam suasana  masa panenan yang bergelora, sedangkan warga etnis Mong di dukuh Hang E, kecamatan Pa Vay Su juga  berbaur pada suasana yang tidak kurang ramainya. Sudah sejak pagi-pagi sekali, warga warga etnis Mong di dukuh dan sanak keluarga mereka telah hadir di rumah saudara Sung A De, dengan membawa babi, ayam, memasak nasi untuk menyiapkan talam sajian guna memuja nenek moyang, Dewa Langit dan Bumi. Bagi keluarga saudara Sung A De, ini adalah panenan kedua yang membawa kegembiraan karena telah menikmati kehidupan cukup sandang, cukup pangan. Saudara Sung A De memberitahukan bahwa kalau menjaga dan melaksanakan semua adat-istiadat tradisional, nenek moyang  akan memberikan berkah. Saudara Sung A De memberitahukan: “Dulu, orang menyarankan supaya mengikuti agama ini atau agama itu, dan menghapuskan adat-istiada tradisional. Tapi, sekarang, saya tidak mengikuti-nya, saya berpaling kembali pada adat-istiadat tradisionaletnisnya, bersama-sama dengan Negara dan warga sesama dukuh melakukan usaha ekonomi saja”.

Warga etnis Mong mempunyai banyak pesta tradisional yang signifikan, bernuansa khas, misalnya Pesta memohon kebahagiaan atau memohon panjang umur. Ini merupakan pesta yang diselenggarakan pada Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek (atau Hari Raya Tet) saban tahun. Menurut adat-istiadat tradisional warisan leluhur, pesta ini memanifestasikan secara mendalam keinginan berlangsungnya cuacayang kondusif, panenan yang berhasil dan usaha yang sukses, mengandung arti yang mendalam untuk mengenangkan asal-usul bangsa, membangkitkan semangat persatuan yang erat. Tapi, ciri-ciri budaya itu belum dimanfaatkan demi kehidupan spirituiil warga. Bapak Ma A Lu, Wakil Ketua Komite Rakyat kecamatan Dao San, kabupaten perbatasan Phong Tho memberitahukan: “Kami selalu melakukan sosialisasi dan memberikan bimbingan kepada warga supaya hidup sesuai dengan adat-istiadat dan kebiasaan warisan nenek moyang. Bersamaan dengan itu, Negara juga mengambil beberapa kebijakan bantuan, menggerakkan dan melakukan sosialisasi di kalangan warga supaya mematuhi peraturan dukuh, menaati naskah kesepakatan dan ketentuan dukuh”.

Negara pada tahun-tahun belakangan ini juga mengeluarkan  banyak kebijakan  untuk membantu warga etmis Mong bisa menikmati hidup keduniawiaan yang baik dan keagamaan yang baik pula. Propinsi Lai Chai sampai sekarang ini telah melakukan dengan baik urusan mengembangkan kader warga etnis minoritas. Jumlah kader yang adalah warga etnis Mong telah mengembangkan dengan baik peranannya dalam komunitas dan dukuh, memberikan sumbangan pada perkembangan bersama di daerah. Bapak Sung A Phu, Wakil Ketua Badan Penggerakan Massa Rakyat, Komite Partai Komunis propinsi Lai Chau memberitahukan: “Warga etnis Mong ketika bisa menetapkan nilai budaya tradisional dan kepercayaan etnisnya berarti telah bisa mengembangkan peranannya dalam melakukan sosialisasi di kalangan masyarakat untuk memberantas pengungsian bebas. Mereka menjadi pelopor dan bersama-sama dengan Pemerintahan, Front Tanah Air berbagai tingkat dan berbagai ormas sosial membangun pedesaan baru, mengembangkan ekonomi, mencegah dan menanggulangi  adat buruk dan terbelakang”.

Untuk turut menjaga adat-istiadat budaya tradisional etnis Mong, kecamatan Pa Vay Su telah dan sedang menciptakan syarat bagi aktivitas-aktivitas kebudayaan, kesenian, olahraga untuk berkembang. Kecamatan ini menggerakkan semua keluarga melaksanakan target menjaga dan mengembangkan identitas budaya tradisional darietnisnya, khususnya dalam semua pesta di dukuh dan hari-hari raya tradisional. 


Komentar

Yang lain