(VOVWORLD) -Kota modern tidak hanya diukur dengan gedung-gedung tinggi atau jalanan yang menyala sepanjang malam, tetapi juga dari seberapa bersih, hijau, dan seberapa efisien energi yang digunakan. Agar kota berkembang ke arah yang tepat, konversi energi hijau adalah kunci emas untuk membuka pintu menuju masa depan bagi kota-kota di Vietnam.
Kota Nha Trang menggunakan energi bersih (Foto: Vgp) |
Dalam konteks urbanisasi yang pesat, penduduknya yang meningkat, dan melonjaknya permintaan listrik, kota-kota di Vietnam menghadapi tantangan besar dalam hal polusi udara, emisi gas rumah kaca, dan kelebihan beban infrastruktur energi. Jika kota-kota tersebut, khususnya, dan Vietnam pada umumnya ingin benar-benar bersih, Pemerintah Vietnam sedang menerapkan berbagai langkah untuk beralih dari tenaga batu bara ke listrik terbarukan, dari konsumsi pasif menjadi penggunaan energi yang cerdas dan ekonomis.
Faktanya, banyak kota besar seperti Hanoi, Da Nang, dan Kota Ho Chi Minh di Vietnam telah menerapkan model "listrik hijau di jantung kota". Mulai dari memasang panel surya di atap gedung, memanfaatkan tenaga angin untuk penerangan umum, hingga mengembangkan transportasi listrik dan kawasan hunian cerdas. Semuanya berkontribusi dalam menciptakan tampilan baru kota hijau.
Tran Thanh Son, Kepala Fakultas Teknik Elektro, Universitas Ketenagalistrikan, mengatakan:
“Pemerintah Vietnam juga telah menerbitkan peta jalan untuk mengembangkan sistem tenaga pintar. Sistem tenaga pintar di wilayah perkotaan Vietnam telah memiliki infrastruktur tertentu dan saat ini sedang beroperasi. Banyak perusahaan listrik dan pihak transmisi MSMO juga telah mengoperasikan sistem tenaga pintar.”
Kisah energi hijau tidak lagi hanya di atas kertas, tetapi telah memasuki setiap proyek dan setiap jalan. Di wilayah perkotaan baru, sistem penerangan tenaga surya secara bertahap menggantikan lampu tekanan tinggi tradisional. Panel surya disebar dipasang di atap gedung, menghemat biaya dan mengurangi tekanan pada jaringan listrik nasional. Di wilayah pemukiman, pusat perbelanjaan, atau area publik, pemasangan stasiun pengisian daya kendaraan listrik telah menjadi hal yang umum di Vietnam. Kota-kota besar di Vietnam saat ini sedang mempercepat dan mempromosikan penghijauan energi, terutama listrik, untuk mencapai target emisi nol pada tahun 2050.
Menanggapi hal ini, Tran Thanh Son, Kepala Fakultas Teknik Elektro, Universitas Ketenagalistrikan, menambahkan:
“Teknologi dan metode penelitian untuk menghitung, mengoperasikan, dan mengendalikan sistem tenaga pintar sedang dikembangkan. Studi dan hasil ini akan berkontribusi pada percepatan proses transisi energi untuk membantu Vietnam mencapai target emisi nol pada tahun 2050.”
Menurut rencana energi VIII yang telah disesuaikan, pada tahun 2035, Vietnam akan berupaya meningkatkan proporsi energi terbarukan hingga lebih dari 47% dari total produksi listrik. Artinya, wilayah perkotaan akan mendapatkan manfaat langsung: lebih sedikit debu, lebih sedikit kebisingan, dan emisi yang lebih rendah. Dan yang terpenting, biaya operasional infrastruktur listrik dioptimalkan berkat teknologi pintar.
Kabar baiknya adalah pola pikir tentang energi hijau sedang berubah drastis. Pemerintah kota mulai memperhitungkan kombinasi perencanaan energi dengan perencanaan ruang hidup. Dan ketika lampu-lampu kota dinyalakan oleh energi bersih, udara menjadi lebih bersih, infrastruktur beroperasi lebih cerdas, dan impian "kota bersih" akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat di kota-kota besar Vietnam.