Efektivitas Pola Budi Daya Udang Galah di Sawah Padi di Provinsi Ca Mau

(VOVWORLD) - Saat-saat sekarang warga di Provinsi Ca Mau sedang memasuki masa panen udang galah untuk menyambut Hari Raya Tet. Harga udang galah lebih tinggi daripada waktu awal gelombang wabah ke-4, sehingga para petani pun gembira karena memiliki sumber pendapatan untuk menyambut Hari Raya Tet. Pola padi-udang merupakan salah satu terobosan ekonomi Provinsi Ca Mau selama tahun-tahun terakhir dan beternak udang galah telah menegaskan perannya dalam proses pengembangan ekonomi banyak keluarga dan seluruh provinsi.
Efektivitas Pola Budi Daya Udang Galah di Sawah Padi di Provinsi Ca Mau - ảnh 1Warga berpeluang menambahkan pendapatan dari budi daya udang galah (Foto: VOV)

Ca Mau merupakan salah satu provinsi di daerah dataran rendah Sungai Mekong yang memiliki area budi daya udang galah alam dengan hasil produksi besar. Budi daya udang galah terkonsentrasi di kabupaten-kabupaten Thoi Binh, U Minh, Tran Van Thoi, Cai Nuoc, dan Kota Ca Mau.

Keluarga Ibu Hong Thi Nhanh, di Kecamatan Khanh Thuan, Kabupaten U Minh, Provinsi Ca Mau telah selesai memanen hasil ternak udang galah jantan tumpang sari di sawah. Dengan 1,2 hektare lahan yang menerapkan pola tersebut, hasil produksi udang mencapai lebih dari 300 kg, sehingga Ibu Hong Thi Nhanh sangat bersemangat karena memiliki sumber pendapatan lebih baik.

Kami diberikan 15.000 benih, dan penghasilan kami mencapai 33 juta VND. Kami membudidayakan udang di sawah-sawah padi, sehingga pendapatan dari udang dan padi juga lebih tinggi”.

Tahun 2021 adalah panen kedua Dinas Sains dan Teknologi Ca Mau bekerja sama dengan Pusat Benih Pertanian dan Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Kabupaten U Minh dalam penerapan pola tumpangsari udang galah jantan di sawah. Pola berstandar VietGap ini diaplikasikan masyarakat di Kecamatan Khanh Thuan, yaitu oleh 73 keluarga, di lahan seluas sekitar 100 hektare. Setiap keluarga yang berpartisipasi menerima 15.000 benih dan bimbingan teknis selama proses budi daya. Petani tidak hanya mendapatkan hasil panen berupa udang, tetapi juga padi pada musim panen ini. Ho Thi Nam mengatakan: 

 “Panen beras tahun ini lebih berlimpah dari tahun lalu karena tahun lalu masyarakat baru pertama kalinya melakukannya, sehingga belum memiliki pengalaman dengan beras ST24. Namun tahun ini lebih berpengalaman. Demikian pula udang, pendapatan tertinggi hampir mencapai 50 juta VND”.

Di masa lalu, warga Kecamatan Khanh Thuan hanya terbiasa melakukan pola-pola penanaman hutan produksi dan padi. Ketika pola budi daya udang galah terbukti efektif, masyarakat dengan cepat belajar dan menerapkannya. Dari sekitar 100 hektare dukungan awal, dengan pola budi daya ini telah berkembang menjadi ratusan hektare. Ton Trung Khang, Kepala Desa 9, Kecamatan Khanh Thuan, mengatakan:

 “Secara umum, dengan pola budi daya udang galah yang diinvestasikan oleh Dinas Sains dan Teknologi, masyarakat di sini melaksanakannya dengan sangat efektif. Setiap keluarga menghasilkan sekitar 400 kg, sehingga mereka sangat senang pada Hari Raya Tet ini. Pola ini sudah dilaksanakan selama 2 tahun, sekarang tahap akhir. Masyarakat telah memperluas pola tersebut menjadi sekitar 400 hektare”. 

Di Kabupaten Thoi Binh, Pham Van Khai yang memiliki 1,3 hektare lahan udang galah, mengatakan bahwa udang galah ditumpangsarikan di sawah organik dengan varietas padi ST. Padi tidak disemprot dengan obat-obatan atau bahan kimia, tetapi hanya sedikit pupuk organik yang digunakan pada waktu tertentu. Sedangkan untuk udang galah, dipilih hanya benih yang baik dan membiarkan udang mencari makan sendiri. Oleh karena itu, daging udang memiliki aroma yang khas dan sangat tajam. Awalnya lahan budi daya udang galah di Thoi Binh saja, kini telah berkembang menjadi sekitar 16.000 hektare. Pada pertengahan Januari 2021, sekitar 30% dari lahan sawah udang galah di kabupaten ini telah dipanen dengan rata-rata hasil sekitar 200-250 kg/hektare permukaan air. Dengan harga jual di lapangan dari 110.000 hingga 130.000 VND/kg, setelah dikurangi semua biaya, petani udang galah masih memiliki keuntungan sekitar 20 juta VND/hektare permukaan air. Saat ini situasinya semakin membaik. Tran Van Xuyen, seorang petani udang di Kabupaten Thoi Binh, mengatakan: 

“Saya memanen sekitar 500 kg udang. Harga jual sekitar 135.000 VND/kg. Terjual habis lebih dari 60 juta VND. Cukup untuk Tet”.

Bercocok tanam dalam satu lahan yang sama untuk meningkatkan pendapatan selalu menjadi keinginan setiap petani. Pola tumpang sari udang galah di sawah padi di Provinsi Ca Mau telah membantu masyarakat menyadari hal itu. Pola ini membuka arah baru bagi masyarakat lokal.

Komentar

Yang lain