Kaum tani mendapat pendapatan tinggi karena menanam pohon murbei dan budidaya ulat sutra

(VOVWORLD) - Kabupaten pegunungan Duc Linh, Propinsi Binh Thuan, Vietnam Tengah sedang memacu kaum tani untuk mengembangkan pola penanaman pohon murbei dan budidaya ulat sutra menurut teknik dan bibit baru. Efektivitas ekonomi dinilai lebih tinggi tiga kali lipat terbanding dengan penanaman palawija tradisional sedang membantu kaum tani di sini mendapat kehidupan yang lebih makmur. 
Kaum tani mendapat pendapatan tinggi karena menanam pohon murbei dan budidaya ulat sutra - ảnh 1 Kaum tani mendapat pendapatan tinggi karena menanam pohon murbei dan budidaya ulat sutra (Foto :VOV)

Ho Doan Hung merupakan seorang tani yang berinisiatif mengubah struktur cocok tanam menurut arah yang efektif di Kecamatan Sung Nhon, Kabupaten Duc Linh, Propinsi Binh Thuan. Pada April lalu, setelah kunjungan di daerah penanaman murbei dan budidaya ulat sutra di Kota Bao Loc, Propinsi Lam Dong, bapak Hung memutuskan mengubah lahan subur yang sedang ada menjadi tempat penanaman pohon murbei dan budidaya ulat sutra. Setelah setahun melakukan perubahan, bapak Hung melihat hasil-gunanya yang jelas. Dia memberitahukan:  “Satu Ha pohon murbei, rata-rata mendapat 5 generasi ulat sutra dan rata-rata setiap generasi ulat sutra bisa menghasilkan 120 juta VND”.

Truong Quang Den, Kepala Jawatan Pertanian Kabupaten Duc Linh menyatakan bahwa dulu Ka bupaten  Duc Linh merupakan daerah titik berat penanaman pohon murbei. Pada saat itu, pernah ada koperasi yang mengembangkan penanaman pohon murbei dan budidaya ulat sutra. Akan tetapi, setelah itu, penanaman murbei tidak  berhasil guna lagi dan koperasi tersebut telah bubar pada  tahun-tahun 90-an abad lalu.

Belakangan ini, dengan bibit murbei baru dan bibit ulat sutra baru serta teknik budidaya yang modern, kejuruan tersebut sedang mendapat peluang untuk berkembang. Bibit murbei baru memberikan banyak daun, bibit ulat sutra baru sedikit hama, mudah dibudidayakan dan memberikan jumlah kepompong yang lebih berkualitas terbanding dengan bibit tradisional. Ditambah dengan metode baru (ulat sutra dibudidayakan di atas lantai semen atau di kerangka kayu dengan jaringan, tidak perlu alat bambu) maka produktivitas ekonomi-nya tinggi.

Kaum tani mendapat pendapatan tinggi karena menanam pohon murbei dan budidaya ulat sutra - ảnh 2 Keluarga bapak Ho Doan Hung membudidaya ulat sutra (Foto :VOV)

Dengan semangat pengarahan mengubah struktur pohon tanaman, restrukturisasi pertanian untuk membawa rantai nilai barang meningkat, menciptakan kemudahan bagi kaum tani di unit area lahan, baru-baru ini, Kabupaten Duc Linh memacu kaum tani Kemcamatan Sung Nhon memelopori pengembangan pola, setelah itu akan disebar-luaskan ke seluruh kabupaten. Di antaranya ada usaha  mengkonektivitaskan badan usaha dan menstabilkan output bagi kaum tani merupakan masalah kunci. Saudara Truong Quang Den mengatakan: “Seiring dengan pengembangan area lahan, kami menciptakan rantai konektivitas, mencari badan usaha untuk bersama-sama melakukan investasi tentang pemasaran produk kepada kaum  tani yang menanam pohon murbei, melakukan budidaya ulat sutra sekarang. Dengan semangat itu, instansi pertanian sangat memperhatikan dan bersama-sama menggerakkan badan usaha dan kaum tani untuk menciptakan konektivitas rantai nilai ini untuk semakin berkembang”.

Sampai sekarang, di daerah Sung Nhon, Kabupaten Duc Linh telah ada 16 kepala keluarga tani yang menanam pohon murbei dan melakukan budidaya ulat sutra  seluas 10 Ha. Selama ini, harga pembelian kepompong yang stabil dari kira-kira 180.000 VND per Kg. Dalam waktu satu tahun, setiap Ha pohon murbei bisa menghasilkan kira-kira 20 kotak bibit  ulat sutra, menghasilkan kira-kira 1 ton kepompong. Kaum tenai mendapat 100 juta VND. Pola yang efektif ini sedang memberikan sumber pendapatan tinggi kepada warga daerah gunung Kabupaten Duc Linh, Propinsi Binh Thuan.

Komentar

Yang lain