(VOVWORLD) - Warga etnis minoritas Mong di Kecamatan Giang Ma, Kabupaten Tam Duong, Provinsi Lai Chau, sedang memasuki musim panen buah pir. Pada hampir 10 tahun yang lalu, dari area tanaman di bukit yang kurang efektif, warga di sini telah beralih ke penanaman pohon buah-buahan daerah beriklim sedang, di antaranya ada pohon pir. Setelah bertahun-tahun melakukan penanaman percobaan dan perawatan, kini ada kebun-kebun pir yang penuh dengan buah dan rasa yang manis, telah menyerap kedatangan ribuan wisatawan, membuka arah pengembangan ekonomi baru untuk kaum tani di daerah.
Dengan kondisi tanah dan iklim yang sejuk sepanjang tahun, Kecamatan Giang Ma, Kabupaten Tam Duong, Provinsi Lai Chau dinilai sebagai bumi potensial untuk menanam bermacam jenis pohon buah-buahan daerah beriklim sedang seperti persik, pir, dan plum. Memanfaatkan keuntungan yang tersedia, selama bertahun-tahun ini, pemerintahan daerah telah menggencarkan propaganda dan penggerakan warga di semua dusun untuk aktif beralih ke penanaman buah-buahan.
Buah pir Giang Ma mendapat sertifikat produk Program Setiap Kecamatan Satu Produk (OCOP) 3 bintang. Foto: VOV |
Memasuki musim panen pir utama juga merupakan saat warga di Kecamatan Giang Ma membuka kebun untuk menyambut wisatawan. Pada tahun ini, pohon pir dirawat dengan baik sehingga menghasilkan banyak buah yang manis rasanya.
Saudara Giang A Phu, pemilik kebun pir di Kecamatan Giang Ma, mengatakan bahwa kebun pir keluarga dia ditanam pada 8 tahun yang lalu (tahun 2016) dan ada lebih dari 120 pohon yang telah dipanen. Selama tahun-tahun lalu, harga penjualan rata-rata mencapai sekitar 20.000 VND (sama hampir 1 USD) per kg. Pada tahun ini, panenan pir melimpah ruah, harganya juga lebih tinggi, wisatawan datang banyak, sehingga pendapatan keluarga dia juga meningkat.
Penanaman jagung dan padi tidak banyak efektif, tetapi penanaman pohon pir memberikan efisiensi ekonomi yang lebih tinggi. Wisatawan mengunjungi kebun untuk memetik buah pir, dan buah pir itu manis dan lezat, sehingga semua orang sangat menyukainya. Di kemudian hari, saya dan warga di dusun akan melakukan perawatan lebih banyak agar supaya pohon pir berkembang lebih baik.
Ketika berkunjung dan menawarkan pengalaman di kebun pir di Kecamatan Giang Ma, saudari Nong Quy Huong, wisatawan dari Ibu kota Hanoi, mengatakan:
Semua orang yang datang ke sini akan dapat bertemu dengan warga setempat dan merasakan hasil kerja yang keras dari mereka. Khususnya, ketika memasuki kebun pir, semua orang bisa melihat produk-produk pertanian yang dihasilkan warga. Ini merupakan satu pengalaman yang luar biasa.
Wisatawan mengunjungi kebun pir di Giang Ma. Foto: VOV |
Baru-baru ini, Kabupaten Tam Duong telah menyelenggarakan Festival Petik Buah Pir yang pertama tahun 2024. Festival ini dengan banyak kegiatan yang bergelora seperti: memanen pohon pir, mengupas buah pir secara artistik, memperkenalkan dan memajang nampan buah pir dan gerai-gerai hasil pertanian daerah, telah menyerap kehadiran ribuan wisatawan dalam dan luar provinsi. Khususnya, pada festival tersebut, Provinsi Lai Chau telah menyampaikan sertifikat produk Program Setiap Kecamatan Satu Produk (OCOP) 3 bintang untuk produk buah pir daerah. Bapak Ma A Tua, wakil Ketua Komite Rakyat Kecamatan Giang Ma, memberitahukan:
Kecamatan kami menetapkan arah pengembangan pohon pir yang dikaitkan dengan pengembangan pertanian yang khas dan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Pada musim bunga dan musim buah, pohon pir menarik sangat banyak wisatawan dalam dan luar provinsi. Kecamatan kami akan membimbing kaum tani untuk merawat pohon pir dengan baik, agar supaya pohon pir indah, kuat, menghasilkan buah besar, sehingga memberikan pendapatan yang tinggi dan stabil kepada warga.
Rasa manis dan aroma harum dari buah pir telah membawa nilai ekonomi tinggi untuk kaum tani di Kecamatan Giang Ma, Kabupaten Tam Duong, Provinsi Lai Chau. Agar supaya pohon pir dan berbagai pohon buah-buahan daerah beriklim sedang lain berkembang secara berkelanjutan, pemerintahan daerah sedang berencana memperluas area penanaman yang dikaitkan dengan pengembangan ekowisata. Inilah arah baru dalam pengembangan pertanian, membantu warga etnis-etnis meningkatkan nilai dan brand pohon di daerah, turut mengentaskan kelaparan dan kemiskinan di daerah./.