Produk sutra Van Phuc (Foto: Ngoc Anh / VOV)

Di Vietnam ada sekitar 5.400 desa kerajinan, di antaranya ada kira-kira 2.000 desa kerajinan tradisional dengan lebih dari 50 kelompok kerajinan seperti: perlakan kemasan kayu, keramik, emas, bordir, anyam-menganyam bambu dan rotan, lukisan folklor, dan sebagainya. Khususnya produk-produk yang dibuat desa-desa kerajinan tradisional Vietnam beraneka-ragam dan kaya raya dengan modelnya yang indah dan berkualitas tinggi. Misalnya sutra di desa Van Phuc, keramik di desa kerajinan Bat Trang atau ukiran perak di desa Dong Xam telah diakui sebagai brand nasional. Meskipun nilai ekonominya tinggi, tetapi potensi desa-desa tradisional masih belum dimanfaatkan semuanya. Dam Tien Thang, Wakil Direktur Dinas Industri dan Perdagangan Kota Hanoi memberitahukan:

“Nilai produksi desa kerajinan sekarang sekitar 22 triliun VND, sama dengan sekitar satu miliar USD, dan nilai ekspor sebesar 200 juta USD per tahun. Tetapi sekarang ini baru mencapai sekitar 160 juta USD per tahun”.

Potensi itu begitu besar, tetapi dalam kenyataan, produk-produk desa kerajinan tradisional sampai sekarang masih belum mendapat bantuan dari badan atau organisasi manapun untuk bertanggung jawab memasarkan-nya. Masalah pendaftaran brand barang dagangan dan model produk desa kerajinan tradisional juga belum mendapat perhatian dan bantuan yang sepadan. Situasi ini membuat produk tradisional Vietnam belum bisa datang ke pasar-pasar rewel tapi sangat potensial seperti: Inggris, Amerika Serikat, Perancis dan Jerman. Memperkuat kerjasama, melakukan konektivitas dan usaha patungan merupakan solusi penting agar desa kerajinan tradisional Vietnam melakukan integrasi internasional secara intensif dan ekstensif. Artisan unggul Nguyen Van Quyen, Ketua Dewan Manajemen, Direktur Koperasi Artistik Hoa Mai, Provinsi Lao Cai menganggap:

“Desa kerajinan tradisional kalau ingin berkembang dan bisa memasarkan produknya, yang paling penting ialah harus ada program konektivitas antara desa-desa kerajinan. Asosiasi desa kerajinan supaya melakukan konektivitas dengan Gabungan Koperasi Vietnam. Kita seharusnya mengadakan pasaran-pasaran, dimana produk-produk desa kerajinan diperkenalkan kepada wisatawan internasional, maka akan lebih bernilai, dari situ memperluas dan mengembangkan kerajinan tradisional”.

Produk keramik Bat Trang (Foto: Ngoc Anh / VOV)

Pemerintah Vietnam selama ini telah melakukan langkah-langkah yang efektif untuk membantu desa kerajinan berkembang dan melakukan integrasi internasional. Dalam Peraturan Pemerintah tentang pengembangan kerajinan di daerah pedesaan, ada isi yang memprioritaskan pemberian bantuan terhadap desa kerajinan tradisional yang ada bahaya hilang, desa kerajinan warga etnis minoritas dan sebagainya. Khususnya, Program “Satu kecamatan satu produk” yang digelarkan Pemerintah telah membantu banyak desa kerajinan tradisional hidup dan memperluas pasar. Asosiasi Desa Kerajinan juga berupaya membangun sedikitnya 1-2 badan usaha utama di setiap desa kerajinan tradisional dan di setiap pasar asing juga ada beberapa badan usaha pelopor. Luu Huy Dan, Ketua Asosiasi Desa Kerajinan Vietnam memberitahukan:

“Para artisan harus mempunyai produk intisari. Artisan laksana benda bernilai yang hidup-hidup dari desa kerajinan. Yang pertama-tama ialah, berupaya ada sekitar 100 produk intisari. 100 desa kerajinan tipikal dan 100 artisan tipikal. Ini merupakan faktor yang memacu, menciptakan daya hidup baru untuk desa-desa kerajinan.”.

Di samping bantuan dari Negara, badan-badan usaha di desa-desa kerajinan juga harus melakukan investasi yang pantas untuk brand-nya, meningkatkan daya saing dan berkembang secara berkesinambungan. Dengan partisipasi yang gigih dari Pemerintah dan Asosiasi Desa Kerajinan Vietnam serta kedinamisan desa-desa kerajinan, pastilah produk desa kerajinan tradisional Vietnam akan masuk secara intensif dan ekstensif pada pasar banyak negara di dunia.