Provinsi Kon Tum Membuat Terobosan dalam Produksi dan Konsumsi Produk OCOP

(VOVWORLD) - Melaksanakan program target nasional OCOP "Satu Kecamatan, Satu Produk", pada 2021 provinsi Kon Tum berhasil membina 58 produk, sehingga jumlah produk OCOP di provinsi tersebut menjadi 146 produk yang kesemuanya mencapai bintang 3 hingga 5. Tidak hanya itu, dilatarbelakangi pandemi Covid-19, para subjek produk OCOP, yaitu cabang fungsional provinsi Kon Tum memiliki kreativitas dalam menghubungkan, mengonsumsi, dan membawa produk ke para konsumen, meningkatkan nilai produk, serta turut memperbaiki hidup masyarakat pedesaan.
Provinsi Kon Tum Membuat Terobosan dalam Produksi dan Konsumsi Produk OCOP - ảnh 1Satu toko penjualan produk-produk OCOP di Kota Kon Tum (Foto: VOV)

Kecamatan Dak Pxi, Kabupaten Dak Ha, Provinsi Kon Tum, dikenal dengan produk OCOP berupa rebung hutan kering. Pada 2021 masyarakat memanfaatkan dan mengolah sekitar 12 ton rebung kering untuk dijual ke pasar. Bahkan di kala wabah Covid-19 berkembang kompleks, produk OCOP rebung kering Kecamatan Dak Pxi tetap dicari oleh konsumen. Di supermarket, produk ini dijual seharga 300.000 VND/kg dan masa menjelang Tahun Baru Imlek adalah saat konsumsi paling tinggi. Menurut A Sao, dari Desa Kon Pao Kla, berkat partisipasinya dalam mengupayakan produk OCOP untuk meningkatkan nilai, masyarakat di kecamatan memiliki pendapatan yang lebih tinggi untuk meningkatkan kehidupan mereka, sehingga mereka pun lebih memperhatikan  produknya: 

“Mulai Juli, masyarakat pergi ke hutan untuk memanen rebung. Mereka membuat sendiri rebung kering. Untuk mendapatkan produk rebung yang bersih dan menarik untuk dijual dan diekspor, segera setelah dipanen, langsung dikupas kulitnya dan segera direbus. Kemudian diangkat dan direndam dalam air dingin, dicuci bersih, dibelah menjadi potongan-potongan, lalu dijemur atau dikeringkan dengan arang. Sebelum mengemas produk, potongan rebung yang kurang baik juga harus dibuang, dipilih yang terbaik, sehingga pembeli akan menyukainya, dan enak dimakan. Masyarakat memiliki penghasilan dari rebung, jadi semakin banyak mereka bekerja, semakin bertanggung jawab."

Pada 2021 dalam situasi Covid-19 yang masih berkecamuk, badan-badan usaha, koperasi, dan perusahaan keluarga di Provinsi Kon Tum masih sanggup membina 58 produk OCOP dengan bahan olahan lokal yang tersedia. Di antaranya yang menonjol adalah produk olahan ginseng Ngoc Linh, kopi, ginseng, buah-buahan dan lain sebagainya. Ho Thi Kim Oanh, Direktur Perusahaan Perseoran Perdagangan – Produksi – dan Jasa Lam Thinh di Kabupaten Dak To, mengatakan:              

“Perusahaan kami baru berpartisipasi dalam program OCOP. Setelah 2 tahun mengikuti program OCOP, desain produk kami sudah banyak diperbaiki. Dari sisi komersial, daya saing meningkat setidaknya 50%, desain kemasan dan kualitas produk juga meningkat. Ketika berada di platform e-commerce seperti Shopee, produk kami tidak kalah dengan produk lain”. 

Hingga akhir 2021, Provinsi Kon Tum telah berhasil membina 146 produk OCOP dengan raihan peringkat dari 3 hingga 5 bintang. Untuk memposisikan merek dan meningkatkan nilai produk, konektivitas pasar konsumsi mendapat perhatian khusus. Di provinsi tersebut terdapat dua showroom untuk memamerkan dan menjual produk OCOP di Kota Kon Tum dan Kabupaten Dak Ha. Namun dengan situasi pandemi Covid-19, cara penjualan ini kurang efektif, para subjek produk OCOP dengan cepat beralih ke bentuk bisnis dengan platform e-commerce, seperti saluran belanja online Lazada, Shopee, Sendo, dan Tiki. Luong Thi My Hue, Direktur  Perseroan Terbatas Herbal Tay Nguyen, menegaskan bahwa badan usaha ini mencapai sukses berkat pengalihan yang tepat waktu: 

“Tidak ada kegiatan-kegiatan promosi dagang yang dapat dilakukan, sehingga badan usaha harus mencari cara sendiri. Badan usaha telah bergabung di toko-toko e-commerce seperti Tiki, Shoppe. Hanya saluran ini yang tersedia. Toko e-commerce sangat efisien”.

Provinsi Kon Tum Membuat Terobosan dalam Produksi dan Konsumsi Produk OCOP - ảnh 2Memperkenalkan produk OCOP (Foto: VOV)

Menurut Nguyen Quang Hoa, Wakil Kepala Departemen Pembangunan Pedesaan Provinsi Kon Tum, untuk membimbing badan-badan usaha, koperasi dan perusahaan keluarga agar mengkonsumsi produk OCOP, dalam masa pandemi Covid-19 unit ini telah melakukan secara baik peran sebagai penghubung pasar dan penunjang konsumsi produk. Dengan demikian, tidak hanya meminimalkan dampak pandemi, tetapi juga mempromosikan bentuk transaksi e-commerce: 

“Dalam konteks Covid-19, Dinas Pertanian juga telah menyarankan kepada Komite Rakyat Provinsi untuk membentuk kelompok kerja untuk mengarahkan produksi dan menghubungkan konsumsi produk pertanian di provinsi. Kami juga memperkenalkan semua produk OCOP ke Kementerian Pertanian dan mempromosikan di saluran e-commerce, platform e-commerce. Adapun supermarket, badan-badan usaha memperkenalkan semua produk OCOP mereka yang telah memenuhi standar."

Seiring dengan pembinaan produk-produk OCOP dengan ciri khas dan kualitas yang terjamin, badan usaha, koperasi dan perusahaan keluarga di Provinsi Kon Tum dalam setahun terakhir telah aktif beralih ke bisnis e-commerce. Hal ini telah menciptakan terobosan dalam konsumsi produk di tengah pandemi Covid-19. Petani tidak perlu menimbun produk pertanian, pendapatan dan kehidupan yang cukup sandang dan cukup pangan tetap dijamin untuk Tahun Baru Imlek. Tepat sebelum tahun baru 2022, provinsi ini memiliki 8 kecamatan yang mencapai standar pedesaan baru, sehingga jumlah total kecamatan pedesaan baru di provinsi ini menjadi 36 kecamatan, sesuai target yang ditetapkan./.

Komentar

Yang lain