Berbincang-bincang dengan Para Pendengar

(VOVWORLD) - Para pendengar, kami sangat gembira bertemu kembali dengan para pendengar dalam acara “Kotak Surat Anda”. Pada minggu lalu, Program siaran bahasa Indonesia menerima 55 surat, email dari para pendengar. Dalam acara Kotak Surat Anda hari ini, kami akan berbincang-bincang dengan beberapa pendengar. Tetapi sebelumnya, seperti biasa laporan situasi gelombang radio.

Pada pekan lalu, kami menerima laporan hasil pemantauan siaran radio dari para pendengar Indonesia dan beberapa negara lain seperti India, Tiongkok dan Pakistan. Di antaranya, para pendengar memberitahukan situasi gelombang radio baik dan stabil di kedua frekuensi 8940 Khz dan 12020 Khz. Konkretnya, saudara Eddy Setiawan di Jakarta Timur mengirim laporan hasil pemantauan radio dari tanggal 19 sampai 31 Juli, dengan penilaian SINPO 44444 dan 33433. Saudara Fachri di Pekan Baru mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio dari tanggal 22 sampai 28 Juli, kualitas gelombang radio baik di kedua frekuensi 9840 Khz dan 12020 Khz dengan SINPO 54444, 44444 dan 34433. Dari Kalimantan Barat, saudara Thedja Haryanto mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio dari tanggal 17 sampai 31 Juli, di frekuensi 12020 Khz, SINPO 44444, dan laporan hasil pemantauan siaran dari beberapa pendengar lain.

Kami berharap Anda Sekalian terus mengirim laporan hasil pemantauan siraran radio kepada kami agar kami mengetahui situasi gelombang radio di masing-masing daerah.Di Fanpage dan website: vovworld. vn, pada pekan lalu, kami menerima interaksi aktif dari para pendengar. Dalam satu komentar di bawah artikel dengan tema: “Veteran Perang Pham Ngoc Son – Mengembangkan Harkat Prajurit Truong Son Masa Lalu”, saudara Idris di Wonosobo menulis: “Saya hormat kepada tokoh Veteran perang Pham Ngoc Son yang saat itu tahun 1972 saat perang Vietnam beliau masih berumur 18 tahun, Beliau mengabdi kepada negara menjadi prajurit pengemudi mobil di Truong Son terkena bom dan terbakar dan menjadi penyandang disabilitas. Sampai sekarang sudah umur 70 tahun, namun masih tetap berjuang untuk keluarga  dan membantu pejuang lain seangkatan yang mengalami nasib yang sama dan perlu bantuan, Beliau tetap semangat berkarya dan pantas menjadi teladan dan mendapatkan penghargaan atas perjuangannya”.

Ketika memberikan komentar di bawah reportase foto “Phu Quoc, Salah Satu di antara 25 Pulau yang Terindah di Dunia”, banyak pendengar menyatakan kekaguman atas keindahan yang luar biasa Pulau Phu Quoc: “Cantiknya pemandangannya, semoga suatu saat bisa kesana”, “Sungguh menarik”, “Selamat untuk Vietnam, Pulau Phu Quoc lolos masuk ke dalam 25 Besar pulau terindah di dunia”, “Wow kerennnn ...

Selain itu, ada banyak berita dan artikel lain juga menerima perhatian dari para pendengar. Kami berharap semangat dan interaksi aktif dari para pendengar akan dilanjutkan pada waktu mendatang.

Berbincang-bincang dengan Para Pendengar - ảnh 1"Bún thang Hanoi" - masakan khas di Kota Hanoi (Foto: Bun thang Lan Lun)

Para pendengar yang budiman, berbicara tentang kuliner Vietnam, tidak bisa tidak menyebut beberapa masakan yang sudah berada di peta kuliner dunia dan disukai banyak orang asing, seperti: phở, roti, nem (lumpia), kopi... Kami juga berkali-kali memperkenalkan masakan-masakan khas Vietnam yang lezat kepada pendengar, terutama dalam rubrik Video kuliner setiap bulan di website. Rubrik kuliner ini selalu mendapat tanggapan positif dari pendengar. Dalam video tentang “Bihun Thang Belut – Hidangan Khas di Provinsi Hung Yen”, saudari Esti dari Jawa Tengah memberikan komentar: “Saya melihat Vietnam ada banyak masakan seperti Pho, yang menggunakan mie dan kaldu. Saya pernah makan Pho di Jakarta. Rasanya cukup enak. Tapi saat menonton video, saya melihat orang-orang menggunakan mie yang lebih kecil dari pada Pho yang saya makan. Saya ingin tahu apakah ada perbedaannya?

Tentang pertanyaan saudari Esti, inilah jawaban kami: dalam video, itulah serat “bún” (serat bihun). Pada pokoknya, serat “bún” dan serat “phở” dibuat dari tepung beras, tetapi ada beberapa ciri yang berbeda:

Pertama, yang paling jelas dari segi bentuknya, serat “bún” berukuran kecil dan berbentuk bulat; sedangkan serat “phở” berukuran besar, pipih, dan berbentuk persegi panjang.

Kedua, tepung beras untuk membuat “bún”, setelah dibuat menjadi serat langsung dimasukkan ke dalam panci berisi air mendidih dan direbus sekitar satu menit. Sedangkan untuk “pho”, tepung beras harus dikukus dan dilapisi menjadi lembar-lembar tipis, lalu dipotong menjadi serat-serat.

Berbincang-bincang dengan Para Pendengar - ảnh 2"Pho" Ly Quoc Su - satu brand "Pho" terkenal di Vietnam (Foto: pho10lyquocsu.com.vn)

“Bún” dan “phở” merupakan hidangan-hidangan yang sangat populer di Vietnam. Anda bisa makan “bún”, “phở” kapan saja, mulai dari sarapan, makan siang, hingga makan malam. Wisatawan asing ketika datang ke Vietnam juga sangat terkesan dengan masakan “bún” dan “pho” ini. Pendengar Nike dari Indonesia, dalam kunjungannya di Vietnam berpeluang menikmati kuliner di sektor kota kuno Hanoi, berbagi pendapat:

 

Komentar

Yang lain