Ikhtisar Surat Beberapa Pendengar

(VOVWORLD) - Saudara-saudara pendengar! Sepekan berlalu dengan cepat dan hari ini kita bertemu lagi dalam Acara “Kotak Surat Anda” pekan ini. Departemen Siaran Luar Negeri VOV5 pekan ini menerima 347 surat dari 36 negara dan teritori, 31 di antaranya surat dan email untuk Program Siaran Bahasa Indonesia. Kami menerima surat dan email dari Saudara-saudara: Haraizin Junep ở Jawa Tengah, Min Lin dan M. Sumantri di Jawa Barat, Eddy Setiawan di Jakarta Timur, Fachri di Pekan Baru, dan beberapa pendengar lainnya. Di samping mengirim laporan pantauan siaran radio untuk membantu kami menguasai situasi gelombang siaran di masing-masing daerah, para pendengar juga berbagi rekomendasi dan pertanyaan yang menarik untuk disimak.

Pada pekan ini, Saudara Hari Santosa mengirim beberapa pertanyaan dan meminta kami untuk menjawabnya. Ia mengatakan: “Saya mendengar informasi bahwa Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ke-2 di Vietnam, apakah itu benar?” Saudara pendengar, sekarang belum ada informasi resmi tentang Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ke-2 di Vietnam. Namun saat ini di Vietnam, Bahasa Indonesia semakin mendapat perhatian dan banyak yang berminat mempelajarinya. Selain beberapa universitas yang sudah menawarkan Bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa asing yang diajarkan secara resmi seperti Universitas Ilmiah Pengetahuan Sosial-Humaniora Kota Ho Chi Minh dan Hanoi juga ada banyak organisasi dan pusat bahasa asing membuka berbagai kursus pembelajaran Bahasa Indonesia, termasuk kursus belajar gratis yang diadakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Vietnam bagi partisipan warga Vietnam dan diajarkan oleh para dosen penutur asli Bahasa Indonesia. Ini merupakan upaya Pemerintah Indonesia dalam menyosialisasikan Bahasa Indonesia ke seluruh dunia, termasuk Vietnam. Hal itu membantu warga Vietnam lebih memahami bahasa dan kebudayaan negeri dengan ribuan pulau, serta turut memperkuat temu muhibah warga antara dua negeri. 

Dalam surat yang dikirim kepada kami, Saudara Hari Santosa juga bertanya: “Apakah anjing adalah perantara penularan wabah?” Menghadapi perkembangan yang kompleks wabah Covid-19, banyak orang merasa khawatir tentang bahaya penularan virus SARS-CoV-2 dari ternak ke manusia.

Ikhtisar Surat Beberapa Pendengar  - ảnh 1Belum ada bukti ilmiah tentang penularan virus dari anjing, kucing, dan ternak yang lain ke manusia - Ilustrasi (Foto: internet)

Dalam pertemuan dengan kalangan pers, Professor Muda Doktor Tran Dac Phu, Penasehat Senior Pusat Tanggap Darurat Peristiwa Kesehatan Komunitas Vietnam mengatakan bahwa belum ada bukti ilmiah tentang penularan virus dari anjing, kucing, dan ternak yang lain ke manusia. Namun peneliti dan ilmuwan dunia menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 dalam anjing, kucing, dan bahaya penularan melalui mekanisme pernapasan ternak sangatlah rendah. Profesial Muda, Doktor Tran Dac Phu mengatakan bahwa penularan Covid-19 dari anjing dan kucing mungkin terjadi apabila manusia memeluk, membelai, dan merawat hewan piaraan yang terinfeksi Covid-19. Kalau pun manusia tidak terinfeksi Covid-19 saat memeluk dan membelai anjing dan kucing, masih dapat tertular virus yang terdapat di tangan akibat menyentuh hewan piaraan, kemudian saat mereka mengusap hidung dan mulut akan terjadi infeksi Covid-19.

Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) juga memberikan rekomendasi bahwa setelah menyentuh hewan dan ternak, dianjurkan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sedikitnya selama 20 detik. Ini juga menjadi satu langkah yang efektif untuk mencegah dan menanggulangi penularan virus.

Mudah-mudahan jawaban tersebut memuaskan Saudara Hari Santosa.

Melanjutkan acara Kotak Surat Anda hari ini, merilah kita simak pendapat Saudara Hazairin Junep di Yogyakarta. Dalam suratnya ia menulis: “Baru di abad 21 ini sebutan RUMAH SAKIT dipercaya sebagai gudang penyakit sehingga kami tidak pergi berobat kesana. Sebelum ini tiap tetangga yg masuk rumah sakit meninggal setelah beberapa hari. Keadaan itu menyedihkan sekali. Sekarang keadaan sudah membaik. Daerah kami pernah berstatus merah tapi sekarang sudah aman. Untuk yang vaksin sudah kira-kira 60%  di desa kami. Saya dan keluarga yg tinggal di Yogyakarta belum divaksin karena ada masalah kesehatan. Mungkin Desember kami bisa vaksin.” Kami berterima kasih atas pengalaman Anda. Benar-benar Covid-19 telah menyebabkan perasaan duka bagi umat manusia, mengganggu kehidupan kita. Namun kita harus dengan gagah berani untuk berjuang, menaati peraturan untuk pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19, melindungi kesehatan sendiri dan sanak keluarga di sekitar kita. Kami juga sangat gembira ketika keluarga dan daerah Anda tidak lagi berada di zona merah, tetapi Anda tetap harus berhati-hati. Mudah-mudahan situasi kesehatan Anda dan keluarga segera stabil untuk segera mendapatkan vaksin Covid-19.

Saudara pendengar, Oktober mempunyai satu hari yang khusus untuk memuliakan perempuan Vietnam, yaitu Hari Perempuan Vietnam (20 Oktober). Tahun ini karena situasi wabah Covid-19 masih kompleks, maka semua kegiatan pun masih dibatasi. Namun berbagai program dan kegiatan yang bermakna dan substantif, menciptakan arena main yang aman bagi perempuan tetap berlangsung di seluruh dunia. Berbagai kegiatan tersebut diadakan secara luring dan daring sesuai dengan situasi wabah di daerah. Di bagian terakhir acara Kotak Surat Anda pada minggu ini, mari kita dengarkan lagu pujian bagi wanita Vietnam yang berjudul "Lagu Wanita Vietnam" ciptaan komponis Nguyen Van Ty.

Saudara pendengar, untuk bisa mendengar dan membaca kembali program siaran kami, silakan Saudara mengakses website: www.vovworld.vn. Untuk semua pertanyaan mohon bersurat ke alamat email: Indonesia.vov5@gmail.com atau alamat pos: Jalan Ba Trieu, nomor 45, Distrik Hoan Kiem, Kota Ha Noi, Vietnam. 

Komentar

Yang lain