Setiap Hari Raya Tet tiba, dapur keluarga Bapak Tran Quang Nguyen (desa Ha Cang, kecamatan Quang Phu, Quang Dien, Thua Thien Hue) memerah untuk memproduksi manisan jahe. Diketahui bahwa keluarga Bapak Nguyen telah mengalami lebih dari 20 tahun pengalaman yang terkait dengan kejuruan tersebut.

Setelah memilih bahan dengan hati-hati, jahe dicuci bersih, dikupas dan diiris tipis-tipis. Dengan cara tradisional, terutama menurut rumah tangga, maka tahap ini cukup keras, jahenya pedas, sehingga tangan pembuatnya yang mudah terbakar.

Irisan jahe direndam dalam air bersih dengan jus lemon selama lebih dari 30 menit.

Setelah itu, jahe direbus dalam air mendidih dan dikeringkan sebelum dibuat menjadi manisan. Harus menggunakan arang kayu untuk membuat manisan jahe, aduk rata agar irisan jahe tidak saling menempel. Manisan jahe yang paling harum adalah tahap ini.

Di musim dingin yang dingin, orang-orang duduk di dekat api merah membuat manisan jahe muda mengingatkan pada gambar-gambar hangat seperti di hari-hari Hari Raya Tet yang lama.

Manisan jahe berwarna jahe kuning cerah dan warga gula putih.

Ketika manisan jahe kering, dapat menuangkan ke nampan, terus mengaduk sampai manisan jahe merata dan dingin, kemudian masukkannya ke dalam kemasan. Setiap kilogram manisan jahe dijual oleh keluarga Bapak Nguyen seharga 60.000 VND per kilogram. Tergantung pada permintaan pelanggan, kemudian dikirimkan ke Kota Hanoi, Kota Ho Chi Minh, Provinsi Khanh Hoa, dan sebagainya.

Diketahui sebelum tidak merebaknya wabah Covid-19, pada kesempatan dekat Hari Raya Tet di depan halaman Bapak Nguyen mempunyai banyak pembuat manisan untuk dapat dengan tepat waktu pengiriman barang. Namun, sekarang untuk menjamin keamanan wabah, keluarga Bapak Nguyen bertanggung jawab atas semua tahapan.

Di Ha Cang, di balik manisan yang lezat adalah keringat dan semangat para pekerja untuk membuat hadiah istimewa kepada para konsumen.