Masjid Sunda Kelapa di zona hijau di Ibukota Jakarta, membuka pintu untuk para umat Islam melaksanakan “Sholat Jumat”.

Masjid Sunda Kepala melaksanakan semua protokol kesehatan secara serius.

Para jemaah harus membawa sajadah pribadi  alih-alih menggunakan sajadah yang diberikan masjid untuk menghindari penularan virus.

Sebelum acara ibadah, para umat melakukan wudu.

Para jemaah harus memakai masker kesehatan sebelum masuk masjid

Karena harus menjamin jarak sedikitnya  1 meter pada saat wabah Covid-19, maka masjid Sunda Kelapa hanya menerima kedatangan kira-kira 3.000 jemaah  di antara kapasitas-nya 6.000 orang.

Sholat Jumat merupakan salah satu di antara “lima rukun” Islam. Setiap hari, para umat Muslim harus melaksanakan 5 acara ibadah

Di antaranya “Sholat  Jumat” di Masjid merupakan kewajiban terhadap kaum laki-laki umat Muslim

Dalam cara ibadah, para umat Muslim berdiri, berbusur, bersujud dan menyelesaikan acara sampil duduk di pemukaan tanah

Dalam setiap sikap, para umat Islam akan membaca mantra  ibadah tertentu dan biasanya diakhiri dengan “Amin”

Acara Sholat Jumat disusun lebih pendek dari pada biasanya, namun, tetap menjamin agar semua pesan agama disebar secara lengkap kepada para umat, di samping itu, ada tambah pengajaran tentang  wabah Covid-19.

Pembukaan masjid-masjid telah mendapat penilaian tinggi dari umat Islam ketika berhasrat datang ke masjid untuk melakukan sembayang di negara yang memiliki jumlah umat Muslim yang paling banyak di dunia ini

Namun, beberapa pemimpin agama yang lain dan para sarjana Indonesia telah menyatakan kecemasan tentang gelombang Covid-19 kedua yang bisa terjadi di Indonesia ketika membuka masjid-masjid

Para pemimpin  agama meminta kepada Pemerintah dan warga supaya perlu waspada dengan wabah  Covid-19 ketika memutuskan membuka kembali semua kegiatan masyarakat karena 80% kasus infeksi Covid-19 di Indonesia tidak menunjukkan gejala penyakit tersebut.