(VOVworld) – Tanggal 10 bulan pertama tahun imlek saban tahun adalah hari resmi pembukaan Pesta Musim Semi gunung Yen Tu di kota Uong Bi, provinsi Quang Ninh (Vietnam Utara). Dalam suasana musim Semi, ribuan umat Buddhis dan wisatawan bertemu di gunung Yen Tu tanpa janji. Kalau datang ke gunung Yen Tu pada musim pesta, wisatawan tidak hanya mencari asal-usul sekte Truc Lam agama Buddha, melainkan juga menikmati pemandangan alam yang megah, arsitektur unik di puncak gunung yang suci.
Wisatawan seluruh penjuru Tanah Air datang ke gungung Yen Tu
(Foto:vi.wikipedia.org)
Pesta gunung Yen Tu merupakan pesta tradisional saban tahun. Semua orang berziarah ke sini berarti berziarah ke asal usul pusat agama Buddha pada zaman dinasti Tran – tempat diman Raja Tran Nhan Tong yang pernah mengamalkan agama dan juga wafat di sini. Di tengah-tengah gunung dan hutan yang berlapis-lapis di daerah Timur Laut (Vietnam Utara) yang luas ini, gunung Yen Tu yang terletak di ketinggian 1068 meter dari permukaan air laut muncul seperti satu keajaiban yang dibuat Sang Pencipta. Karena punya posisi yang kondusif dan pemandangan alam-nya indah mempesonakan manusia selama beberapa ratus tahun ini, gunung Yen Tu telah dipilih oleh para biarawan sebagai tempat suci untuk memuja Sang Buddha. Salah seorang diantara para biarawan yang paling terkenal di tempat suci ini ialah Raja Buddhis Tran Nhan Tong-pendiri sekte Truc Lam Yen Tu.
Pagoda Dong di gunung Yen Tu
(Foto:vi.wikipedia.org)
Kalau datang ke Yen Tu pada musim Semi, maka akan memberikan satu perasaan istimewa kepada wisatawan. Hal ini tidak ada pada musim-musim yang lain yaitu kehangatan dan kesucian dari musim pesta adat. Dalam cuaca yang sedikit dingin pada musim Semi, setiap arus manusia yang datang susul-menyusul berjalan di tangga batu yang menuju ke pintu utama Pagoda Dong untuk menyatakan rasa hormat terhadap Sang Buddha dan memohon kemujuran-kemujuran untuk diri sendiri. Pham Thi Hong, mahasiswi tahun ke-4 sebuah sekolah tinggi di kota Hanoi menyatakan kegembiraannya ketika datang ke gunung Yen Tu bertepatan dengan hari pembukaan pesta gunung Yen Tu. Dia memberitahukan: “Hari ini, saya datang ke Pagoda Dong di gunung Yen Tu dan memohon agar keluarga saya gembira dan rukun dan mendapat kehidupan yang stabil ketika tamat sekolahan”.
Pagoda Hoa Yen d gunung Yen Tu
(Foto:vi.wikipedia.org)
Semakin tinggi mendaki gunung, embun-nya menjadi lebih padat, jalan-nya menanjak dan berliku-liku. Di atas jalan untuk melakukan kunjungan ziarah, ada banyak pemandangan alam yang indah memposonakan jiwa para umat Buddhis dan wisatawan, sebagian lupa pada rasa letih. Pagada-pagoda di sini seperti Van Tien, Thanh Long, Bao Sai, Hoa Yen, Cam Thuc dibangun pada abad ke-XIII. Baik yang besar maupun yang kecil, semuanya punya arsitektur yang sangat indah dan menyimpan banyak benda khas bersama dengan legenda-legenda yang menarik. Thu Van, wisatawan Hanoi benar-benar terharu ketika berziarah ke gunung Yen Tu.
“Ketika datang ke Pagoda Dong, saya sangat terharu dan berfikir bahwa di kemudian hari saya akan datang ke sini berkali- kali lagi. Ketika datang ke sini, saya merasa santai, banyak kesulitan yang saya hadapi dalam kehidupan sehari-hari hilang. Jika ada syarat, semua orang sebaiknya datang ke sini berkali-kali lagi untuk merasakan semua keindahan kampung halaman dan benar-benar naik ke dunia Buddha dan segala-galanya tenang tenteram”.
Pada tahun ini, pada pukul 20.00 tanggal 18 Februari, jatuh pada tanggal 9 bulan pertama tahun imlek, suara genderang pembukaan pesta musim Semi gunung Yen Tu bergema. Wakil Sanggha Buddha Vietnam telah melakukan upcara mendoakan supaya negara aman dan rakyat-nya tenteram sentosa serta mengadakan upacara memberikan stempel suci gunung Yen Tu. Selain protokol-protokol yang berlangsung secara khidmat, juga dilakukan aktivitas–aktivitas kebudayaan dan kesenian seperti atraksi barongsai, pertunjukan gulat, aktivitas rekreasi yang lain. Pendeta Thich Thanh Quyet, pengurus Pagoda Yen Tu memberitahukan: para umat Buddhis berziarah ke sini pada tahun ini, kegembiraan mereka akan dua kali lipat karena di gunung Yen Tu, sekarang ada banyak hal yang baru.
“Ada dua hal yang baru ialah gunung Yen Tu menerima piagam pengakuan situs peninggalan nasional khusus dan Patung Raja Buddhis Tran Nhan Tong telah dicetak secara berhasil. Patung ini terletak di ketinggian kira-kira 1000 meter dari permukaan air laut. Bobotnya kira 140 ton perunggu murni”.
Dalam masa lebih dari 700 tahun ini, mengalami gejolak sejarah dan pengaruh alam, ada banyak pagoda di gunung Yen Tu telah rusak, banyak proyek telah dikonservasikan dan dipugar lagi, tapi nilai sejarah, budaya dan ideologi sekte Truc Lam tetap hidup abadi. Pada musim pesta gunung Yen Tu, puluhan ribu peziarah dari semua penjuru Tanah Air telah pulang kembali ke daerah pegunungan suci seperti pulang kembali ke asal usulnya ./.