(VOVworld) - Lima tahun yang lalu, pasar Bac Ha, di provinsi Lao Cai dipilih oleh para wisatawan mancanegara sebagai salah satu diantara 10 pasar terkenal di Asia Tenggara melalui Majalah “Serendib” dari Sri Lanka. Dalam kecenderungan komersialisasi pasar-pasar di daerah dataran tinggi sekarang, pasar Bac Ha adalah salah satu diantara tempat-tempat yang jarang ada yang tetap masih menjaga identitas tradisional, ciri khas sendiri dari pasar-pasar masa dulu.
Satu sudut pasar Bac Ha
(Foto: dulich.vnexpress.net)
Pasar Bac Ha yang terletak di kota madya Bac Ha hanya berlangsung pada hari Minggu setiap pekan. Untuk pergi ke pasar ini, Anda sebaiknya naik kereta api dari ibukota Hanoi pada Sabtu malam, kemudian naik mobil, Anda bisa sempat mengejar waktu pasaran.
Di perjalanan ke Bac Ha, Anda akan bisa memandangi barisan gunung-gemunung yang besar, sawah-sawah terasering dan rumah-rumah panggung dari rakyat etnis-etnis yang muncul di tengah-tengah embun. Jika sebagai orang yang menyukai petualangan dan suka menguak tabir, Anda akan mengalami pengalaman-pengalaman yang interesan karena pemandangan alam dan banyak adat budaya yang khas dari rakyat etnis-etnis minoritas. Dari dini hari, di sepanjang jalan ke pasar Bac Ha, rakyat etnis minoritas dalam pakaian tradisional, menggendong barang di belakang punggung, sambil membimbing kerbau, kuda, kambing, dengan gairah pergi ke pasar. Kadang-kadang, beberapa sepeda motor membawa manusia atau barang yang menuju ke pasar.
Wisatawan mancanegara mengunjungi pasar Bac Ha
(Foto: dulich.vnexpress.net)
Kabupaten Bac Ha, provinsi Lao Cai punya 14 etnis yang hidup bersama, diantaranya beberapa etnis yang paling banyak ialah etnis minoritas H’Mong, Dao, Tay dan Nung. Oleh karena itu, pasar di sini tidak hanya semata-mata adalah pertukaran barang-barang, melainkan juga adalah tempat pertemuan dan pertukaran ciri-ciri kebudayaan dari rakyat etnis-etnis di daerah ini.
Saudara Lu Van Dao, rakyat etnis minoritas Nung di kota madya Bac Ha mengatakan bahwa pasaran ini dulu berlangsung di satu bukit yang terletak di jantungnya kota madya ini. Selama beberapa tahun ini, karena kebutuhan berjual-beli dan demi kepentingan pariwisata, pasar dibangun dan diperluas di areal lama. Namun, bukan karena begitu, pasar ini kehilangan segi yang mempesonakan dan ciri kebudayaan pasar pegunungan. Dia memberitahukan: “Pasar ini hanya berlangsung pada hari Minggu setiap pekan, menciptakan syarat bagi rakyat untuk bisa hadir karena harus bekerja. Keluarga saya membawa beberapa jenis barang seperti daging babi, daging sapi dan masakan Thang Co, sehingga memperoleh pendapatan untuk keluarga. Kalau dibandingkan dengan usaha pertanian, maka tetap lebih baik. Sekarang, keluarga saya tetap melakukan usaha pertanian, tapi pada pokoknya tetap melakukan perdagangan”.
“
Thang Co”
merupakan masakan tradisional dari rakyat etnis H’Mong. “Thang Co”
(Foto: dulich.vnexpress.net)
Pasar ini dibagi menjadi beberapa zona seperti sektor warung makanan
, sektor penjualan ternak besar dan unggas, tapi yang paling banyak ialah sektor makanan. Bagi para wisatawan, ketika pergi ke pasar Bac Ha, kalau belum mencicipi masakan “
Thang Co”, berarti belum datang ke Bac Ha. “
Thang Co” merupakan masakan tradisional dari rakyat etnis H’Mong. “
Thang Co” dibuat dari jeroan kuda, ditambah bumbu dan aroma dari beberapa jenis daun khas di daerah pegunungan seperti kayu manis, daun sere dll…Bersamaan itu, para wisatawan jga bisa menikmati beberapa masakan khas yang lain seperti tepung jagung muda yang diasapkan, daging babi hitam, soup masam, daging ayam hitam.
Pasar Bac Ha juga merupakan tempat tukar menukar dan menjual kerbau dan kuda dari rakyat etnis minoritas dan warga di semua penjuru. Menurut kebiasaan, rakyat daerah ini biasanya pergi ke pasar untuk mengusahakan kuda-kuda yang paling sehat untuk mengangkut barang dan melakukan usaha pertanian. Selain itu mereka juga memilih kuda yang melari secara paling cepat untuk ikut serta pada lomba kuda yang diselenggarakan oleh kabupaten Bao Thang. Thao Seo Cau, Wakil Ketua Komite Rakyat kabupaten Bac Ha memberitahukan: “
Rakyat etnis H’Mong menganggap kuda sebagai satu anggota dalam keluarga. Kuda membantu manusia untuk melakukan banyak pekerjaan. Pada awal musim Semi, para muda H’Mong, Tay dan Dao memanifestasikan kegagah-beranian-nya ketika ikut serta pada lomba kuda dengan tujuan rekreasi dan mendapat banyak kemujuran sepanjang tahun”.
Zona penjualan kain ikat
(Foto: dulich.vnexpress.net)
Selain itu, pasar ini juga menjual barang-barang kebutuhan yang perlu seperti perkakas pertanian dan perkakas rumah tangga. Di areal yang cukup luas dalam pasar Bac Ha, ada satu zona yang menjual barang-barang hias, rok, baju, kain ikat. Di sini, para wisatawan juga bisa memilih produk-produk dari kain ikat atau baju panjang dari etnis-etnis H’Mong, Dao hitam dan Nung
Sekarang, pasar Bac Ha adalah salah satu diantara tempat-tempat yang masih menjaga identitas budaya dan ciri-ciri khas sendiri dari semua pasar pegunungan. Pergi ke pasar Bac Ha juga merupakan peluang bagi para wisatawan untuk menguak tabir hal-hal primitif dan kental dengan identitas budaya dari etnis-etnis daerah Tay Bac (daerah Barat Laut-Vietnam Utara)./.