Dari ibukota kuno Thang Long sampai ibukota Hanoi dewasa ini

(VOVworld) - Pada musim gugur tahun 1010, lebih dari 10 abad lalu, ketika Raja Ly Cong Uan memilih daerah bumi Thang Long (artinya Naga terbang) yang sekarang adalah ibukota Hanoi sebagai ibukota, meskipun mengalami  gejolak-gejolak besar, masa-masa tenggelam dalam  asap peperangan untuk menjaga Tanah Air, tapi Hanoi tetap menjadi jantung-nya seluruh negeri. Bekas-bekas ibukota Thang Long zaman dulu dan sosok perkembangan yang kuat ibukota Hanoi  dewasa ini merupakan kebanggan rakyat seluruh negeri. 


Dari ibukota kuno Thang Long sampai  ibukota Hanoi dewasa ini - ảnh 1
Benteng Kerjaan Thang Long  diakui oleh UNESCO
sebagai Pusaka Budaya Dunia
(Foto: nguoihanoi.com.vn

Pada tahun 1010, ketika Raja Ly Cong Uan (yaitu raja Ly Thai To) memindahkan ibukota dari Hoa Lu, provinsi Ninh Binh ke Dai La, dia telah mengeluarkan perintah pemindahan ibukota yang antara lain bicara tentang posisi benteng Dai La pada waktu itu: “Benteng Dai La terletak di tengah-tengah alam, memiliki posisi Naga melingkar dan Harimau duduk, sesuai dengan kedudukan Selatan, Utara, Timur dan Barat, menuju ke sungai, bersandar  pada  gunung. Bumi itu luas, rata, tinggi dan cerah serta terang benderang, penduduk-nya bukan menderita kegelapan, kelembaban, segala makhluk teramat sejahtera, ramai dan bisa melihat seluruh negeri Viet, itu adalah daerah bumi dengan pemandangan alam yang indah, sesungguhnya merupakan ibukota amat penting agar empat penjuru  berkumpul  dan merupakan ibukota  yang tergolong pada tingkat kelas satu  yang pantas dengan ibukota bagi berbagai generasi”. Legenda sejarah juga bicara bahwa pada musim gugur pada tahun itu, ketika Raja memindahkan ibukota ke benteng Dai La, kelihatan awan yang berbentuk naga terbang, oleh karena itu telah memberi nama kepada ibukota baru dengan nama Thang Long (artinya Naga terbang). Pilihan ibukota yang dilakukan Raja telah mendapat pujian dari berbagai generasi di kemudian hari. Itu adalah daerah bumi yang berlokasi di tempat berhimpunya banyak sungai untuk menuju ke hutan, turun ke laut, dari Utara ke Selatan secara mudah, menjadi satu simpul perhubungan yang kondusif dan menguntungkan perkembangan. Terletak di tengah-tengah daerah dataran rendah sungai Merah yang subur, tempat ini telah cepat menjadi  satu pusat  politik dan agama sejak awal sejarah Vietnam. Itu juga adalah daerah bumi yang menghimpun para talenta dari empat penjuru, menjadi inti sari dan ibukota yang kaya dan sejahtera.

Mengalami waktu lebihdari 10 abad, ibukota Thang Long zaman dulu dan Hanoi dewasa ini menjadi pusat ekonomi, politik dan kebudayaan dari seluruh negeri. Doktor Nguyen Van Son, Direktor Pusat Peninggalan Sejarah Benteng Thang Long memberitahukan: “Thang Long telah mengalami sejarah perkembangan selama masa hampir 1300 tahun dari zaman Cao Bien sampai zaman beberapa dinasti Ly, Tran, Le, Mac dan Nguyen dan mengalami masa - masa kolonialis Perancis menjajah Vietnam. Dengan demikian sejarah pengembangan Thang Long-Hanoi berlarut-larut  selama lebih dari 1000 tahun, diantaranya ada hampir 1000 tahun  adalah ibukuta  Dai Viet yang sekarang adalah Republik Sosialis Vietnam”.


Dari ibukota kuno Thang Long sampai  ibukota Hanoi dewasa ini - ảnh 2
Ibukota Thang Long dulu  yang sekarang adalah ibukota Hanoi
pada malam hari .
(Foto: thanglong-numberone.com)

Sepanjang zaman  feodal dari dinasti-dinasti Ly, Tran, Le dan Mac, ibukota Thang Long adalah tempat perdagangan, pusat kebudayaan, pendidikan di seluruh daerah Utara. Ketika dinasti Nguyen  memegang kekuasaan, ibukota dipindah ke kota Hue dan Thang Long baru mulai diberi nama Hanoi pada tahun 1831 di bawah zaman Raja Minh Mang. Pada tahun 1902, Hanoi menjadi ibukota Federasi Indocina  dan dirancang dan dibangun lagi oleh orang  Perancis. Pada tahun 1954, Hanoi dibebaskan secara total dari dominasi kolonialis Perancis dan menjadi ibukota Republik Demokrasi Vietnam yang sekarang adalah Republik Sosialis Vietnam. Dewasa ini, dalam usaha pembaruan, ibukota Hanoi sedang mengalami perubahan hari demi hari, mengarah ke satu ibukota modern, berbudaya dan berbahagia. Satu peristiwa yang punya arti maha penting dalam usaha pengembangan ibukota yaitu mulai tanggal 1 Agustus 2010, ibukota Hanoi  diperluas. Ibukota Hanoi sekarang punya areal seluas 3300 Km2, luasnya meningkat 3,6 kali lipat terbanding dengan sebelumnya. Penyesuaian dan perluasan ibukota Hanoi kali ini punya sosok dan arti besar, menjamin agar ibukota Hanoi punya ruang pengembangan  dalam masa mendesak dan masa jangka panjang. Ketika berbicara sehubungan dengan pengumuman perancangan  perluasan ibukota  sampai 2030 dan  visi sampai tahun 2050,  Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung  menunjukkan: “Ibukota Hanoi  yang luasnya 3 000 Km2 adalah ibukota yang tergolong besar di dunia dan maksud  perancangan  memperluas  ibukota ialah ada lagi persediaan tanah untuk  berkembang. Dalam perancangan ini, bidang-bidang ekonomi dan kebudayaan juga harus dilaksanakan secara kongkrit dan memperhitungkan faktor pengembangan. Perancangan ini  adalah satu langkah panjang. Hanoi yang diperluas  adalah ibukota dari satu negeri dalam masa depan dengan jumlah penduduk kira-kira 120  juta jiwa –ibukota dari satu negara yang berbudaya dan modern, terindustrialisasi dan termodernisasi ”.

Dengan pelaksanaan perancangan ibukota, impian tentang kota eksotis yang bercermin di atas permukaan air sungai Merah sedang dan akan menjadi kenyataan. Ibukota Hanoi tetap menjaga posis  tanah seperti masa semula, melanjutkan nilai-nilai ilmu, kesenian dan sejarah pembentukan dan pengembangan perkotaan Vietnam dan selalu berkaitan dengan lingkungan hidup  dari manusia dan pemandangan alam./. 


Komentar

Yang lain