Kabupaten Hon Dat - Bumi yang penuh dengan kasih sayang dari manusia

(VOVworld) - Kalau sekali datang ke provinsi Kien Giang, para turis tidak bisa melupakan satu kompleks situs peninggalan sejarah Ba Hon yaitu Hon Me, Hon Dat dan Hon Queo yang terletak saling berdampingan di satu bidang tanah di dekat pantai, beserta ratusan pulau besar dan kecil lainnya yang terletak terpencar-pencar di wilayah laut Kien Luong, kabupaten Hon Dat. Nama Hon Dat telah menjadi beken bagi jutaan orang Vietnam melalui novel dengan nama yang sama karya pengarang Anh Duc, bersamaan itu merupakan bumi yang terkenal dengan kebudayaan Oc Eo dari kerajaan Phu Nam dulu

Kabupaten Hon Dat - Bumi yang penuh dengan kasih sayang dari manusia - ảnh 1

Kanal Rach Gia - Hà Tien,  ruas yang melewati kota madya Hon Dat.
Foto: wikipedia.org



Kalau menempuh jalan nasional nomor 80 yang menuju ke dua kota Rach Gia - Ha Tien, lewat  kota madya Hon Dat, berbelok ke kiri kira-kira 13 Km akan sampai di kompleks situs peninggalan sejarah Hon Dat -  bumi yang dikaitkan dengan nama pahlawan perempuan angkatan bersenjata rakyat Phan Thi Rang  (atau Tu Phung), model asli dari tokoh saudari Su dalam novel dengan judul yang  sama karya pengarang Anh Duc dalam perang perlawanan menentang imperialis Amerika Serikat. Ibu Vo Thi Kieu Dung, Wakil Ketua Komite Rakyat kecamatan Tho Son, kabupaten Hon Dat memberitahukan: “Turis yang datang ke daerah ini sangat banyak. Mereka mengunjungi makam pahlawan saudari Phan Thi Rang di kompleks situs peninggalan sejarah Hon Dat. Kemudian, para turis biasanya mengunjungi gua yang dulu adalah tempat kerja bagian kesehatan tentara, khususnya para turis mengunjungi menara televisi. Ketika naik ke sana dan melihat ke bawah, akan kelihatan semua pulau dan panorama sawah yang tampak  sangat indah. Di atas menara televisi ini, ada ruang-ruang yang memajang benda-benda tentang kemenangan yang dicapai rakyat dalam perang di gua Hon dan para turis juga bisa membeli barang-barang di daerah ini sebagai suvenir”.

Aksentuasi di gunung Hon Dat ialah patung monumen peringatan para martir dan  gua-gua. Kabupaten Hon Dat juga mempunyai zona yang memajang benda-benda bekas perang, pusat perlindungan satwa liar, gua-gua di gunung Hon Me. Di gunung Hon Queo, ada pagoda Hon Queo, di bawah pagoda ini ada lapangan batu yang indah. Giang Quang, Wakil Ketua Komite Rakyat Kabupaten Hon Dat memberitahukan: “Sebagai satu kabupaten yang menderita kerusakan berat dalam perang dulu, hanya punya  produk hasil pertanian semata-mata. Di sini, ada zona wisata Ba Hon yang sangat potensial. Kabupaten Hon Dat sedang mengundang badan-badan usaha untuk melakukan investasi seperti membangun kereta kabel gantung dan kompleks wisata. Itulah merupakan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh kabupaten Hon Dat. Di kompleks wisata saudari Su, setiap hari, ada kira-kira 1000 orang yang berkunjung”.



Kabupaten Hon Dat - Bumi yang penuh dengan kasih sayang dari manusia - ảnh 2
Pagoda Soc Xoai di bangun pada akhir abad ke-XVIII

Kabupaten Hon Dat dengan luasnya yang paling besar di provinsi Kien Giang membawa ciri-ciri alam yang interesan dan nilai-nilai budaya dan sejarah yang unik, sehingga membuat para turis merasa heran ketika mengunjungi bumi ini. Situs peninggalan agama yang unik dalam perjalanan menemukan Hon Dat  ialah pagoda Soc Xoai di jalan Son Tien, kota madya Soc Son. Ini merupakan pagoda yang dibangun pada akhir abad ke-XVIII,  merupakan pagoda paling besar dari warga Khmer  dan juga merupakan satu bangunan arsitektur unik yang kental dengan identitas budaya  etnis Khmer. Zona bekas  budaya  Oc Eo di kecamatan My Lam, kabupaten Hon Dat juga merupakan  destinasi yang  menarik bagi semua orang yang suka melakukan penelitian tentang kebudayaan. Menurut para pakar arkheologi, kabupaten Hon Dat mempunyai bekas-bekas kebudayaan Oc Eo yang berpenanggalan 2000 tahun sebelum Masehi, pusat peradaban  dari kerajaan Phu Nam pada saat itu.  Nguyen Quang Khanh, Wakil Direktor Museum Provinsi Kien Giang memberitahukan: “Benda-benda bekas pemukiman di sini ialah tiang-tiang rumah panggung. Hal ini memanifestasikan penduduk Oc Eo pada pokoknya hidup di rumah panggung dan di daerah yang penuh dengan lumpur di daerah dataran rendah sungai Mekong pada saat itu. Semua benda tentang bekas agama memenifestasikan keyakinan religus. Bekas makam dan benda-benda di sana memanifestasikan adat ialah ketika meninggal, jenazahnya dikremasi. Abu janazah dimasukkan di dalam kotak yang diiringi dengan benda-benda seperti kalung dari batu yang bernilai dan  punya makna yang memanifestasikan proses hidup dan teknik pembuatan benda-benda  dari penduduk Oc Eo yang berkembang kuat”.


  Sekarang, kompleks  situs peninggalan  sejarah Hon Dat  tidak hanya merupakan tempat wisata yang atraktif saja karena  adanya gua-gua, melainkan juga membawa kebanggaan tentang tradisi patriotisme dan nilai budaya warga yang hidup di bagian Barat Daya Tanah Air Vietnam

Komentar

Yang lain