Menguak rahasia Benteng Dinasti Ho di provinsi Thanh Hoa

(VOVworld) - Setelah kira-kira setahun mendapat pengakuan dari UNESCO  sebagai warisan budaya dunia, pada 16 Juni ini, provinsi Thanh Hoa, Vietnam Tengah mengadakan upacara penerimaan piagam pengakuan  warisan budaya dunia terhadap benteng dinasti Ho. Setelah ibukota kuno Hue dan benteng kerajaan Thang Long,  benteng dinasti Ho  di provinsi Thanh Hoa  adalah warisan budaya kebendaan  ke-3 yang dimuliakan  oleh UNESCO.   

Menguak rahasia Benteng Dinasti Ho di provinsi Thanh Hoa - ảnh 1

Benteng Dinasti Ho
(Foto: Internet)  
 

Benteng dinasti Ho sekarang terletak di dua kecamatan  Vinh Tien dan Vinh Long, kabupaten Vinh Loc, provinsi Thanh Hoa yang jaraknya kira-kira 150 Kilometer dari kota Hanoi  ke arah Selatan.  Benteng dinasti Ho adalah proyek arsitektur dari batu  yang khas tidak ada duanya di Vietnam. Pada tahun 1397, untuk menyiapakn pertempuran menentang agresor Ming, Raja Ho Qui Ly (1336-1407) telah membangun satu benteng  batu  dengan arsitektur yang khas di  desa An Ton, kabupaten Vinh Loc, yang jaraknya  kira-kira 50 kilometer dari kota Thanh Hoa ke arah Barat.  Benteng ini punya banyak nama seperti Yen Ton, Tay Do, Tay Giai, Tay Kinh, tetapi rakyat  sering menyebutnya sebagai Benteng Dinasti Ho.

Menguak rahasia Benteng Dinasti Ho di provinsi Thanh Hoa - ảnh 2

Ilustrasi 
(Foto:Internet)

Benteng ini dibangun menurut  bentuk segi panjang  yang panjangnya 900 meter, lebarnya 700 meter, tingginya kira-kira 6 meter. Seluruh benteng dibangun dengan gumpalan-gumpalan batu yang sangat besar (ada yang beratnya lebih dari 30 ton) dengan volume kira-kira 20000 meter kubik. Seluruh benteng  dan 4 pintu pokok  dibangun dengan gumpalan-gumpalan  batu kapur hijau  dan dipotong-potong  secara halus  dan ditumpuk-tumpuk  sengat erat. Gumpalan-gumpalan batu ada yang panjangnya 1,5 meter dan beratnya 24 ton.  Total volume  batu  untuk membangun  benteng  kira-kira 20 000 meter kubik  dan kira –kira 100 000 meter kubik tanah yang ditimbunkan dengan penuh kecermatan. Hal yang istimewa ialah gumpalan-gumpalan batu yang beratnya ribuan ton itu hanya ditumpuk-tumpuk saja tanpa zat perakat, tapi tetap menjamin keawetanya  dalam waktu 600 tahun ini.  Mengalami pasang surut-nya  sejarah dan pengaruh cuaca, tetapi  benteng ini masih relatif utuh.

Menguak rahasia Benteng Dinasti Ho di provinsi Thanh Hoa - ảnh 3

Ilustrasi
(Foto:Internet)

Pham Van Chay, seorang peneliti tentang benteng Dinasti Ho memberitahukan: “Dulu, ketika membangun benteng ini, orang berfikir bahwa benteng ini dibangun menurut arah menggunakan faktor “Hidup”  sebagai poros  artinya batu  yang panjangnya 5 meter  menjadi simbol bagi  faktor “Hidup”, “Tua”, “Sakit” dan “Mati”. Saya  fikir  para pendahulu kita  telah membangun 8 tempat menarik batu  untuk membangun benteng. Setiap tempat pemarikan  batu ini terletak kira-kira 200 meter dari benteng ini. Jalan untuk menarik batu  ini biasanya miring dan menggunakan gajah untuk menarik batu  guna membangun benteng”.

         Benteng Dinasti Ho punya empat  pintu  Timur, Barat, Selatan dan Utara  dan keempat pintu ini  semuanya dibangun dengan bentuk  cekung  dan dikaitkan  satu sama lain dengan gumpalan-gumpalan batu yang berbentuk pangsa jeruk dan dengan cengkungan dengan keseimbangan yang luar biasa. Benteng Dinasti Ho mengalami kerusakan akibat bencana alam dan peperangan selama berabad-abad dan hanya sedikit saja berkurang  aspek wibawa dan kekokohannya,  tetapi  segala yang  menyisa  sampai dewasa ini tetap menjadi kebanggaan dari generasi kemudian sekarang ini tentang  seni arsitektur-nya yang  khas.

         Pada awal abad ke-XX,  peneliti  tentang  kebudayaan Indocina, asal Perancis L.Bazacier telah memberikan penilaian tentang benteng Dinasti Ho sebagai  berikut: Benteng ini adalah satu  contoh  yang satu-satunya  tentang penggunaan  gumpalan-gumpalan batu kapur besar yang dipotong-potong dan dirakit-rakit secara sangat pandai. Benteng Dinasti Ho untuk selama-lamanya menjadi salah satu diantara karya-karya  yang paling indah dari arsitektur Vietnam.

         Tentang nilai-nilai  peninggalan  Benteng Dinasti Ho, Vuong Van Viet, Wakil Ketua Komite Rakyat provinsi Thanh Hoa memberitahukan: “Nilai yang paling mencuat dari Benteng Dinasti Ho ialah, pertama adalah satu ibukota kuno, mengalami waktu selama lebih dari 600 tahun, tetapi tetap hidup di tengah-tengah alam. Yang ke-2 ialah peninggalan ini adalah satu interferensi dari berbagai kebudayaan, khususnya pengaruh kebudayaan Tiongkok dan agama-agama  seperti  Buddhisme, Konfusinisme .dan yang ke-3 ialah  teknik  pembangunan dari generasi masa itu”.

Menguak rahasia Benteng Dinasti Ho di provinsi Thanh Hoa - ảnh 4

Goteri batu yang dipadukan dengan peluncur untuk mengangkut gumpalan batu  digunakan bagi pembangunan benteng
(Foto:Internet)

         Kalau datang ke situs Benteng Dinasti Ho, selain mengunjungi benteng ini,  wisatawan  akan memandangi benda-benda yang  bersangkutan dengan Dinasti Ho  seperti  goteri batu  yang dipadukan dengan peluncur-peluncur untuk mengangkut gumpalan-gumpalan batu besar membangun benteng,bermacam jenis genting  untuk menghias  atap Istana Dinasti Raja Ho  dan berbagai  jenis senjata  sepeti peluru batu, ranjau  bersegi  empat, mata pisau, mata panah  dll… Hal itu  menunjukkan  pekerjaan pertahanan militer yang diperhatikan oleh Dinasti Ho. Vuong Van Kiet, Wakil Ketua Komite Rakyat provinsi Thanh Hoa memberitahukan: Dalam waktu mendatang,  pronvinsi Thanh Hoa  menggelarkan secara sinkron banyak solusi untuk menjaga dan mengembangkan nilai-nilai  bersejarah peninggalan ini. Yang mendesak, provinsi Thanh Hoa akan melaksanakan  konservasi dan pemugaran  sesuai dengan Undang-Undang tentang Warisan Budaya Vietnam dan Konvensi Internasional, terus membuat rencana mengkonservasi dan memugar warisan ini dan kemudian disampaikan kepada Perdana Menteri untuk diesahkan. Selanjutnya, provinsi ini berkoordinasi dengan badan - badan fungsional selangkah demi selangkah melakukan ekskawasi, mengundang  semua sumber investasi untuk meningkatkan  daya tarik  peninggalan ini dan menyerap kedatangan wisatawan./.


Komentar

Yang lain