(VOVworld) – Desa pertukangan kayu artistik Dong Ky di kecamatan kota Tu Son, provinsi Bac Ninh terletak kira-kira 20 Km dari ibukota Hanoi. Melalui “tangan-tangan emas” dari para tukang dan artisan Dong Ky, kayu-kayu biasa telah menjadi produk-produk kerajinan tangan yang halus dengan membawa nilai estetika yang dikenal para konsumen dalam dan luar negeri. Kalau datang ke desa pertukangan kayu artistik Dong Ky, wisatawan akan bisa mengunjungi rumah-rumah dari kayu yang sudah berusia ratusan tahun bersama dengan gerai-gerai produk dari kayu yang berlokasi di dua tepian jalan desa ini.
Jarang ada desa-desa dimana, di seluruh desa ini, dari yang tua sampai anak-anak di dalam keluarga, ikut membuat barang artistik dari kayu. Warga desa ini beranggapan bahwa barang kali bakat telah terukir dalam darah dan diwariskan kepada generasi di kemudian hari. Oleh karena itu, ketika seorang anak yang lahir dan dibesarkan di desa ini dan pada usia manapun, bisa ikut serta dalam sesuatu proses dalam siklus pembuatan produk. Saudara Nguyen Van Son, seorang tukang muda yang berusia belum 20 tahun, tapi telah bekerja di pertukangan kayu ini selama lebih dari 10 tahun mengatakan, bahwa pada masa kanak-kanak, saya belajar berlatih mengilapkan kayu dan memverni kayu, ketika sudah besar, ayah saya mengajar mengetam dan menatah dan pada usia 15-16 tahun, mendapat bimbingan mengukir garis-garis dan motif-motif yang sederhana, kemudian berangsur-angsur rumit dan sekarang bisa membuat produk-produk sendiri. Dia mengatakan: “Yang paling penting dari pertukangan kayu ini ialah memahat dan menyemprot cat. Mengkilatnya cat ditentukaan oleh manusia. Hari kerja dari tukang pahat dan tukang cat juga berbeda. Seperti saya ini, hari kerja memperoleh kira-kira VND 200 000”.
Bagi pertukangan kayu di desa ini, pekerjaan tukang membutuhkan keprigelan kerena garis-garis ukir dan motif di produk Dong Ky sangat halus. Nguyen Duy Toan, Kepala Koperasi Produksi Benda Aritistik Toan Loc memberitahukan bahwa barang-barang dari kayu artistik Dong Ky disukai oleh pasar di dalam dan luar negeri karena dibuat secara manual dengan tangan-tangan yang trampil dari para tukang dan produk-produk sesuai dengan selera estetika dari pelanggan. Dia mengatakan: “Jika jenis-jenis barang yang lincin seperti ranjang dan lemari biasa, maka mesin akan sangat banyak membantu manusia, tapi bagi barang-barang ukir, mesin hanya sedikit membantu saja dan harus menggunakan tangan-tangan tukang, maka barang-barang tersebut baru mencapai patokan dan keindahan.Tidak ada mesin yang bisa memenuhinya dan membuat satu produk buatan Dong Ky”.
Di desa pertukangan kayu Dong Ky sekarang ada kira-kira 200 kepala keluarga dan badan usaha bisnis barang dari kayu artistik dengan ribuan tenaga kerja di desa ini dan provinsi-provinsi di sekitarnya. Bisa dikatakan bahwa, pertukangan kayu telah membuat desa ini mengalami perubahan dan membantu kehidupan rakyat di sini semakin berkembang dan sejahtera. Banyak kepala keluarga di desa Dong Ky memperoleh pendapatan dari VND 40-50 miliar dari barang-barang dari kayu artistik, khususnya ada keluarga yang memperoleh ratusan miliar VND. Sekarang, semua produk Dong Ky berada di seluruh negeri dan diekspor ke banyak negara di kawasan dan pasar-pasar lain di Eropa, Afrika dan Amerika. Vu Quoc Vuong, Ketua Asosiasi Produksi dan Bisnis barang dari kayu artistik Dong Ky memberitahukan: “Untuk mempertahankan dan mengembangkan desa kerajinan dan brand Dong Ky, kami akan menempelkan merk dagang untuk memproteksi produk-produk. Kami akan memeriksa setiap produk yang berkualitas, kemudian baru dipasarkan. Pada tahun ini, kami membuka satu toko untuk memperkenalkan produk-produk kepada para pengunjung supaya bisa lebih mengerti tentang desa pertukangan kaya artistik Dong Ky”.
Tidak hanya terkenal dengan barang dari kayu artistik, Dong Ky juga dikenal dengan situs-situs peninggalan sejarah seperti pagoda, balai desa kuno yang membawa nilai amat besar tentang seni arsitektur yang dikaitkan dengan tradisi kebudayaan di daerah ini. Pesta Desa Dong Ky diselenggarakan pada tanggal 4 bulan pertama menurut kalender imlek setiap tahun dengan banyak protokol khusus. Adat mengarak petasan di desa ini membuka musim pesta awal musim semi di daerah Kinh Bac, merekonstruksikan gema Hari Dewa Thien Cuong – hulubalang kemudian hari dipuja oleh warga desa sebagai dewa desa yang menghimpun prajurit untuk mengalahkan musuh.
Kehidupan ekonomi semakin membaik dan berkembang, tapi desa Dong Ky tetap mempertahankan kebudayaan yang sudah berusia ribuan tahun seperti keindahan daerah bumi dan manusia daerah Kinh Bac./.