Mengunjungi Pagoda Kelelawar di propinsi Soc Trang

        Pagoda Mahatup - Pagoda Ma Toc atau Pagoda Kelelawar  menurut  cara rakyat biasa menyebut-nya,  terletak  kira-kira 3 Kilometer dari kota madya  Soc Trang ke arah Tenggara. Ini adalah salah satu diantara bangunan-bangunan seni arsitektur  tipikal dari mazhab Buddha Therawada Khmer Nam Bo dan tergolong dalam pagoda-pagoda paling kuno di provinsi Soc Trang.

         Pagoda Kelelawar  adalah satu destinasi wisata yang tidak bisa kurang dalam perjalanan  wisatawan ketika  datang ke provinsi Soc Trang. Di tengah-tengah satu tata ruang  pohon  yang luas di areal seluas 3 hektar, dengan bermacam –macam jenis pepohonan buah-buahan seperti mangga, buah susu, durian, manggis, pagoda Kelelawar milik  etnis Khmer  mempunyai arsitektur, motif yang khas, besar dan indah  tergolong dalam tingkat paling besar  diantara 92 pagoda  yang ada di provinsi Soc Trang. Khususnya selama ratusan tahun ini, kompleks  pagoda  yang luas ini dengan banyak pohon tua adalah tempat bermukimnya  ribuan kelelawar besar,  ada  yang beratnya sampai 1 kilogram dengan panjang sayap-nya lebih dari 1 meter, oleh karena itu, warga setempat sering menyebut-nya sebagai Pagoda Kelelawar.


Mengunjungi Pagoda Kelelawar di propinsi Soc Trang  - ảnh 1
(Jalan yang menuju ke Pagoda Kelelawar di propinsi Soc Trang. Foto :  baomoi.com )

              Pagoda ini dibangun kira-kira 400 tahun  lebih lalu.  Kelelawar  beranak-pinak berhimpun di sini  menjadi  jutaan ekor beberapa puluh tahun lalu.  Tetapi,  beberapa waktu belakang ini, karena warga daerah melakukan pemburuan dan karena  wisatawan yang datang ke sini semakin banyak, jumlah  kelelawar di pagoda ini berangsur-angsur berkurang, sekarang hanya tinggal beberapa puluh ribu ekor. Pada siang hari, kelelawar bergantungan di cabang-cabang pohon dan pada malam hari, mereka terbang mencari makan di tempat yang jaraknya puluhan kilometer sampai waktu mata hari terbit  sesudah itu mereka kembali lagi ke pagoda. Hal yang  khusus dan sulit dimengerti ialah kelelawar  hanya bergantungan di cabang pohon di dalam pekarangan pagoda, jadi tidak bergantungan di cabang pohon di luar pagoda.

Mengunjungi Pagoda Kelelawar di propinsi Soc Trang  - ảnh 2
(Kelelawar-kelelawar bergantungan di cabang pohon. Foto :baomoi.com)

          Sebagai binatang  pemakan buah-buahan, tetapi  puluhan ribu kelelawar  yang tinggal dalam kompleks  pagoda  tidak mau makan seribu satu  buah-buahan matang yang ada di  pagoda ini. Justru karena itu, wisatawan yang mengunjungi Pagoda Kelelawar cukup banyak, khususnya  pada hari-hari akhir pekan. Ibu Lu Thi Hai  yang datang dari provinsi Binh Thuan memberitahukan bahwa dia  ingin berkunjung di tempat ini sudah sejak lama, tetapi  sekarang baru ada kesempatan. Dengan mata kepala sendiri  memandangi arsitektur ciptaan orang Khmer, dia merasa interesan. Dia memberitahukan bahwa “Di pagoda ini, ada banyak pemandangan alam yang indah,  arsitektur orang Khmer dan banyak kelelawar. Ketika datang ke sini, kelihatan  pemandangan alam yang indah, ada burung, kelelawar, pagodanya  sangat megah, oleh karena itu, saya sangat suka berwisata ke sini untuk mencari tahu  tentang arsitektur. Setiap tempat ada satu arsitektur  dan keindahan sendiri,  oleh karena itu,  saya ingin datang ke sini satu kali untuk mengetahui-nya.  Hari ini, saya  datang ke sini untuk mengetahui  arsitektur  dari orang Khmer”.

Mengunjungi Pagoda Kelelawar di propinsi Soc Trang  - ảnh 3
(Pagoda Kelekawar di propinsi Soc Trang. Foto : internet)

          Pagoda Kelelawar telah berulang kali dipugar, yang terbaru ialah dari tahun 2007 sampai 2009 setelah terbakar di bagian utama. Atap pagoda terdiri dari dua lapisan genting yang berwarna, di atas atap ini, juga diletakkan banyak menara kecil. Di sebelah ujung, diukir  secara halus  bentuk  ular Naga yang melilit ke arah  pusat menara. Koridor keliling Pagoda dirancangkan satu barisan tiang dengan patung bidadari  Kemnar dalam sikap  menyembah. Di bagian utama Pagoda ini, ada satu patung Buddha Sakyamuni yang dibuat dari batu yang tingginya 1,5 meter dan diletakkan di alas bunga teratai yg tingginya kira-kira 2 meter. Di sekitar pagoda ini, ada dinding yang dihias dengan lukisan-lukisan yang hidup-hidup, melukiskan kehidupan  Sang Buddah dari lahir sampai masuk nirwarna. Disamping sistim patung Buddha, Pagoda Kelelawar juga adalah tempat untuk  menyimpan  beberapa kitab suci  yang ditulis di atas daun lontar, benda-benda yang bernilai dan langka, membawa nilai-nilai khas tentang kebudayaan berkepercayaan di daerah Nam Bo. Menurut hemat Biksu Lam Tu Linh, pengurus Pagoda Kelelawar memberitahukan bahwa « Menurut arsitektur orang Khmer, atap pagoda  ini punya 3 barisan. Ketika melihatnya, kita tahu bahwa itulah arsitektur orang Khmer. Tiga barisan ini menjadi simbol dari 3 bangsa: Kinh, Hoa dan  Khmer”.


Mengunjungi Pagoda Kelelawar di propinsi Soc Trang  - ảnh 4
(Patung Buddha Sakyamuni yang dibuat dari batu. Foto : internet)

          Bisa dikatakan,  ketika datang ke sini dan  berjalan- jalan di kompleks  pagoda yang luas, di bawah rimbunan daun pohon di pagoda, memandangi  puluhan ribu kelelawar yang bergantungan di cabang pohon, di samping babi gemuk bulat melangkah dengan malas di tengah-tengah ketenteram pemandangan Pagoda ini, wisatawan  melihat secara menyeluruh lingkungan ekologi yang jernih  dan tenteram – tempat dimana  manusia dan alam berbaur laksana  satu./.

                                                                                                            

                                                                                                                     Lan Anh


Komentar

Yang lain