Pasar terapung Nga Nam kaya dengan budaya air daerah dataran rendah sungai Mekong

(VOVWORLD) -Ketika bicara tentang provinsi Soc Trang, orang biasanya berfikir tentang Pagoda Doi, Pesta Ok Om Bok atau kebun bangau, tapi juga ada satu tempat yang sangat khas lainnya di provinsi Soc Trang yang jangan dilupakan yaitu pasar terapung Nga Nam. Terletak kira-kira 60 Km dari jantungnya kota Soc Trang ke arah Barat, pasar terapung Nga Nam di kota madya Nga Nam. Karena terletak di titik temu  dari lima cabang sungai yaitu Ca Mau, Vinh Quoi, Long My, Thanh Tri dan Phung Hiep, oleh karena itu pasar ini  menggunakan nama: “Nga Nam”. Ini merupakan  pasar terapung  yang kaya dengan budaya air di daerah dataran rendah sungai Mekong. 
Pasar terapung Nga Nam kaya dengan budaya air daerah dataran rendah sungai Mekong - ảnh 1Pasar terapung Nga Nam 

Pasar terapung Nga Nam membawa aspek yang sederhana dan lugas. Pembeli dan penjual semuanya menggunakan jukung dan sampan sebagai alat mobilitas dan melaksanakan jual-beli di sungai. Ketika mendatangi Pasar Nga Nam pada saat pasar sedang berlangsung, seluruh pasar laksana satu panorama yang hidup-hidup dan berwarna-warni. Warna dari berbagai jenis sayur-sayuran, umbi-umbian, buah-buahan, warna baju “Ba Ba”- baju waniata tradisional di Vietnam Tengah  berkibar-kibar ditiup angin; banyak sampan dan jukung baik besar maupun kecil berjalan ramai simpang siur; suaranya riuh rendah memenuhi seluruh daerah bersungai.

Pasar terapung Nga Nam kaya dengan budaya air daerah dataran rendah sungai Mekong - ảnh 2
Pasar terapung Nga Nam kaya dengan budaya air daerah dataran rendah sungai Mekong - ảnh 3
Pasar terapung Nga Nam kaya dengan budaya air daerah dataran rendah sungai Mekong - ảnh 4

Pasar terapung Nga Nam kaya dengan budaya air daerah dataran rendah sungai Mekong - ảnh 5

Pasar terapung Nga Nam berlangsung  pada  saat udara masih samar-samar dari 3.00 sampai 4.00 dini hari.

Jika pasar-pasar terapung lain sering berlangsung pada waktu fajar dan memakanwaktu dari pagi hari sampai lohor, maka pasar terapung Nga Nam berlangsung  pada  saat udara masih samar-samar dari 3.00 sampai 4.00 dini hari. Ketika mata hari naik pukul 7.00 sampai 8.00 pagi hari, pasar ini sudah hampir bubaran. Pada saat ini, yang beraktivitas hanya ada  berbagai sampan dan jukung pengangkut barang dagangan ke daerah-daerah sekitarnya. Ketika menanyakan saudari Phung Thi Phuong, dia memberitahukan: “Saya memiliki rumah di darat, tapi hidup dan berjual-beli di atas sampan. Suami dan saya bersama-sama melakukan perdagangan di sampan. Secara umum, pasar terapung suasananya sangat gembira. Usaha dagang di sini juga berhasil ”.

Seperti  halnya dengan pasar-pasar terapung yang lain, di  setiap sampan  dan jukung  di pasar terapung Nga Nam ada tonggak untuk menggantung barang dagangan. Tonggak ini diletakkan di ujung sampan atau jukung untuk menggantung barang yang perlu dijual. Jika pembeli mau membeli sesuatu, maka tinggal melihat tonggak itu untuk membelinya. Para penjual tidak perlu menawarkan barang, sedangkan para pembeli tidak perlu memakan waktu untuk mencari barang yang mereka inginkan. Saudari Nguyen Thi Lan, orang yang mempunyai berbagai jenis barang yang digantungkan di tonggak memberitahukan: “Kalau mau menjual sesuatu barang di sampan saya, harus digantung di tonggak. Ketika pembeli melihat barang dan menyukainya, maka mereka akan membeli. Kalau barang tidak digantung, para pembeli tidak akan  tahu ada barang apa di sampan”.

Sebagai pasar untuk mengabdi kebutuhan bahan makanan yang perlu bagi pembeli sekaligus sebagai tempat berwisata yang menarik bagi para wisatawan, pasar terapung Nga Nam menjual bermacam-macam jenis barang dari sayur-sayuran, umbi-umbian,  buah-buahan, beras, garam, daging, ikan sampai kain, pakaian, barang kebutuhan yang perlu. Senyuman-senyuman yang akrab, suara menawarkan barang menunjukkan  suasana yang damai dan tenteram  di tengah-tengah kehiruk-pikukan pasar ini. Meski  aktivitas  jual-beli di pasar ini semakin lebih ramai,  para wisatawan yang berupaya  datang lebih banyak, namun pasar terapung Nga Nam tetap melestarikan kelugasan dalam jual-beli dan penawaran barang dari penjual. Tempat wisata yang menarik ini barang kali bertolak dari  hal-hal yang lugas itu.

Komentar

Yang lain