(VOVworld) - Ketika untuk pertama kalinya datang ke provinsi Ha Giang, para turis tidak bisa tidak merasa heran tentang kemegahan dari barisan gunung berbentuk telinga kucing, tikungan-tikungan di jalan di lereng gunung. Obyek-obyek wisata seperti Quan Ba, Yen Minh, Lung Cu, Meo Vac dan lain-lain telah meninggalkan kesan-kesan dari para turis tentang satu daerah bumi yang romantis di ujung paling utara negeri Vietnam. Tapi itu belum cukup, di kabupaten Dong Van, provinsi Ha Giang, juga ada satu tempat dimana para turis ketika mengunjungi-nya merasa seolah-olah berbaur pada pemandangan alam yang tenteram, suara kicau burung dan asap putih yang terbang di atas rumah-rumah kecil di lembah sebelum makanan sore yaitu kota madya Pho Bang.

Kota madya Pho Bang terletak di dekat garis perbatasan Tiongkok
(Foto: hagiangonline.net)
Pho Bang selama ini merupakan kota madya tua di kabupaten Dong Van-tempat pemukiman etnis Hoa dan etnis Mong. Kota madya merupakan pusat administrasi, sosial-ekonomi yang ramai dari kabupaten Dong Van, provinsi Ha Giang. Kota madya Pho Bang terletak dari 117 Km dari kota Ha Giang, dari kota madya Yen Minh, melewati tanjakan-tanjakan yang berliku-liku dengan kebun-kebun bunga gandum kuda dan bunga krisan di dua tepi jalan Hanh Phuc (artinya jalan kebahagiaan). Nguyen Van Nam, turis asal kota Hanoi memberitahukan: Kota madya menarik para turis yang suka menguak tabir seperti dia karena ketenteraman dan kesederhanaan-nya. Dia memberitahukan: “Saya datang ke kota madya Pho Bang karena bukanlah pemandangan alam yang indah, tapi semuanya di kota madya ini sederhana, warga di daerah ini sangat lugas. Satu hal lagi yang saya sukai ialah dapat berjalan-jalan di seluruh kota madya ini, meski tidak begitu luas, tapi kami cukup merasakan kehidupan di daerah ini”.

Ketenteramaan di satu jalan di kota madya Pho Bang.
(Foto: dongvan.gov.vn)
Kota madya Pho Bang terletak jauh di lembah yang tertutup oleh dua tebing batu gunung. Seluruh kota madya hanya ada dua jalan dengan puluhan rumah yang terletak secara terpencar di jalan pokok dan beberapa jalan kecil. Rumah-rumah di daerah ini dibangun dengan dinding dari tanah yang sudah berusia seratus tahun dan yang warnanya sudah berubah oleh waktu. Karena daerah pemukiman ini pada pokoknya adalah pemukiman orang Hoa, sehingga di kota madya Pho Bang tidak ada rumah panggung seperti halnya dengan tempat-tempat lain di kabupaten Dong Van dengan etnis-etnis minoritas seperti Mong, Dao, Tay dan Nung. Rumah-rumah yang dibangun dari tanah sudah lama dengan tembok yang sudah lumutan dan atap genting yin-yang telah membuat para turis merasakan satu ruang kuno dan tenteram. Saudara Mua San Say, warga kota madya Pho Bang memberitahukan: “Rumah-rumah di daerah ini adalah rumah tradisional dengan semua tiang dari kayu dan dinding dari tanah. Kami tetap lebih menyukai rumah tradisional. Karena rumah ini pada musim dingin terasa hangat dan pada musim panas terasa sejuk”.
Mengalami hidup yang tenteram dari warga etnis Hoa dan Mong di daerah ini, hal ini membuat para turis merasakan bahwa waktu berjalan sungguh-sungguh lambat. Ketika masuk ke dalam rumah yang warnya sudah berubah oleh waktu itu ialah para kakek-nenek duduk di samping dapur api dan menyulam dari pagi sampai malam hari setiap hari. Tapi kalau ada tamu, meski tamu kenalan atau tak dikenal, warga tetap menyilakan tamu minum air teh dan arak dari jagung dan menjemput tamu seperti halnya dengan sanak keluarga sendiri yang pulang dari jauh. Bukan hanya begitu, warga daerah Pho Bang juga memperkenalkan kepada para turis makanan-makanan tradisional yang khas di daerah ini.

Menanam bunga mawat merupakan salah satu diantara pendapatan-pendapatan yang berarti bagi warga kota madya Pho Bang
(Foto: dongvan.gov.vn)
Warga kota madya Pho Bang pada pokoknya melakukan usaha ladang dan menanam bunga mawar. Pada musim bunga, seluruh lembah ini kelihatan warna-warni bunga ini. Meski bunga mawar yang ditanami di daerah ini tidak besar seperti di daerah hilir, tapi selalu segar karena warna alami yang diberikan di daerah ini. Penanaman bunga mawar telah memberikan pendapatan yang berarti, memperbaiki kehidupan warga di kota madya ini.

Kota madya Pho Bang hanya menjadi ramai pada saat pasaran berlangsung.
(Foto: hagiangonline.net)
Ruang yang tenteram di kota madya Pho Bang hanya menjadi ramai pada saat pasaran berlangsung. Pasar Pho Bang kecil dan terletak di jantungnya kota madya, di dekat jalan utama. Pasar ini dibuka selama 6 hari sekali. Pada hari pembukaan pasar, warga pergi ke pasar dari dini hari dan membawa hasil-hasil pertanian dan alat-alat yang ingin mereka jual untuk membela barang-barang kebutuhan yang diperlukan untuk mengabdi aktivitas kehidupan sehari.
Ketika datang ke kota madya Pho Bang, para turis tidak hanya dapat merasakan kehidupan yang melambat untuk menikmati suasana santai dan melepaskan segala hal yang tidak enak dalam kehidupan perkotaan yang ramai. Sekali datang ke kota madya Pho Bang, kesan para turis seolah-olah seperti digandakan karena kehidupan dan pemandangan di daerah perbatasan.