Tran Lap – “Dinding” dan Lagu-Lagu Legendaris

(VOVWORLD) - Nama lengkap Tran Lap adalah Tran Quyet Lap, ia lahir pada 12 Desember 1974 di Provinsi Nam Dinh dan meninggal pada 2016 karena penyakit kritis. Ia adalah salah satu orang yang telah berjasa membawa jenis musik rock lebih dekat dan lebih populer bagi para pecinta musik Vietnam. Berawal dari gerakan musik mahasiswa Universitas Pembangunan, Tran Lap dan beberapa temannya telah mendirikan band rock “The Wall” (Dinding) pada 26 Maret 1995. Sejak saat berdiri, meskipun para anggota band musik mengalami banyak perubahan, tetapi Tran Lap selalu menjadi pemimpin kelompok dan pencipta utama dengan sangat banyak lagu terkenal, seperti “Jalan Menuju Kemuliaan”, “Mawar Kaca”, “Perjalanan Panjang”, “Bunyikan Lonceng Emas”, dan sebagainya.
Mengawali acara musik Vietnam hari ini, mari kita nikmati lagu “Jalan Menuju Kemuliaan” – lagu ciptaan Tran Lap di akhir 1990. Bersama dengan peristiwa ia menamai “Dinding” untuk bandnya pada 2000, lagu “Jalan Menuju Kemuliaan” menandai titik balik dalam karir musik penyanyi pria ini dan bandnya. Lagu tersebut berada dalam album pertama “Jiwa Batu” yang diluncurkan pada 2002 sebagai pengejawantahan semangat optimis dan kuat dalam mengatasi semua kesulitan dan tantangan demi mencapai kesuksesan.

Berikutnya adalah lagu “Jiwa Batu” – sebuah lagu yang mengagungkan kekuatan dengan lirik yang lugas. Ini seperti kecaman yang lembut terhadap gaya hidup yang dangkal dan egois, memberi nasihat, terutama bagi generasi muda yang hidup dipenuhi dengan keinginan dan hasrat. Karena kehidupan memiliki begitu banyak warna, maka “Jangan kita hidup acuh tak acuh, jangan bersikap dingin satu sama lain”.

“Mata Hitam” adalah salah satu lagu terkenal dari Band “Dinding” yang pernah dipertunjukkan oleh band tersebut di berbagai panggung di dalam dan luar negeri selama bertahun-tahun. “Mata Hitam” bercerita tentang cinta pasangan kekasih yang penuh gairah. Mungkin mata abadi masih berbicara untuk kata cinta, oleh karenanya sangat banyak lagu cinta telah lahir berdasarkan inspirasi ini.

Setelah menjalani hidup sepenuhnya untuk gairah, untuk cinta, mengalami kepahitan dan kebahagiaan, kegagalan dan kesuksesan, kita selalu ingin kembali dan damai dalam pelukan keluarga. “Kembali” seperti perasaan anak yang mendewasa, setelah bertahun-tahun berjuang dalam hidup, hanya ingin kembali ke rumah yang penuh keakraban: "Untuk makan malam yang hangat dengan ibu yang lembut / Untuk malam musim dingin yang segera pergi / Untuk menjalani momen hangat bersama teman-teman…"

Saudara pendengar, lagu “Kembali” menjadi penutup acara Musik Vietnam hari ini. Semoga Anda dapatkan akhir pekan yang hangat dan menyenangkan. Sampai jumpa di program berikutnya. Salam musik!

Komentar

Yang lain