Mengukir pensil – satu hobi baru bagi kalangan muda kota Hanoi

(VOVworld) – Seni mengukir pensil walaupun baru muncul di Vietnam selama kira-kira 6 tahun ini, tapi telah segera menjadi satu hobi yang atraktif dan menyerap partisipasi dari banyak pemuda Vietnam karena keunikan dan keanehannya, dan lebih-lebih lagi ialah usaha demi impian: Mengembangkan seni mengukir pensil di Vietnam. 


Mengukir pensil – satu hobi baru bagi kalangan muda kota Hanoi - ảnh 1
Karya-karya dari pensil
(Foto: vnexpress.net)


Ketika tiba di Taman bunga Thong Nhat pada suatu Minggu sore, di bawah bayangan pohon mahogani yang tingginya sampai kira-kira 3 meter, hembusan angin ringan tidak bisa menghilangkan rasa panasnya pada musim Panas bulan Juli, kami bertemu dengan 12 anggota Kelab Pengukir Pensil Hanoi. Baik duduk di bangku batu atau di rumput di taman bunga ini, para pemuda-pemudi sangat terfokus dan giat menipiskan setiap lapisan kayu di pensil atau secara teliti mengukir setiap detail di batang dan grafit pensil. Mengelap tetesan-tetesan keringat di dahinya sambil minum sedikit air, saudara Pham Thanh Binh, seorang mahasiswa Universitas Nasional Hanoi memberitahukan kejodohannya dengan kesenian ini. “Pernah sekali saya melihat di internet, ada produk-produk ukiran pensil yang sangat indah, lalu saya coba membuatnya dan lama-lama mulai gandrung dengan seni mengukir pensil ini”. Katanya.

Binh memberitahukan bahwa tidak sulit untuk mulai mengukir pensil. Pada waktu pertama kali dia hanya menghabiskan waktu kira-kira 3 hari untuk mulai “menghasilkan” produk-produk pertama yang paling sederhana, yaitu mengukir huruf di batang pensil. Akan tetapi, untuk bisa mencapai “puncak” dalam seni mengukir pensil ini dibutuhkan waktu dari 1 sampai 2 tahun baru berhasil menciptakan pensil-pensil yang indah dan beraneka-ragam. Melihat pensil dimana huruf-huruf merah diukir sampai setengah pensil hijau, sehingga kelihatan grafitnya yang panjang bagaikan sedang menahan barisan huruf yang lurus, sedikit orang bisa berfikir bahwa barang ini dibuat oleh para pemuda “baru” yang hampir setahun mengukir pensil seperti Binh.

Duduk di samping Binh, saudara Mai Trong Anh di kabupaten Long Bien, kota Hanoi memberitahukan bahwa selama 5 bulan ini, pada akhir pekan dia akan datang ke taman bunga untuk bersama-sama dengan para anggota kelab berbagi pengalaman-pengalaman yang dia peroleh. Seni mengukir pensil datang kepada Trong Anh secara kebetulan ketika dia menemukan satu kado ultah untuk temannya yang bermakna sekaligus cocok dengan kondisi ekonominya. Satu pensil ukiran di toko-toko suvernir dijual dari 50.000 sampai 100.000 dong Vietnam, tapi hanya dengan 5.000 sampai 10.000 dong Vietnam beserta tangannya yang prigel dari para pemuda sudah bisa menghasilkan kado-kado yang penuh makna. Berasal dari rasa ingin tahu terhadap pensil-pensil sederhana penuh dengan ukiran-ukiran yang teliti dan halus itu, Mai Trong Anh telah mencaritahu dan masuk Kelab Pengukir Pensil agar supaya bisa dengan tangannya sendiri mengukir pensil untuk dijadikan kado kepada teman-temannya. Trong Anh memberitahukan: “Prinsip mengukir pensil ialah kita tidak boleh menekan karena pensil sangat mudah patah. Oleh karena itu, kita harus memotong dari lapisan ke lapisan, menipiskan setiap lapisan pensil sampai taraf yang kita inginkan. Yang kedua ialah kita harus mengukir secara berurutan, dari sebelah ujung sampai matanya dan harus sangat hati-hati karena jika salah ukir, maka pensil itu akan dibuang”.

Le Minh Hue, anggota Kelab Pengukir Pensil Hanoi selama ini sudah sangat menyukai seni mengukir pensil dan memberitahukan bahwa hanya perlu pisau kertas, silet, pisau bedah, penggaris dan beberapa ribu dong Vietnam untuk membeli pensil sudah cukup guna bisa menciptakan serentetan “karya-karya seni”. Satu karya yang sederhana seperti ukiran huruf, ukiran nama orang di batang pensil saja tidak memakan waktu lama. Akan tetapi, bagi karya-karya dengan taraf kesulitan tinggi seperti bentuk naga, burung phoenix, kartun, dll, memerlukan waktu sampai berbulan-bulan. Walaupun demikian, jumlah orang yang datang ke kesenian ini semakin hari semakin banyak dan semakin menjalankan seni mengukir pensil, mereka semakin memahami maknanya. “Ketika datang ke seni mengukir pensil, saya bisa melatih ketelitian, kesabaran dan yang lebih penting ialah saya bisa melatih sifat kreatif untuk terus menjalankan seni ini”.

Sekarang, seni mengukir pensil semakin menjadi populer. Hanya di kota Hanoi saja sudah ada kira-kira 200 pemuda-pemuda yang telah dan sedang gandrung dengan kesenian ini. Bagi para pemuda-pemudi seperti Binh, Trong Anh atau Hue, dll mengukir pensil tidak hanya merupakan kegandrungan mereka saja, tapi juga merupakan cara untuk bisa dengan tangannya sendiri membuat kado-kado yang unik dan bermakna untuk sanak keluarga dan teman-temannya. Bagaimana dengan Anda Sekalian? Marilah coba terjun ke dalam seni yang baru ini. 

Komentar

Yang lain