Dari jauh sudah kedengaran suara lagu rakyat “Don Ca Tai Tu” di sana sini dan ketika melihat sampan dan perahu yang ramai, para wisatawan bisa dapat benar-benar mengalami ruang kebudayaan pasar terapung Nam Bo. Bermacam jenis buah-buahan musiman seperti: kelengkeng, rambutan, durian, mangga dijual di pasar ini. Selain itu, para wisatawan juga bisa menikmati sarapan dengan berbagai jenis masakan khas di daerah Nam Bo yang dihidangkan di tempat.

Para wisatawan yang datang ke pasar ini dapat naik sampan dan perahu untuk mengelilingi pasar terapung, membeli bermacam jenis kue dan buah-buahan serta mencicipi masakan-masakan khas daerah Nam Bo. Khususnya, jika mau, wisatawan bisa ikut menyanyikan beberapa lirik lagu folklor “Don Ca Tai Tu” yang khas dari daerah Vietnam Selatan. Saudara Nguyen Hoang Hai, seorang penduduk kabupaten kota Cai Rang, kota Can Tho, salah seorang pendayung sampan di pasar ini mengatakan: “Saya sangat gembira ketika berpartisipasi pada proyek ini karena saya dapat memperkenalkan ciri-ciri budaya yang khas dari kampung halaman saya kepada penduduk Vietnam Utara. Saya mengantar para wisatawan mengunjungi pasar terapung, membantu mereka lebih mengerti tentang semua adat istiadat di pasar terapung ini”.

Satu hal yang khas dari para pedagang daerah Nam Bo Barat ialah mereka tidak menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang sebenarnya. Di pasar ini tidak ada tawar-menawar. Di setiap sampan dan perahu, ada beberapa galah panjang yang ditegakkan tinggi-tinggi yang digantungi dengan  jenis-jenis barang dagangan. Oleh karena itu, para pelanggan hanya perlu melihat galah itu saja sudah bisa tahu adakah barang yang dia butuhkan atau tidak. Ini adalah satu bentuk budaya marketing yang hanya ada di pasar terapung Nam Bo. Nguyen Thi Duyen, seorang pemudi di kabupaten Gia Lam, kota Hanoi memberitahukan: Ini untuk pertama kalinya saya datang di pasar terapung Nam Bo. Karena ini untuk pertama kalinya pasar terapung direkonstruksikan maka saya sangat antusias dan ingin datang melihatnya. Saya dengar bahwa di pasar terapung tidak perlu tawar-menawar maka saya sangat ingin tahu dan ingin mengunjunginya.

Pasar terapung Nam Bo tidak hanya menyerap perhatian dari para pemuda saja, tapi juga kaum lansia yang ingin berbaur pada suara dayung yang lembut dan pelan-pelan dengan suara lagu-lagu rakyat daerah sungai di Vietnam Selatan, sekaligus bisa mencicipi berbagai jenis buah-buahan khas di sini. Bapak Nguyen Van Dai, seorang penduduk kecamatan Dong Mai, kabupaten Ha Dong, kota Hanoi mengatakan: “Menurut hemat saya, pasar terapung Nam Bo direkonstruksikan secara sangat indah. Saya sangat gembira ketika datang ke sini. Walaupun sudah lanjut usia, tapi saya tetap sangat antusias. Saya berharap supaya setiap tahun pasar terapung direkonstruksikan seperti ini”.

Pasar terapung Nam Bo di tengah-tengah ibukota Hanoi mendatangkan pengalaman-pengalaman yang baru dan menarik tentang ciri-ciri kebudayaan daerah Nam Bo yang khas kepada para pengunjung, bersamaan itu turut mengkonservasikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya Vietnam yang baik./. Bui Hang