Perasaan sesama kawan sekesatuan

(VOVworld) – Sudah menjadi tradisi bangsa, seluruh rakyat Vietnam mencengkam prinsip moral yaitu minum air ingat pada sumbernya dan makan buah ingat pada penanamnya, berterima kasih kepada orang-orang yang telah turut berkorban demi kemerdekaan dan kebebasan Ibu Pertiwi dalam usaha membangun dan membela Tanah Air. 

Dalam memori tentang satu masa peperangan yang heroik, Ibu Pham Thi Thao, Pahlawan Angkatan Bersenjata Rakyat, Mantan Komandan Batalion Transportasi Wanita 232 dari Markas Komando Daerah Militer V, kisah tentang kawan-kawan sekesatuannya selalu menjadi tema yang paling mendalam di dalam hati. Dia tidak bercerita tentang dirinya sendiri, tetapi hanya mengenangkan kawan-kawan sekesatuannya yang sudah gugur demi kemerdekaan bangsa. Sebagai Ketua Himpunan Mantan Pemuda Pembidas kota Da Nang, selama bertahun-tahun ini, Ibu Thao telah menggerakkan banyak kantor dan badan usaha memberikan bantuan untuk membangun rumah dan memberikan buku tabungan beserta uang asuransi kesehatan dan ribuan bingkisan kepada para mantan pemuda pembidas di kota Da Nang dan Quang Nam. Kira-kira 20 rumah telah dibangun secara baik dengan total nilai kira-kira VND 600 juta merupakan hasil yang diusahakan ibu Thao untuk memperbaiki kehidupan para prajurit penyandang cacad.

Perasaan sesama kawan sekesatuan - ảnh 1

Ibu Pham Thi Thao dalam konferensi memuji orang yang berjasa kepada Tanah Air
(Foto: soldxh.haiduong.gov)

Ibu Pham Thi Thao mengatakan: "Belakangan ini, masalah kebijakan prioritas untuk para mantan pemuda pembidas telah dilaksanakan secara luas di seluruh negeri dan kota Da Nang sendiri  menurut instruksi nomor 40 Perdana Menteri. Kami berharap supaya Partai Komunis, Negara dan Pemerintah memberikan lebih banyak bantuan kepada orang-orang yang mendapat kebijakan prioritas supaya mereka bisa mengatasi kesulitan".

Selain memikirkan orang-orang yang masih hidup, ibu Pham Thi Thao juga memikirkan keluarga-keluarga pahlawan yang telah gugur. Oleh karena itu, pahlawan wanita yang adalah prajurit penyandang cacad 3 per 4 ini terus berangkat mencari tulang-belulang kawan sekesatuannya. Setiap sahabat, kawan sekesatuan yang dapat dibawa pulang ke kampung halaman untuk mendapat tempat peristirahatan yang terakhir merupakan pelipur lara yang tak ada batasnya bagi dia dan kawan-kawan yang masih hidup.

Perasaan sesama kawan sekesatuan - ảnh 2

Para pemuda pembidas masa dulu kini sudah lanjut usia
(Foto: xahoi.com.vn)


Setelah masa peperangan, kini para mantan pemuda pembidas masa dulu tetap saling membantu dan berbagi rasa. Bagi ibu Hoang Thi Huong, mantan pemuda pembidas di kecamatan Ky Tan, kabupaten Tan Ky, provinsi Nghe An, impiannya sudah menjadi kenyataan. Dalam rumah senilai VND 50 juta yang dibangun dengan upaya dan uang yang dikumpulkan anggota Himpunan Mantan Pemuda Pembidas kabupaten Tan Ky beserta bantuan dari badan usaha, Ibu Huong mengatakan: "Saya benar-benar berterima kasih kepada Partai, Negara, kawan sekesatuan, pejabat dan rakyat yang telah membantu membangun rumah ini untuk saya. Saya merasa sangat gembira dan berfikir bahwa negara tetap memperhatikan saya".

Tidak hanya ibu Hoang Thi Huong saja yang dapat tinggal dalam rumah yang hangat akan perasaan sesama kawan sekesatuan tetapi sejak tahun 2006 sampai sekarang, Himpunan Mantan Pemuda Pembidas telah memberikan enam rumah lain kepada para mantan pemuda pembidas. 

Perasaan sesama kawan sekesatuan - ảnh 3

Memberikan rumah persatuan kepada mantan pembuda pembidas
(Foto: tinhdoanqnam.vn)

Dengan tanggung jawab sebagai Ketua Himpunan Mantan Pemuda Pembidas kabupaten Tan Ky, ibu Tran Thi Tam selalu aktif menggerakkan semua sumber daya anggota himpunan, para budiman dan badan usaha serta berkoordinasi dengan Front Tanah Air kabupaten membangun tujuh rumah kasih sayang, rumah-rumah persatuan, mereparasi rumah untuk mantan pemuda pembidas yang miskin dengan total nilai sebanyak VND 400 juta. Di samping itu, dia dan Himpunan juga berfokus membangun dana Himpunan, mengutamakan pemberian pinjaman kepada anggota-anggota yang sulit untuk mengembangkan ekonomi. Ibu Tran Thi Tam memberitahukan bahwa dengan modal pinjaman ini, banyak anggota Himpunan telah mengentas dari kemiskinan hidup berkecukupan dan jumlah anggota miskin turun cepat.

Perasaan sesama kawan sekesatuan - ảnh 4

Pemuda pembidas masa dulu tetap saling membantu dan berbagi rasa
(Foto: baoyenbai.com.vn)

Dalam pasukan-pasukan masa dulu, entah ada berapa pemuda pembidas wanita yang telah mengesampingkan impiannya di kampung halaman, mengesampingkan kebahagiaan dan cinta masa remajanya untuk sukarela maju ke medan perang. Hari Tanah Air bersatu, banyak diantara mereka sudah gugur di medan perang, menjadi pahlawan yang gugur tanpa nama. Generasi pemuda masa itu selalu berfikir bahwa “Masa hidup yang paling indah ialah di medan perang melawan musuh”. Kembali ke kehidupan yang damai masa kini, walaupun masa muda sudah lewat tetapi para mantan pemuda pembidas tetap berfikir bahwa harus hidup bagaimana supaya bisa dapat menjaga seutuh-utuhnya perasaan kawan sekesatuan yang telah mengorbankan masa mudanya demi kehidupan yang damai masa kini./. 

Komentar

Yang lain