Semua demi Para Pasien di RS Resusitasi Covid-19

(VOVWORLD) -  Setelah hampir seminggu beroperasi, Rumah Sakit Resusitasi Covid-19 diubah dari basis 2 Rumah Sakit Onkologi Kota Ho Chi Minh untuk menerima 50-60 pasien parah dan kritis setiap hari. Tekanan terhadap para dokter dan perawat memang besar, namun dengan semangat baja, pasukan medis tetap memiliki kemauan dan tekad yang kuat untuk menyelamatkan para pasien. Sampai saat ini, 106 pasien parah telah berangsur pulih menjadi pasien ringan. 
   

Demikian arahan medis Dokter Tran Thanh Linh, Wakil Kepala Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Cho Ray yang merangkap Wakil Kepala Rumah Sakit Resusitasi Covid-19, saat berdiskusi dengan para koleganya terkait kasus pasien sangat parah yang membutuhkan dialisis daerah di ICU (resusitasi darurat). Setiap hari Dokter Linh terus berpindah antarbagian, memeriksa kondisi pasien, meminta dokter untuk menambah atau mengubah metode pengobatan secara fleksibel. Tidak hanya berfokus menyelamatkan dan merawat pasien yang serius, Dokter Linh juga harus terus berkonsultasi melalui telepon dengan koleganya untuk mengobati pasien yang parah.

Semua demi Para Pasien di RS Resusitasi Covid-19 - ảnh 1

Tekanan dari kasus-kasus parah terhadap tenaga medis adalah sangat besar.Foto: Dokumen dari rumah sakit. 


Rumah Sakit Resusitasi Covid-19 saat ini mempunyai lebih dari 250 pasien rawat inap, 70 di antaranya membutuhkan ventilator, sisanya menggunakan oksigen dan oksigen bertekanan tinggi melalui masker. 3 sistem cardiopulmonary buatan (ECMO) dari Rumah Sakit Cho Ray juga telah beroperasi dengan kapasitas penuh. Diharapkan minggu depan rumah sakit ini akan meningkatkan kapasitas menjadi 550 ranjang pasien, termasuk 100 ranjang perawatan intensif dan 450 ranjang pasien parah. Beban kerja begitu besar sehingga para dokter dan perawat harus kerja sama dalam memikul pekerjaan:

Dokter sekarang juga bisa melakukan pekerjaan perawat, perawat juga bisa melakukan pekerjaan  sebagai pembantu dokter, tidak terkecuali pekerjaan apapun. Ada saat-saat ketika terdengar suara peringatan bahwa pasien berhenti bernapas, kami berlari bersama. Sekarang kami menjadi satu blok.

Hadir sejak awal persiapan Rumah Sakit Resusitasi Covid-19 mulai beroperasi, Dokter Spesialis 1 Huynh Quang Dai, Bagian Resusitasi Darurat Rumah Sakit Cho Ray, mengatakan bahwa di sini tidak hanya ada tekanan keahlian tetapi juga ada tuntutan terkait jumlah pasien sakit kritis yang sangat besar. Begitu satu bagian baru saja didirikan, ada pasien yang datang dan harus menyiapkan bagian baru lagi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, para dokter resusitasi yang berkoordinasi dengan bagian spesialis lain sangat berdedikasi tinggi, bekerja setiap hari dari pagi hingga tengah malam.

Semua demi Para Pasien di RS Resusitasi Covid-19 - ảnh 2Pertemuan untuk membahas metode mencegah kasus-kasus menjadi parah.Foto: Dokumen Rumah Sakit. 

 

Pak Linh adalah pemimpin tim Cho Ray yang menjaga hotline telepon siang malam, menerima ratusan panggilan telepon dalam sehari, bel berdering terus menerus. Dibandingkan gelombang pandemi sebelumnya seperti di Quang Nam, Da Nang atau baru-baru ini di Bac Giang, intensitas gelombang kali ini jauh lebih tinggi.

Menurut dokter spesialis 2 Nguyen Tri Thuc, Kepala Rumah Sakit Cho Ray dan merangkap Kepala Rumah Sakit Resusitasi Covid-19, ketika rumah sakit beroperasi dengan kapasitas penuh, total 340 dokter dan 1.200 perawat harus dikerahkan dari rumah sakit: Cho Ray, Rakyat 115, Rakyat Gia Dinh, Kanker dan Tumur Kota Ho Chi Minh dan personalia dari daerah sesuai dengan mobilisasi Kementerian Kesehatan.

Dokter Tri Thuc mengatakan, sejak berdirinya, banyak pasien yang sangat serius telah dipindahkan secara berurutan. Akan tetapi ada ratusan pasien infeksi COVID-19 dengan gejala berat telah menjadi ringan. Ini adalah motivasi besar bagi tenaga medis selama beberapa hari belakangan ini:

Kunci terpenting adalah apa-apa yang bisa kita cegah, jangan sampai pasien menjadi parah. Untuk dapat melakukan hal itu dibutuhkan usaha maksimal dokter. Teman-teman harus berusaha lebih keras. Jadi kita harus bertekad bahwa dokter akan mengorbankan apa pun, selama pasiennya bisa sehat kembali.

Kementerian Kesehatan telah mendirikan gudang darurat lapangan di sebelah Selatan untuk memobilisasi semua peralatan dan mesin untuk perawatan pasien Covid-19. Kepala RS Resusitasi Covid-19 memiliki kewenangan penuh untuk memindahkan peralatan di gudang ini, tanpa konsultasi dengan Kementerian Kesehatan. 30 ventilator fungsi tinggi dipindahkan dari gudang lapangan telah segera menyelamatkan 30 pasien kritis. Dengan dukungan peralatan, dokter dan staf medis yang melakukan upaya terbaik, bertekad untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk menyelamatkan nyawa pasien./.

 

Komentar

Yang lain