Ketika berada di luar, jalan dipenuhi berbagai macam suara dan arus kehidupan yang serba cepat, Gedung A3, kompleks perumahan nomor 17, Kecamatan Nghia Tan, Kabupaten Cau Giay, Hanoi – lokasi pencanangan model "Tangga Budaya" membawa pada "kehidupan yang lambat", relaksasi dan kedamaian. Orang-orang di sini mengatakan:

- Tangga budaya menciptakan suasana budaya membaca bagi masyarakat sekaligus melestarikan keamanan budaya.

- Ini adalah tempat untuk kegiatan komunitas, tempat untuk bertukar pikiran. Yang kedua adalah membiarkan orang melihat bahwa kehidupan budaya mereka sedang naik.

Di "perpustakaan" bersama ini, setiap orang memiliki tugas, ada yang mengumpulkan buku dan koran, ada yang membersihkan ruang, sehingga ruang kecil itu selalu bersih, rapi, dan harum seperti koran baru. Semua jenis buku dan koran tertata rapi, dengan papan informasi, meja dan kursi, bahkan terpampang aturan peminjaman dan membaca buku.

"Tangga Budaya" dibentuk pada September 1999. Pada awalnya tidak ada yang mengira akan ada "perpustakaan" kecil seperti sekarang ini, selain hanya ingin membuat tempat bagi warga untuk membaca buku dan surat kabar. Doan Chuong, pemilik bengkel dan tukang kayu terampil yang membuat meja, kursi, dan beberapa orang lain memobilisasi warga untuk menyumbang surat kabar sehingga menjadi "Tangga Budaya". Doan Chuong mengenang:

Orang tua suka duduk-duduk di sini sambil mengobrol dan mengatakan bahwa tangganya sangat lebar, apa yang bisa kita lakukan dengan tangga ini? Banyak orang mengatakan bahwa sebaiknya membuat tempat membaca koran. Tujuannya agar masyarakat dapat memperluas wawasan dan mengetahui berita-berita dalam dan luar negeri. Warga ingin melihat tempat yang indah, mereka datang ke sini setiap hari untuk membaca. Sekarang telah ada warga kompleks tetangga datang kemari untuk membaca koran dan buku.

Setelah lebih dari 20 tahun berdiri di sini, "Tangga Budaya" selalu mempertahankan tujuan awal pencetusnya, yaitu membantu warga di lingkungan kecil meningkatkan budaya membaca dan menulis, meningkatkan tingkat intelektual masyarakat melalui setiap buku yang bagus, atau berita baru yang diperbarui setiap hari. Nguyen Van Duy, penduduk kelompok perumahan nomor 17, berkata:

Sekretaris Komite Partai Komunis kompleks perumahan memiliki Surat Kabar Rakyat, kepala kompleks perumahan memiliki Surat Kabar Hanoi Baru. Siapa pun yang memiliki koran akan membawanya ke sini. Datang kemari warga untuk membaca dan mengobrol, agar meningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Apabila ditemukan solusi yang baik di jurnal ilmiah, kami semua akan saling belajar dan diskusi.

Saat ini setiap orang dapat mengakses informasi dengan cepat berkat perkembangan teknologi informasi yang cepat dan kuat, namun masyarakat di Gedung A3, kawasan Kompleks Bac Nghia Tan, masih mempertahankan budaya membaca, terutama para lansia. Rata-rata setiap hari Tangga Budaya  dikunjungi sekitar 20 orang untuk membaca buku, koran, dan mencari dokumen. Do Trung Minh, manajer "Tangga Budaya", berbagi:

Hingga saat ini ada 18-20 surat kabar, buku cerita, dan buku hukum. Menjadi gerakan membaca, setiap hari tumbuh dewasa. Tidak hanya tangga ini yang merupakan tangga budaya, namun kini seluruh Gedung A5 dan A6 juga memiliki rak buku, koran, dan tempat duduk yang bersih. Banyak orang datang untuk mempelajari pola ini di tempat kami.

Dari Gedung A3, hingga saat ini, lebih dari 176 tangga perumahan di Kecamatan Nghia Tan, Kabupaten Cau Giay telah mendaftar untuk membangun tangga budaya. Ini dianggap sebagai pola kecil tetapi memiliki makna besar dan membawa sukacita bagi orang-orang di sekitarnya.

Bukan hanya tempat dimana orang-orang datang untuk bertukar informasi, hidup sehat, hidup bahagia, tetapi yang lebih penting, "Tangga Budaya" telah turut menyebarkan budaya membaca, meningkatkan kehidupan budaya dan tingkat intelektual masyarakat di setiap daerah./.