60 tahun kunjungan dari Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno: “Jauh di mata, dekat di hati“

(VOVWORLD) - Enampuluh tahun yang lalu, Presiden Ho Chi Minh telah melakukan kunjungan di  Indonesia, Negara Republik pertama di Asia Tenggara yang Beliau kunjungi. Sebulan setelah itu, Presiden pertama Indonesia, Soekarno juga berkunjung di Vietnam setelah kunjungan panjang di negara-negara lain dengan makna bahwa pulang ke Vietnam sama artinya pulang ke rumahnya.

  Kunjungan bersejarah Presiden Ho Chi Minh di Indonesia

60 tahun kunjungan dari Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno: “Jauh di mata, dekat di hati“ - ảnh 1Peta tentang kunjungan Presiden Ho Chi Minh di Indonesia tahun 1959  (Foto : Huong Tra/VOV)

Kunjungan di Indonesia merupakan kunjungan pertama yang dilakukan Presiden Ho Chi Minh di negara-negara Asia Tenggara setelah kemenangan Dien Bien Phu pada tahun 1954. Rakyat Indonesia masih ingat, pada satu hari akhir bulan Februari 1959, pemimpin Vietnam dengan jenggot dan rambut yang sudah ubanan, turun dari pesawat dan melambaikan tangannya kepada rakyat Indonesia dengan senyuman yang hangat.

Ketika menyambut Paman Ho di bandara Kemayoran, bandara internasional Indonesia yang pertama di Jakarta, Presiden Soekarno telah menyebut Presiden Ho Chi Minh dengan sebutan yang sangat akrab "Paman Ho", seperti halnya rakyat Vietnam yang menyebut Beliau dengan penuh kasih sayang. Presiden Ho Chi Minh juga menyebut Presiden Soekarno dengan sebutan yang sangat dekat "Bung Karno", cara menyebut yang penuh rasa cinta dari rakyat Indonesia terhadap Presiden Soekarno.

60 tahun kunjungan dari Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno: “Jauh di mata, dekat di hati“ - ảnh 2 Presiden Ho Chi Minh disambut hangat oleh ribuan warga Indonesia (Foto : Kedutaan Vietnam di Jakarta)

Dalam pidato sambutan, Presiden Soekarno menyatakan rasa hormat dari bangsa Indonesia terhadap Presiden Ho Chi Minh: “Seluruh rakyat Indonesia dari Sabang hingga Merauke, 85 juta orang dengan baik mengenal Anda sebagai pejuang kemerdekaan, sebagai seorang pejuang melawan kolonialisme dan imperialisme, sebagai seorang pekerja keras untuk keadilan sosial. Rakyat Indonesia sangat menggagumi Anda. Dan sungguh kami senang atas kehadiran Anda hari ini di sini."- (Buku "Kunjungan Presiden Ho Chi Minh di Indonesia", 1959)

Dalam kunjungan selama 10 hari ini, Paman Ho telah mengunjungi banyak provinsi di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Medan, Bali dan Surabaya, kampung halaman Presiden Soekarno. Beliau kemana saja, rakyat di negeri puluhan ribu pulau juga berteriak: "Hidup Paman Ho, Vietnam - Indonesia".

Khususnya dalam kunjungan ini, Paman Ho telah berpidato di depan DPR IndonesiaDi sini, Paman Ho telah menunjukkan kesamaan antara kedua negara dalam perjuangan menentang kaum kolonialis dan merebut kembali kemerdekaan Tanah Air. Presiden Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Dan hanya setengah bulan kemudian, pada tanggal 2 September 1945, Presiden Ho Chi Minh juga secara resmi membacakan deklarasi kemerdekaan, melahirkan Republik Demokrasi Vietnam.

Juga dari kunjungan ini, Presiden Ho Chi Minh telah membuat ikatan saudara dengan Presiden Sukarno, dan menerima putrinya, Ibu Megawati, Ketua Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDI-P) sekarang ini sebagai anak angkat.

 

 

Presiden Sukarno mengunjungi "kakak sulung" Ho Chi Minh

60 tahun kunjungan dari Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno: “Jauh di mata, dekat di hati“ - ảnh 3   Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh di lapangan Ba Dinh pada Juni 1959 (Foto dokumenter)

Tiga bulan kemudian, Presiden Sukarno telah melakukan kunjungan di Vietnam, dari tanggal 24 sampai 26 Juni tahun 1959. Setiba di bandara, Beliau telah berteriak "Selamat datang kakak sulung-ku" dan melapangkan tangan memeluk Paman Ho.

Presiden Ho Chi Minh senang bertemu kembali dengan saudaranya.  Jutaan orang Vietnam "dari daerah perkotaan ke pedesaan, dari unit tentara ke sekolahan, pabrik dan badan-badan" semuanya dengan senang hati menyambut sahabat besar bangsa Vietnam.

Dalam rapat umum untuk menyambut Presiden negara puluhan ribu pulau, di depan lebih dari 20 juta penduduk Kota Hanoi, Paman Ho membuat beberapa kalimat puisi Kieu (satu jenis puisi rakyat Vietnam):

  "Jauh di mata, dekat di hati

  Teman yang sesungguhnya, saudara yang sesungguhnya"

dan berbagi pandangan:

     “Bersatu, bersatu, dan bersatu

         Kesulitan apa pun juga bisa kita atasi semuanya

      Musuh mana pun juga bisa kita kalahkan semuanya

Kemenangan besar mana pun bisa kita peroleh semuanya"

Dalam kunjungan ini, Paman Ho mengatas-namai rakyat Vietnam menyampaikan Bintang Perlawanan Kelas Satu kepada Presiden Soekarno pada tanggal 27 Juni 1959. Merasa terharu atas perasaan Presiden Ho Chi Minh dan rakyat Vietnam, Presiden Soekarno mengatakan: 

“Saya telah banyak mendengar tentang semangat heroik dari rakyat Vietnam, dan sekarang saya telah dengan mata kepala sendiri melihat semangat itu. Satu negara seperti itu, rakyat seperti itu, dengan semangat dan pemimpin seperti itu, pasti akan menang. Kedua negara memiliki keyakinan yang kuat, dan dengan demikian kita berdiri teguh. Kita adalah sahabat-sahabat, kawan-kawan sekesatuan”. 

Sebelum pulang, Presiden Soekarno mengangkat tinggi tangannya dan berbicara dengan keras"Hidup Vietnam!”

60 tahun kunjungan dari Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno: “Jauh di mata, dekat di hati“ - ảnh 4 (Kumpulan artikel tentang kunjungan Presiden Ho CHi Minh tersebut. Foto : Arsip Nasional Indonesia)

Sepuluh tahun setelah kunjungan bersejarah itu, Presiden Ho Chi Minh wafat  pada 2 September 1969. Satu tahun setelah itu, pada tanggal 21 Juni 1970, Bung Karno juga mengikuti Paman Ho ke surga. Dewasa ini, rakyat kedua negeri mengingat jasa yang diberikan kedua pemimpin, dan terus mempertahankan, mengembangkan hubungan diplomatik dan fondasi yang telah diletakkan oleh Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno.

Hampir 65 tahun penggalangan hubungan diplomatik, hampir sepuluh tahun hubungan itu ditingkatkan menjadi kemitraan strategis, Vietnam dan Indonesia telah menjadi sahabat-sahabat di kawasan, punya hubungan kerjasama di banyak bidang. Saat ini, Vietnam adalah mitra strategis satu-satunya dari Indonesia di ASEAN.

Beberapa foto dokumenter tentang kunjungan-kunjungan dua pemimpin agung tersebut:

60 tahun kunjungan dari Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno: “Jauh di mata, dekat di hati“ - ảnh 5 Presiden Soekarno mengadakan resepsi menyambut kedatangan Presiden Ho Chi Minh pada tahun 1959 (Foto : Pinteres)
60 tahun kunjungan dari Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno: “Jauh di mata, dekat di hati“ - ảnh 6Kunjungan Presiden RVD Ho Chi Minh di Yogyakarta, saat beliau tiba di Lapangan Terbang Adisucipto disambut dengan upacara militer. (Foto : Arsip Nasional Indonesia)
60 tahun kunjungan dari Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno: “Jauh di mata, dekat di hati“ - ảnh 7 Presiden Ho Chi Minh beserta rombongan sedang melihat dan mengelilingi Candi Prambanan. (Foto : Arsip Nasional Indonesia)
 
60 tahun kunjungan dari Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno: “Jauh di mata, dekat di hati“ - ảnh 8 Presiden Ho Chi Minh menerima Presiden Soekarno di Kota Hanoi Juni 1959 (Foto : KBRI Hanoi)  
60 tahun kunjungan dari Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno: “Jauh di mata, dekat di hati“ - ảnh 9 Presiden Ho Chi Minh menyampaikan Bintang Perang Perlawanan Kelas Satu kepada Presiden Soekarno. (Foto: VNA)
Sehubungan dengan peringatan ultah ke-60 kunjungan kedua pemimpin, banyak kegiatan peringatan telah dilakukan di Indonesia dan Vietnam. Wartawan Radio Suara Vietnam akan terus membuat artikel- artikel pada kesempatan ini./.

Komentar

Yang lain