Bapak Ouy Bounmy: Hidup Saya Berubah Dengan Mengetahui Bahasa Vietnam

(VOVWORLD) - Hubungan persahabatan antara Vietnam - Kamboja terbentuk dari masa peperangan, tetap dijaga  dan dikembangkan sampai masa kini. Banyak orang biasa yang telah diam-diam menjadi jembatan penghubung antara dua negara, mempererat lebih lanjut hubungan persahabatan yang erat tersebut dengan sumbangan-sumbangan mereka sendiri. Di antara “orang-orang biasa dan diam-diam ” itu ada Bapak Ouy Bounmy – salah seorang pendiri Televisi Nasional Kamboja.

Ouy Bounmy lahir pada tgl 16 April 1956, di Provinsi Stung Treng, Kamboja. Sekarang ia adalah penasehat Kementerian Informasi Kamboja. Bagi bapak Ouy Bounmy, ia selalu berpikir dan percaya bahwa keterkaitannya dengan bahasa Vietnam pada khususnya, dengan bidang keradioan dan televisi Kamboja pada umumnya laksana suratan takdir.

Bapak Ouy Bounmy: Hidup Saya Berubah Dengan Mengetahui Bahasa Vietnam - ảnh 1Bapak Ouy Bounmy

Suratan takdir tersebut terbentuk dalam masa-masa menyedihkan yang dialami rakyat Kamboja. Bapak Ouy Bounmy dengan terharu mengenangkan kembali bahwa setelah ia lulus dari SMA pada tahun 1975 di Kota Phnom Penh, pemerintahan Polpot dengan slogan “menghapuskan kelas” telah menghapuskan kota-kota, mengusir warga dari kota ke daerah pedesaan, memaksa mereka bekerja sebagai petani dan melakukan kerja paksa.

Pada awal tahun 1976, dengan mengalami hidup yang menyedihkan, saya telah mencari cara untuk melarikan diri ke Vietnam. Saat itu saya tinggal di Provinsi Tay Ninh. Saya telah sangat gembira ketika melihat orang-orang menjual es krim dan roti, karena saya tahu bahwa saya dapat hidup, penjualan barang berarti dapat hidup, karena rezim Polpot di Kamboja tidak mengizinkan orang menjual barang, tetapi warga harus melakukan kerja paksa. Ini merupakan jangka waktu yang paling bahagia dalam hidup saya.

Bapak Ouy Bounmy: Hidup Saya Berubah Dengan Mengetahui Bahasa Vietnam - ảnh 2Bapak Ouy Bounmy dan wartawan Televisi Vietnam

Tiba di Vietnam, kehidupan Bapak Ouy Bounmy telah mulai berubah, dia tidak hanya dapat menikmati kehidupan dari seorang bebas saja, tetapi hal yang lebih bahagia di bumi yang baik ini yalah ia telah bisa mencari pekerjaan untuk menghidupi dirinya sendiri dan bisa belajar bahasa Vietnam.

Ketika saya tinggal di Vietnam, pemerintah Vietnam memberikan tanah kepada saya untuk bercocok tanam. Pada awalnya, saya bekerja sebagai pekerja upahan, kehidupan juga cukup sulit karena saya belum fasih berbahasa Vietnam. Setelah itu, saya  telah mengumpulkan sejumlah uang untuk membeli satu sepeda  guna menjual es krim. Hasilnya, kehidupan saya menjadi lebih baik. Hal yang paling mujur dan membahagiakan saya saat itu ialah saya dapat berpartisipasi dalam kursus pemberantasan buta huruf selama tiga bulan. Kebetulan tersebut justru menjadi batu loncatan yang penting bagi saya di kemudian hari.

Setelah beberapa tahun tinggal di Vietnam, pada tahun 1979 Kamboja dibebaskan. Bapak Ouy Bounmy telah dibawa pulang ke Kamboja oleh kerabatnya. Dikira bahwa  apa-apa yang ada di Vietnam akan menjadi kenangan indah, tetapi tanpa diduga, setelah kembali ke tanah air, ia semakin terkait dengan Vietnam - dengan bahasa Vietnam. Ia menceritakan:

Saat itu, Radio Nasional Kamboja disiarkan dalam bahasa Khmer dan 5 bahasa asing: Vietnam, Laos, Thai, Prancis, dan Inggris. Pada waktu itu, ada juga para pakar Radio Suara Vietnam yang datang membantu Kamboja. Setelah itu, Program siaran bahasa Vietnam dari Radio Nasional Kamboja kekurangan sumber daya manusia, pimpinan Radio Nasional Kamboja meminta kepada saya supaya memberikan bantuan karena saya bisa berbahasa Vietnam. Saya bekerja dan ikut  membuat program siaran Bahasa Vietnam di Radio Nasional Kamboja. Berangsur-angsur bahasa Vietnam saya menjadi jauh lebih baik.

Tidak hanya dengan langsung memberikan tenaganya bagi bidang keradioan dan televisi tanah airnya, Bapak Ouy Bounmy juga turut mendidik generasi muda. Ia ingin mewariskan pengalaman-pengalaman kepada generasi penerus. Di antara para siswanya ada orang yang menjadi pimpinan televisi, ada orang yang telah membentuk televisi swasta.

Apabila dikatakan bahwa pertama kalinya datang di Vietnam karena keadaan terpaksa, pertama kalinya belajar bahasa Vietnam adalah suatu kebetulan, maka keterkaitan Bapak Ouy Bounmy dengan bidang keradioan dan televisi Kamboja pada umumnya dan dengan bahasa Vietnam pada khususnya selama puluhan tahun justru merupakan pilihannya sendiri dan merupakan manifestasi  tentang kecintaannya yang mendalam terhadap bahasa Vietnam dan  pekerjaan di Radio. Bapak Ouy Bounmy dan Radio Nasional, Televisi Nasional Kamboja merupakan bukti yang indah bagi hubungan persahabatan antara dua negara Vietnam-Kamboja.

Komentar

Yang lain