Dokter Nguyen Viet Duc: Dokter Vietnam dengan Pangkat Militer Hijau di Negara Sahabat Laos

(VOVWORLD) - Klinik gabungan militer-sipil Thong Pe di Kecamatan Kham Cot, Provinsi Bolikhamxay, Laos selama 16 tahun ini telah dan sedang mengembangkan secara baik tugasnya dengan banyak kegiatan yang praktis dan bermakna. Tempat ini telah menjadi titik tumpuan terpercaya bagi penduduk Laos di wilayah perbatasan dan menjadi atap rumah persahabatan di perbatasan Laos - Vietnam. Turut menciptakan prestasi tersebut ada jasa dari individu dan organisasi, namun yang paling menonjol adalah Dokter Nguyen Viet Duc – orang yang telah bekerja di klinik tersebut selama 10 tahun.
Dokter Nguyen Viet Duc: Dokter Vietnam dengan Pangkat Militer Hijau di Negara Sahabat Laos - ảnh 1Dokter Duc memeriksa kesehatan untuk pasien Laos (Foto: Bao Ha Tinh)

Dokter Nguyen Viet Duc baru saja menyapa, kita sudah dengan mudah menebak bahwa pria berusia paruh baya dengan wajah yang halus ini berasal dari Provinsi Ha Tinh. Ia lahir pada tahun 1974. Karena kecintaannya pada warna biru seragam militer, setelah lulus dengan gelar Kedokteran Umum, Dokter Nguyen Viet Duc berusaha untuk menjadi tentara penjaga perbatasan. Setelah bertahun-tahun bekerja dan mengumpulkan pengalaman di Komando Penjaga Perbatasan Provinsi Ha Tinh, pada tahun 2013, ia secara resmi berangkat untuk menjalankan tugas di klinik gabungan militer-sipil Thong Pe. Citra dan perasaan saat pertama kali menginjakkan kaki di bumi ini serta kesulitan di bulan pertama menjalankan tugasnya selalu hadir dalam ingatannya.

“Jaraknya lebih dari 14km dari gerbang perbatasan Cau Treo ke klinik tapi tidak ada satu rumah pun, sangat sepi, dikelilingi gunung dan hutan, sedih sekali rasanya. Namun karena tugas politik, lambat laun saya mengatasinya. Selain itu, kami tidak terlatih tentang bahasa dan perbedaan budaya, sehingga mengalami banyak kesulitan. Awalnya, saya perlu berkenalan dengan orang Laos yang bisa berbahasa Vietnam. Setiap kali mengobati pasien, saya harus menelepon dan meminta bantuan mereka untuk menerjemahkan dan melalui itu saya juga belajar bahasanya.”

Seluruh wilayah memiliki 9 desa, namun hanya terdapat 1 klinik di dukuh dan 1 klinik gabungan militer-sipil, sehingga selalu kelebihan pekerjaan. Tak hanya itu, 2/3 populasi wilayah ini adalah warga etnis minoritas. Mereka mempunyai kebiasaan mengobati penyakit dengan cara lama dan menolak perobatan di klinik. Banyak orang tidak mampu membayar pengobatan. Menghadapi permasalahan tersebut, dokter Duc dan juru rawat Toan ke rumah-rumah warga untuk memeriksa kesehatan dan membina kepercayaan di kalangan masyarakat.

“Pengubahan kebiasaan pengobatan ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat tapi membutuhkan waktu. Ahli-ahli memprotes cara berobatnya, kami belajar cara  terimanya dan sedikit demi sedikit mengubah persepsi mereka dengan cara datang ke tempat tersebut untuk memeriksa kesehatan dan menjelaskan kepada orang-orang.”

Dokter Nguyen Viet Duc: Dokter Vietnam dengan Pangkat Militer Hijau di Negara Sahabat Laos - ảnh 2Warga Laos menganggap Dokter Duc seperti sanak keluarga (Foto: Bao Ha Tinh)

Antusiasme, dedikasi, dan kemampuan Pak Duc segera meyakinkan dan membina kepercayaan di antara masyarakat. Bapak Siphong dan Ibu Somxi di komune Na Pè adalah dua dari banyak pasien hemiplegia dan disembuhkan oleh dokter Duc, berbagi:

Dokter adalah orang yang sangat pandai dan baik hati, dicintai dan dihormati masyarakat, serta menjadi penopang bagi masyarakat di Kecamatan Na Pe. Pada tahun lalu saya juga mengalami kelumpuhan pada separuh badan saya, namun setelah diobati Pak Duc, pada tanggal 1 Februari, saya bisa berjalan secara normal dan sembuh hingga sekarang. Selain itu, banyak orang dari Vientiane dan Tha Khec yang lumpuh telah datang untuk berobat di sini dan telah disembuhkan.”

Bapak Siphong Xayxuthi juga berbagi: “di Kecamatan Na Pe, ada total 9 desa, Dokter Duc datang di semua desa, mendorong semangat, memberikan pemeriksaan kesehatan gratis, menyebarkan metode pencegahan dan pengendalian penyakit, dan membimbing warga cara bagaimana bertani dan mengembangkan perekonomiannya.” Dan dokter Duc dengan rendah hati berkata:

 “Kami penjaga perbatasan berslogan “4 bersama: Makan bersama, hidup bersama, bekerja bersama, berbicara bahasa daerah bersama”. Selain pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, kami juga mengunjungi para lansia, mengajak anak-anak mengikuti kegiatan, dan berinteraksi dengan warga desa. Pada hari raya Tet warga etnis Mong, Bunpimay atau Tahun Baru Vietnam, kami bersama merayakannya di pos perbatasan, minum anggur bersama, dan bersenang-senang bersama. Sekarang saya seperti anak desa ini."

Tidak hanya menyelesaikan dengan baik tugasnya dalam melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan untuk masyarakat Laos di wilayah perbatasan, Dokter Duc juga ikut serta dalam patroli bersama di sepanjang perbatasan Vietnam-Laos. Dokter Duc tidak hanya berperan sebagai petugas kesehatan dan tentara, tetapi juga berperan sebagai penterjemah. Tindakan kongkret yang berasal dari kecintaan dan antusiasme dari seorang dokter berpangkat militer hijau Nguyen Viet Duc menjadi alasan mengapa masyarakat Laos di sini ingin mempertahankan dokter. Bagi Dokter Duc, memeriksa dan mengobati masyarakat di wilayah perbatasan Laos serta memperindah solidaritas Vietnam-Laos tidak berhenti pada tugas politik tetapi seperti misinya. Ia akan terus menjalankan misi mulia ini./.

Komentar

Yang lain