Izasah dengan predikat mahasiswa pandai yang pertama yang dicapai oleh mahasiswa Laos di Akademi Administrasi Nasional di Vietnam

(VOVworld) - “Daymon Vilanon merupakan kebanggan dari kaum mahasiswa Laos yang sedang menempuh kuliah di Vietnam”. Begitulah penilaian saudara Kongkeo, Kepala rombongan mahasiswa Laos di Akademi Administrasi Nasional di Vietnam. Dia juga memberitahukan bahwa sekarang ada kira-kira 4000 mahasiswa Laos menempuh kuliah di Vietnam, jumlah mahasiswa yang mendapatkan izasah dengan predikat mahasiswa pandai yang hanya bisa dihitung dengan jari tangan dan Daymon Vilanon adalah salah seorang mahasiswa yang terkemuka itu



Izasah dengan predikat mahasiswa pandai yang pertama yang dicapai oleh mahasiswa Laos di Akademi Administrasi  Nasional  di Vietnam - ảnh 1
Mahasiswi Daymon Vilanon Izasah dengan predikat mahasiswa pandai
(Foto: vov.vn)

Dengan membawa bekal ke Vietnam untuk menempuh kuliah pada tarap pendidikan tinggi ketika sudah berusia 30 tahun, Daymon Vilanon - seorang pegawai negara Laos telah dengan rajin belajar selama 5 tahun ini. Sebagai seorang yang belum pernah tahu bahasa Vietnam, oleh karena itu dia harus belajar bahasa Vietnam di Sekolah Persahabatan T78 di kotamadya Son Tay, kota Hanoi selama setahun. Sesudah itu, dia memilih jurusan manajemen publik di Akademi Administrasi Nasional  di Vietnam dalam waktu 4 tahun.

Meskipun sebagai salah seorang diantara beberapa mahasiswa Laos yang usianya paling tinggi di kelas, tapi diantara kolektif kelas yang beranggotakan 80 orang, Daymon Vilanon merupakan seorang mahasiswa yang merebut prestasi yang menonjol dalam belajar. Selama 4 tahun menempuh kuliah di Akademi Administrasi Nasional di Vietnam, Damon Vilanon mencapai gelar "mahasiswa  belajar pandai".

Begitulah suara Daymon Vilanon ketika membela skripsi dengan judul: “Mencari tahu tentang pekerjaan mengentas dari kelaparan dan kemiskinan di provinsi Luongphabang, Republik Demokrasi Rakyat Laos” dalam bahasa Vietnam secara fasih. Ketika menemui Daymon Vilanon setelah selesai membela skripsi-nya, wajah yang cukup merah karena cuaca panas awal bulan Juli, dengan tubuh yang penuh keringat, tapi dia tetap dengan gembira berpotret bersama-sama dengan teman-teman-nya untuk mencatat saat-saat yang patut dikenang itu.

“Saya merasa sangat gembira karena telah menyelesaikan skripsi secara baik hari ini. Ini juga merupakan hasil yang saya peroleh dalam menuntut kuliah secara rajin selama 4 tahun. Saya harus menyiapkan skripsi dalam waktu 4 bulan, selain  membaca referensi tentang  skripsi-skripsi dari para mahasiswa beberapa angkatan sebelumnya, saya harus 2 kali pulang balik ke Laos untuk minta dokumen dan beberapa kali minta bantuan sanak keluarga. Bagi saya, kesulitan-kesulitan yang paling saya hadapi ialah saya belum pandai berbahasa Vietnam, karena itu cara mempresentasikan  skripsi masih mengalami keterbatasan. Namun, saya mendapatkan banyak bantuan dari para dosen dan teman. Para dosen menunjukkan bagaimana cara menulis yang  paling benar dan informatif. Selain itu,  para teman sesama kelas juga membantu saya mengoreksi ortorgrafi  dalam skripsi oleh karena itu skripsi saya  baru mencapai hasil yang baik seperti  hari ini”.

Bapak dosen Bui Huy Khien, salah seorang diantara tiga Pak guru dalam Dewan Pembelaan Skripsi menilai: berkat adanya skripsi dari Daymon Vilanon, para dosen  menjadi lebih mengerti tentang  provinsi Luongphabang, ibukota kuno Laos.

Skripsi ini ditulis oleh Daymon Vilanon secara sangat baik. Ia menunjukkan secara penuh tuntutan-tuntutan  dari satu skripsi jurusan manajemen publik di Akademi Administrasi Nasional. Skripsi  ini tebalnya 90 halaman bicara tentang hasil pekerjaan mengentas dari kelaparan dan kemiskinan serta berbagai kelemahan dan keterbatasan di provinsi Luongphabang. Selain itu, juga menjukkan cara mengatasi-nya. Saya memberikan apresiasi  terhadap esai-nya”.

Daymon Vilanon  punya banyak teman Vietnam yang akrab. Selain jam  kuliah dan mempelajari buku-buku dan dokumen, dia bekerja di beberapa kantor untuk mengumpulkan  pengalaman. Menurut hemat dia, ini juga merupakan satu  cara dalam melatih bahasa Vietnam.

Pada akhir Agustus lalu, Daymon Vilanon menerima izasah lulusan, sekaligus pada waktu itu pula, dia menyiapkan surat-surat untuk minta melanjutkan program S.2 di Akademi tersebut. Surat permintaan Daymon Vilanon telah diterima dan pada Oktober ini, Daymon Vilanon akan melanjutkan kuliah. Mudah-mudahan, pada 2 tahun mendatang, Daymon Vilanon akan mencapai izasah dengan predikat mahasiwa pandai  untuk mengabdi Tanah Air-nya.


Komentar

Yang lain