Kesan tentang sayembara mengarang ‘Mencaritahu tentang kunjungan bersejarah Presiden Ho Chi Minh di Indonesia dan Presiden Soekarno di Vietnam

(VOVWORLD) - 60 tahun yang lalu, pada tanggal 27 Februari 1959, Presiden Vietnam, Ho Chi Minh untuk pertama kalinya melakukan kunjungan persahabatan resmi di Indonesia. Tiga bulan setelah itu, Presiden Indonesia, Soekarno juga melakukan kunjungan resmi di Vietnam. 

Dua kunjungan bersejarah ini telah meletakkan fondasi untuk hubungan persahabatan yang dekat Vietnam-Indonesia. Pada tahun ini, guna memperingati genap 60 tahun kunjungan dua pemimpin tersebut, banyak aktivitas yang bermakna telah diadakan baik di Vietnam maupun di Indonesia. Sayembara mengarang “Mencaritahu tentang kunjungan bersejarah Presiden Ho Chi Minh di Indonesia dan Presiden Soekarno di Vietnam” yang diadakan Radio Suara Vietnam (VOV) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Vietnam merupakan salah satu di antara aktivitas-aktivitas ini.

Kesan tentang sayembara mengarang ‘Mencaritahu tentang kunjungan bersejarah Presiden Ho Chi Minh di Indonesia dan Presiden Soekarno di Vietnam - ảnh 1Acara penyampaian hadiah sayembara “Mencaritahu tentang kunjungan bersejarah Presiden Ho Chi Minh di Indonesia dan Presiden Soekarno di Vietnam” (Thuy Trang / VOV5)

Melodi lagu “Negeri di tepian ombak” telah membuka malam evaluasi dan penyampaian hadiah sayembara “Mencaritahu tentang kunjungan bersejarah Presiden Ho Chi Minh di Indonesia dan Presiden Soekarno di Vietnam” yang berlangsung pada Senin (23/12), di Gedung Teater VOV. Melodi yang ringan dan mengharukan telah melukiskan citra tentang satu negeri Vietnam yang heroik dengan kepemimpinan “bapak bangsa” yang sangat tercinta, Presiden Ho Chi Minh.

Malam penyampaian hadiah merupakan kesempatan bagi generasi-generasi dua negara mengenangkan kembali dan mencari-tahu tentang hubungan persahabatan tradisional antara dua negara Vietnam-Indonesia. Melalui lagu-lagu, tarian, video sejarah, penilaian pakar dan sebagainya, para penonton lebih memahami secara jelas hubungan erat antara Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno, perasaan rakyat dua negeri terhadap pemimpinnya, dan hubungan tradisional yang baik antara dua bangsa. Khususnya, ini merupakan kesempatan bagi para penonton untuk bertemu dengan para pengarang yang meraih hadiah tinggi dalam sayembara ini.

Kesan tentang sayembara mengarang ‘Mencaritahu tentang kunjungan bersejarah Presiden Ho Chi Minh di Indonesia dan Presiden Soekarno di Vietnam - ảnh 2Direktur Jenderal VOV, Nguyen The Ky dan Dubes Indonesia di Vietnam, Ibnu Hadi menyampaikan hadiah istimewa kepada pengarang Tu Thanh Phong  (Foto: Thuy Trang / VOV)

Setelah dua bulan dicanangkan, dari 15/10 sampai 15/12, Panitia telah menerima ratusan karangan yang berkualitas dari para pengarang di seluruh negeri, di berbagai kejuruan, dan usia yang berbeda. Di antaranya, pengarang tertua berusia 83 tahun, pengarang paling muda berusia 21 tahun. Setiap karangan menunjukkan kekreatifan, kesungguhan hati, dan investasi dari para pengarang. Nguyen The Ky, Direktur Jenderal VOV memberitahukan:

“Banyak karangan dimanifestasikan secara sangat teliti dengan puluhan halaman yang dilakukan dengan tangan beserta banyak gambar ilustrasi, isinya sangat kaya raya. Melalui karangan, para pengarang juga menunjukkan perasaan mereka terhadap negeri Indonesia, memuliakan hubungan persahabatan antara dua bangsa, khususnya persahabatan antara Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno”.

Dengan semangat bekerja yang serius, dengan tanggung jawab tanggung jawab tanpa pamrih, Dewan Juri telah memilih karangan-karangan yang bagus, dan pantas untuk mendapat hadiah. Hadiah istimewa disampaikan kepada pengarang Tu Thanh Phong, lahir pada 1979, asal Kota Da Nang. Bapak Nguyen Tien Long, Kepala Departemen Siaran Luar Negeri (VOV5), Kepala Dewan Juri sayembara tersebut memberitahukan:

Saya sangat terkesan pada karangan dari seorang peserta berusia 40 tahun di Kota Da Nang ini. Ini merupakan karangan setebal 115 halaman, dilaksanakan secara sangat teliti dengan banyak gambar dan dokumen. Ia sudah rajin mengoleksi cerita-cerita tentang dua pemimpin, khususnya Presiden Ho Chi Minh dalam hubungan dengan Indonesia serta perbedaan dua pemimpin ini sehubungan dengan dua kunjungan yang berlangsung pada tahun 1959”.

Kesan tentang sayembara mengarang ‘Mencaritahu tentang kunjungan bersejarah Presiden Ho Chi Minh di Indonesia dan Presiden Soekarno di Vietnam - ảnh 3Para seniman asal Indonesia telah memberikan acara-acara kesenian yang khas kepada para penonton (Foto: Thuy Trang / VOV5)

Satu karangan yang ditulis peserta Phi Ba Khoat, 73 tahun, dari Kota Hanoi juga merupakan satu karya yang sangat istimewa ketika semua isinya ditulis dengan tangan beserta banyak dokumen yang bernilai. Peta jadwal dan perkembangan kunjungan Presiden Ho Chi Minh di Jakarta diceritakan kembali secara sangat konkret dan menarik. Banyak kutipan puisi yang dibacakan Presiden Ho Chi Minh dalam kunjungan-kunjungan dan pertemuan-pertemuan pemimpin Indonesia juga mengharukan Dewan Juri. Hal yang lebih istimewa ialah dia merupakan salah satu di antara sedikit orang yang menyaksikan momen sejarah kunjungan pada tahun 1959 itu. Bapak Phi Ba Khoat, pengarang yang merebut hadiah pertama, mengenangkan:

“Waktu itu, saya sedang belajar di SMP dan diberitahu oleh bapak kepala sekolah tentang kunjungan Presiden Soekarno di Vietnam dalam upacara bendera. Semua murid kami merasa sangat meriah tentang kunjungan ini. Teman saya berpeluang menyambut Presiden Soekarno di bandara Gia Lam, setelah itu menceritakan kepada kami. Saya merasa sangat terharu. Pada tahun 2001, beruntung ketika saya berpeluang datang ke Indonesia yang indah dalam satu kunjungan kerja. Dari situ, ada sesuatu yang sangat sayang dan dekat. Dalam sayembara kali ini, saya telah rajin mengumpulkan, membaca sangat banyak buku, majalah, pergi ke perpustakaan untuk mencari dokumen untuk sayembara ini”.

Dua karya yang meraih hadiah istimewa dan hadiah pertama itu merupakan wakil lebih dari 300 karangan, mewakili suara dari dua generasi. Ini merupakan kesempatan bagi generasi bapak Phi Ba Khoat untuk mengenangkan kembali kisah-kisah dalam event sejarah 60 tahun yang lalu, bersamaan itu merupakan kesempatan bagi generasi-generasi yang lain seperti generasi saudara Tu Thanh Phong mencari-tahu tentang asal-usul hubungan yang erat antara dua bangsa. Tu Thanh Phong mengatakan:

“Dengan semua yang diberikan, dua Pemimpin itu akan selalu berada dalam masa depan bangsanya dan dalam persahabatan dua negara Vietnam-Indonesia. Persahabatan yang melampaui prinsip-prinsip diplomatik biasa dan persaudaraan mereka sudah dan akan menjadi model yang ideal dan bawaan yang bernilai bagi generasi dua negeri untuk belajar dan mengembangkannya. Sayembara ini merupakan satu aktivitas yang bermakna bagi generasi muda kami dewasa ini untuk memanifestasikan perasaan serta tanggung jawab terhadap hubungan yang telah dibangun dan dipupuk kedua pemimpin”.

Pada acara evaluasi dan penyampaian hadiah, para seniman VOV dan dari Indonesia juga membawakan acara pertunjukan kesenian yang khas Vietnam dan Indonesia kepada para penonton. Satu pameran foto tentang peringatan ultah ke-60 kunjungan bersejarah itu juga berlangsung di Gedung Teater VOV dari 23/12 sampai 27/12 ini. 

Komentar

Yang lain