Mahasiswa Vietnam di negara Islam “Tinggal di rumah ketika tanah air memerlukan

(VOVWORLD) - Bagi para mahasiswa Vietnam yang menempuh kuliah di luar negeri, menghadapi pandemi dunia, kekhawatiran tidak bisa dihindari. Khususnya ketika tinggal di sebuah negara yang punya kepercayaan, kebudayaan dan agama yang berbeda dengan Vietnam. Guna menyambut imbauan “Tinggal di rumah ketika tanah air memerlukan”, para mahasiswa Vietnam di Indonesia telah melakukan persiapan apa untuk mereka sendiri?
Mahasiswa Vietnam di negara Islam “Tinggal di rumah ketika tanah air memerlukan - ảnh 1 Lu Ba, mahasiswa Vietnam (pakai rok biru) dan teman-teman yang mendapat beasiswa Darmasiswa 2019-2020

Sekarang, ada kira-kira 80 mahasiswa Vietnam yang sedang menempuh kuliah di Indonesia. Menghadapi situasi Covid-19 yang sedang mengalami perkembangan rumit di negara Islam ini, banyak mahasiswa Vietnam telah pulang ke kampung halaman setelah sekolah-nya memulai program pembelajaran online. Akan tetapi, masih ada  yang memilih tetap tinggal di Indonesia untuk memperrtahankan pembelajaran-nya.

Berada di Jawa Tengah, Kota Yogyakarta dianggap sebagai kota pembelajaran, tempat dimana ada Universitas Gadjah Mada yang terkemuka. Ini merupakan universitas terbesar dan paling lama di Indonesia, juga merupakan tempat ada paling banyak mahasiswa Vietnam. Sekarang ada 4 mahasiswa Vietnam yang tetap melanjutkan program pembelarajan dari Universitas Gadjah Mada meskipun wabah Covid-19 telah menyebar ke universitas ini, bahkan ada seorang dosen-nya yang telah meninggal karena wabah ini.

“Dalam situasi wabah sekarang ini, mahasiswa  kami hanya punya dua pilihan, yaitu pulang kembali ke Vietnam atau tinggal di negara setempat. Saya memilih tinggal di Indonesia karena menurut saya ketika saya ke mana-mana, maka bahaya terinfeksi tertinggi. Saya takut ketika pulang ke Vietnam akan membawa virus dan menjadi beban tanah air. Dan menurut saya, Pemerintah Indonesia juga sedang berusaha sekuat tenaga untuk mengusahakan solusi dalam mencegah dan memberantas wabah secepat mungkin”.

Itulah kata-kata saudari Lu Ba, mahasiswi Vietnam yang mendapat beasiswa Darmasiswa dari Universitas Gadjah Mada. Alih-alih terlalu khawatir, Lu Ba dan tiga mahasiswa Vietnam lainnya yang sedang menempuh kuliah di universitas ini telah menyambut baik imbauan “Tinggal di rumah ketika tanah air memerlukan”, dan melakukan semua persiapan untuk melindungi mereka sendiri. Nguyen Hoang Qui, mahasiswa S2 Jurusan Peternakan, Universitas Gadjah Mada mengatakan:

Selama berada di sini, kami telah membeli air cuci tangan dan masker. Di samping itu, berolahraga merupakan cara terbaik untuk mencegah penyakit. Keinginan saya sekarang ialah kalau wabah merebak dan melampaui kontrol Pemerintah Indonesia, maka kami akan mendapat bantuan dari Kedutaan Besar dan Pemerintah Vietnam”.

Mahasiswa Vietnam di negara Islam “Tinggal di rumah ketika tanah air memerlukan - ảnh 2 Nguyen Hoang Quy mendengarkan pengajaran-pengajaran online 

Bagi Kho Chah, mahasiswi warga etnis minoritas Cham di Provinsi An Giang yang sedang kuliah di jurusan Ilmu kedokteran di Universitas Sebelas Maret, Kota Surakarta, kehidupan Kho Chah di Indonesia sebelum terjadi wabah Covid-19 sangat kondusif karena masakan-masakan Halal hingga ritual-ritual agama semuanya sesuai dengan dia. Teman-teman dan orang setempat juga memberikan banyak perasaan ketika mengetahui bahwa si gadis yang kecil dan cantik ini adalah orang Muslim berasal dari negara dimana agama Islam sebagai agama minoritas. Sebagai seorang perempuan, Kho Chah pada pokoknya berdoa di rumah, khususnya sejak wabah Covid-19  mulai mengalami perkembangan rumit di Indonesia. Juga seperti teman-teman Vietnam lain di Universitas Yogyakarta, Kho Chah memutuskan tinggal di Indonesia untuk mengurangi beban tanah air. Kho Chah beserta para  mahasiswa Vietnam yang kuliah di jurusan Ilmu Kedokteran, Farmasi dan Ilmu Bahasa dari Universitas Sebelas Maret telah melakukan persiapan untuk diri sendiri:

“Sekarang, di universitas saya ada 4 mahasiswa Vietnam. Saya dan teman-teman memutuskan tinggal di Indonesia. Untuk mencegah wabah, kami mempersiapkan masker, air cuci tangan kering untuk menggunakan-nya setiap ke luar. Khususnya membatasi secara maksimal kepergian ke luar kalau tidak perlu. Selain itu, kami juga mempersiapkan pangan dan bahan makanan kering, memasak sendiri, dan membatasi kepergian ke tempat banyak orang”.

Mahasiswa Vietnam di negara Islam “Tinggal di rumah ketika tanah air memerlukan - ảnh 3 Kho Chah, mahasiswi tahun terakhir jurusan Ilmu kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Tenang, mempertahankan pembelajaran merupakan pedoman para mahasiswa Vietnam di Indonesia saat ini. Kho Chah bertekad menyelesaikan kursus pembelajaran-nya untuk pulang ke Vietnam, turut membangun tanah air.

“Dengan bimbingan dan bantuan dari universitas dan rumah sakit serta perhatian dari Kedutaan Besar Vietnam di Indonesia, beserta pengetahuan yang telah diajari, jadi Ibu, Bapak dan orang-orang di Vietnam tenang saja, jangan terlalu khawatir untuk saya. Saya akan berusaha menyelesaikan pembelajaran sesuai dengan jadwal untuk pulang ke Vietnam, membantu komunitas orang Cham serta masyarakat”.

Pesan yang disampaikan Kho Chah kepada keluarga juga merupakan pesan dari para mahasiswa Vietnam yang sedang terus mempertahankan pembelajaran di Indonesia pada saat wabah Covid-19 masih sedang terus mengalami perkembangan-perkembangan rumit.

Marilah memberikan ucapan kepada para siswa Vietnam yang sedang tinggal di kawasan-kawasan wabah. Semoga Anda Sekalian mendapatkan banyak kesehatan, kemujuran dan kedamaian.

Komentar

Yang lain