Kaum wanita semakin memainkan peranan penting dalam mengembangkan ekonomi di Vietnam. Sekarang di Vietnam, 30 persen badan usaha kecil dan menengah dipimpin oleh wanita, 25 persen pemimpin dan direktur eksekutif badan-badan usaha adalah wanita. Akan tetapi, justru mereka sedang mengalami banyak tantangan, misalnya keterbatasan tentang pengetahuan, kemampuan memulai usaha, kekurangan metode manajemen… Banyak proyek bantuan kepada kaum wanita dan mengembangkan bisnis telah digelarkan di Vietnam, diantaranya ada proyek pengembangan kemampuan menegakkan usaha untuk para wanita di badan-badan usaha kecil dan menengah di semua negara ASEAN.
(Mengembangkan kemampuan memulai usaha untuk kaum wanita .
Foto:ueb.vnu.edu.vn)
Proyek pengembangan kemampuan memulai usaha untuk para wanita di badan-badan usaha kecil dan menengah untuk semua negara ASEAN dimulai bulan July tahun 2011 direncanakan akan berakhir bulan Juni 2013 di Vietnam dan Kamboja. Ini adalah proyek yang tergolong dalam Program Konektivitas Kawasan Asia yang mendapat bantuan Badan perkembangan Internasional Australia sebanyak 230.820 dolar Australia. Institut Ekonomi- Universitas Nasional Hanoi, Universitas Sydney (Australia) dan Universitas Battambang (Kamboja) berkoordinasi menysusun dan menggelarkan proyek bertujuan memperlengkapi pengetahuan bisnis dan kemampuan meneggakkan usaha untuk kaum wanita di dua negara, melalui itu memperluas kesempatan mendapatkan lapangan kerja dan pendapatan baik bagi kaum wanita, turut menurunkan ketidakseteraan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Di Vietnam, Institut Ekonomi- Universitas Nasional Hanoi telah melaksanakan proyek di atas dengan partisipasi dari para mitra yalah Asosiasi Badan usaha kota Hanoi, Federasi wanita propinsi Hai Duong dan Sekolah Kader Wanita Sentral.
Menurut profesor, Doktor Nguyen Hong Son, Rektor Institut Ekonomi- Universitas Nasional Hanoi, ini merupakan proyek pertama yang mengadakan kursus pendidikan untuk kaum wanita tentang kemampuan memulai usaha dan mengelola badan usaha. Semua isu pendidikan yang dilakukan akan berkaitan dengan lingkungan bisnis realis dari kaum wanita, diantaranya berfokus pada masalah-masalah memulai usaha dan memperbarui kekreasian. Dia juga mengatakan bahw “ Tujuan proyek di atas yalah meningkatkan kemampuan kaum wanita dan memperkuat kesetaraan gender menurut arah umum di dunia. Kebijakan Vietnam juga mengarah ke kesetaraan gender, maka itu juga merupakan tujuan terakhir supaya kaum wanita merasa bahwa mereka setara dengan kaum laki-laki. Semua wanita berhak berkembang, berhak memulai usaha dan mempunyai hak-hak yang lain seperti kaum laki-laki ”.
Sejak sekarang sampai bulan Juni 2013, proyek di atas akan mengadakan kursus pendidikan tambahan untuk sedikit-dikitnya 100 pakar tentang kemampuan memulai usaha untuk para wanita. Orang-orang yang berpartisipasi pada proyek di atas adalah para pengajar yang ikut melakukan pendidikan untuk para wanita, pengusaha wanita atau wanita yang ingin memulai usaha.
(Pusat jasa lapangan kerja 8 Maret kota Hai Duong mengadakan kursus pendidikan untuk wanita. Foto : chilinh.org.vn)
Pusat jasa lapangan kerja 8 Maret kota Hai Duong dipilih untuk berpartisipasi dalam proyek ini, karena Pusat tersebut merupakan satuan yg banyak berpartisipasi pada proyek dari Australia di Vietnam dan telah memberikan pendidikan kejuruan untuk ribuan wanita. Saudara Pham Van Thuy- Direktur Pusat Jasa lapangan kerja 8 Maret kota Hai Duong mengatakan bahwa ini adalah kesempatan bagi para wanita Hai Duong pada umum-nya dan para wanita yang ikut belajar kejuruan untuk mendapat syarat memulai usaha dan mengelola badan usaha-nya secara berhasil guna, memenuhi tuntutan dan meningkatkan syarat ekonomi untuk semua keluarga wanita propinsi Hai Duong. Dia juga memberitahukan bahwa“ Ada tempat dimana semua wanita harus menggeliat dari tangan hampa, menciptakan grup-grup produksi dan bisnis, tetapi ada satuan-satuan yang gagal. Oleh karena itu, kami berharap bahwa semua wanita yang berpartisipasi pada kursus memulai usaha dan manajemen badan usaha mendapat dasar untuk menggeliat dengan pengetahuan-nya sendiri-sendiri. Setelah berpartisipasi pada kursus memulai usaha, mereka akan mengorganisasi produksi dan manajeman secara berhasil-guna badan usahanya. Kami berharap supaya semua mereka akan berpartisipasi pada kursus tersebut. Dari situ, pola tersebut akan dilipat- gandakan. Kami akan menggelarkan pola di atas ke daerah-daerah lain.”
Proyek mengembangkan kemampuan memulai usaha untuk kaum wanita di badan- badan usaha kecil dan menengah di semua negara ASEAN, mendatangkan kepada kaum wanita ide tentang bisnis, mempunyai kemampuan menemukan, memecahkan dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan bisnis yang sedang berkembang cepat di semua negara. Proyek tersebut membantu kaum wanita Vietnam lebih mantap dalam bidang bisnis, mendatangkan pendapatan untuk mereka diri sendiri, keluarga dan masyarakat./.